Mobil Mingyu berhenti di depan perusahaan Jaehyun.

"Aku akan mengantarmu ke dalam!". Kata Mingyu.

Seperti biasa, ketika di depan orang lain Mingyu akan bersikap manis terhadap Taeyong. Namun ketika hanya berdua, Mingyu akan memperlakukanTaeyong dengan buruk.

Mingyu menggandeng tangan Taeyong layaknya pasangan bahagia ke dalam perusahaan milik Jaehyun.

Sedangkan di dalam ruangan pimpinan, Jaehyun sedang mengotak atik kalung Taeyong yang tertinggal saat malam di mana mereka bersama saat itu.

"LTY ? TY mungkin untuk Taeyong dan L apakah untuk marganya?". Gumam Jaehyun sambil mengusap inisial di cincin yang menjadi liontin kalung itu.

Jaehyun tersenyum simpul mengingat malam itu, penerangan yang tidak sempurna malam itu ia bisa melihat paras manis milik Taeyong, namun ternyata Taeyong lebih indah dari yang ia lihat malam itu.

Tok tok

Jaehyun segera menggelengkan kepalanya ribut untuk mengusir pikiran pikiran yang seharusnya tak ada dipikirannya itu.

"Masuk!".

Jaehyun menyimpan kembali kalung itu di dalam sakunya.

"Apa kau sedang sibuk Jae?".

"Mingyu hyung? Tidak aku tidak sibuk. Masuklah!".

Mingyu masih menggandeng tangan Taeyong untuk duduk di sofa ruangan Jaehyun.

Taeyong tersenyum canggung ke arah Jaehyun.

"Aku kesini untuk melamar pekerjaan!". Kata Mingyu bercanda

"Haha kau bercanda hyung".

"Taeyong serius ingin bekerja di tempatmu!".

"Mmm be benarkah?". Tanya Jaehyun sedikit gugup.

"Dia tidak ingin menyia nyiakan pendidikannya untuk berdiam diri di rumah, aku menghargai keputusannya!". Jawab Mingyu.

"Baiklah, sebagai formalitas, apakah Taeyong membawa CVnya?".

"Tentu!". Jawab Mingyu.

Mingyu menyerahkan berkas kepada Jaehyun. Jaehyun membuka berkas milik Taeyong.

"Luar biasa!". Batin Jaehyun sambil melirik ke arah Taeyong.

Jaehyun sangat mengagumi Taeyong dari berbagai sisi sekarang, Taeyong adalah orang yang status pendidikannya tinggi, dia juga anak dari seorang yang terpandang di Jepang.

"Jadi apakah kau menerima suami cantikku?". Tanya Mingyu.

"Ha? Oh tentu saja hyung! Mm apakah bisa Taeyong mulai bekerja hari ini? Kebetulan hari ini ada meeting perusahaan, jadi dia bisa mengenal perusahaan!". Jawab Jaehyun.

"Bagaimana sayang? Apakah hari ini bisa?". Tanya Mingyu kepada Taeyong.

"I iya bisa!".

- Get You -

Suasana menjadi canggung di dalam ruangan Jaehyun setelah kepergian Mingyu. Jaehyun sedang berpura pura membaca berkasnya, padahal pikirannya sedang kemana mana. Sedangkan Taeyong sedang melihat sekelilingnya, ia kagum dengan ruangan Jaehyun yang terlihat elegan.

"Apa yang harus saya kerjakan tuan Jaehyun?".

"Ya?". Jaehyun terkejut dengan pertanyaan tiba tiba dari Taeyong.

"Oh, du duduk saja di sini. Ma maksudku kita menunggu waktu meeting di sini saja, begitu!". Jawab Jaehyun gugup.

Entah mengapa, jantung Jaehyun bekerja dua kali lipat sekarang. Apakah karena Taeyong yang berada di sana.

"Mm soal malam itu, bisakah kau melupakannya saja? Aku hanya khawatir hubungan kita akan renggang karena hal itu. Bagaimanapun juga, kau adalah suami adik iparku sendiri. Kita satu keluarga!".

"Ya? Oh oh ba baiklah!". Jawab Jaehyun gugup lagi.

Jaehyun merutuki dirinya sendiri. Kenapa dia seperti orang tolol sekarang.

"Maafkan aku juga, kalau saja aku tahu kau suami Renjun aku tidak akan...".

"Ah itu tidak masalah. Kurasa waktu itu aku yang lebih dulu mendekatimu. Lagi pula kita sedang mabuk. Aku hanya merasa tertarik padamu!". Jawab Jaehyun spontan.

"Tertarik ya?". Gumam Taeyong, namun masih bisa terdengar oleh Jaehyun.

"Apakah aku boleh tahu, kenapa kau sendirian datang ke tempat seperti itu?". Tanya Jaehyun.

"Aku datang dengan Mingyu hyung, tapi dia....".

"Sayang?".

Perhatian mereka teralihkan oleh kedatangan Renjun secara tiba tiba. Renjun datang dengan membawa kotak makan untuk suaminya. Jaehyun masih penasaran dengan terusan kalimat yang terputus dari Taeyong. Jadi Taeyong ke tempat itu bersama Mingyu? Lalu kemana Mingyu? Ia tak melihatnya di sana malam itu.

"Taeyong hyung? Taeyong hyung jadi bekerja di sini?". Tanya Renjun yang sambil duduk di sebelah suaminya.

"Iya, aku tidak mau kebosanan di rumah!". Jawab Taeyong.

"Wah aromanya sedap, pasti masakan suami kecilku enak sekali!". Kata Jaehyun memuji Renjun sambil memeluk pinggang rampingnya.

Taeyong yang duduk di hadapan kedua pasangan itu memperhatikan keduanya, menatap mereka nanar. Ia merasa sesak, mengingat Mingyu yang tak pernah dengan tulus memperlakukan dia seperti itu. Taeyong harus sadar, Mingyu tak pernah mencintainya.

Jaehyun menatap Taeyong yang sedang melamun dengan tatapan nanarnya. Jaehyun melepas pelukan itu.

"Hyung, ayo kita makan bersama, aku membawa banyak!". Ajak Renjun kepada Taeyong.

Taeyong tersenyum kecil dan mengangguk. Renjun dengan telaten mengambilkan makanan untuk suaminya dan juga Taeyong.

"Makanlah hyung, kau tidak pernah merasakan masakanku kan? Jadi nikmati!". Kata Renjun.

"Terimakasih!". Jawab Taeyong.

Taeyong menyuapkan sesendok makanan.

"Wah ini enak Renjun!". Kata Taeyong sambil tersenyum.

Jaehyun tersenyum kecil melihat senyuman Taeyong, sangat manis.

"Sayang suapi aku!". Kata Renjun manja.

Jaehyun melirik sebentar ke arah Taeyong yang sedang lahap. Kenapa dia harus ragu menuruti kemauan suami kecilnya? Biasanya dia akan dengan senang hati mengabulkan apapun permintaan suaminya itu.

Namun, Jaehyun tetap melakukannya.

Taeyong tersenyum tatkala menatap keduanya, dia iri? Tentu saja dia iri.

- Get You -
TBC
Update setiap hari Minggu
Author kerja

GET YOU | JAEYONG (End)Место, где живут истории. Откройте их для себя