"Taeyongie, bagaimana kabarmu?".

Pertanyaan Yunho berhasil mengalihkan perhatian pria cantik yang dipanggil Taeyong itu.

"Baik appa!". Jawab Taeyong.

"Hyung, kau sangat cantik dibandingkan dengan fotomu!".

"Kau juga cantik Renjunie!". Kata Taeyong. Dengan senyuman.

"Hyung apakah aku boleh memelukmu?". Tanya Renjun. Ia sangat ingin memeluk kakak iparnya yang cantik itu.

"Tentu!".

Renjun mendekat dan memeluk tubuh Taeyong. Renjun menajamkan penciumannya tatkala aroma parfum manis Taeyong menyeruak ke dalam hidungnya.

"Aroma ini seperti tidak asing!". Batin Renjun.

Renjun melepas pelukan itu.

"Hyung perkenalkan ini suamiku!". Kata Renjun.

Jaehyun meyodorkan tangannya untuk berjabat tangan.

"Jung Jaehyun!".

"Taeyong, Kim Taeyong!".

Taeyong tersenyum canggung kepada Jaehyun.

"Baiklah, sepertinya makanan sudah mulai dingin. Ayo kita makan malam dulu!". Ajak Yunho.

Sekarang mereka sedang berada di ruang makan, menyantap makanan yang telah disajikan oleh para maid tadi.

"Jaehyun, bagaimana perusahaanmu?". Tanya Mingyu basa basi.

"Aku sedikit kesulitan karena sekertarisku cuti. Aku harus mencari sekertaris lagi hyung!". Jawab Jaehyun.

"Benarkah? Taeyong pasti bisa membantumu. Bukan begitu sayang?". Kata Mingyu.

"A aku?". Kata Taeyong sedikit gugup karena tiba tiba saja suaminya menyodorkan namanya untuk menjadi sekertaris Jaehyun.

"Bagaimana bisa kau menyuruh menantu cantikku bekerja?". Yunho tak terima.

"Hyung, aku saja tidak diperbolehkan Jaehyun bekerja, dan kau akan membiarkan Taeyong hyung bekerja?". Protes Renjun.

"Bukan begitu, pendidikan Taeyong sangat tinggi, dia pandai, di Jepang dia juga membantu appanya di perusahaan. Jadi aku bangga padanya!". Jawab Mingyu.

"Kalau memang hyung menyetujuinya aku akan menerimanya!". Kata Jaehyun.

- Get You -

Taeyong sudah siap dengan pakaian rapinya, kini ia sedang menunggu suaminya di dalam mobil.

"Kau siap?". Tanya Mingyu.

"Harus ya aku kerja di sana?". Tanya Taeyong sedikit ragu ragu.

"Jadilah berguna sedikit Lee Taeyong. Apa kau lupa aku menikahimu karena terpaksa?".

Taeyong menundukkan wajahnya, menggigit bibirnya menahan air mata karena perkataan itu lagi ia dengar dan lagi lagi menyakitkan.

"Jika saja wajahmu tidak mirip dengan Jaejoong, appa pasti tak akan memintaku menikahimu!".

"Tapi dia mendiang ibumu hyung!". Jawab Taeyong

"Aku tidak peduli dengan penghianat itu. Kau tahu aku sangat membencinya, dan wajahmu itu selalu mengingatkaku pada kebencianku terhadapnya".

Taeyong berusaha menahan air matanya.

Pernikahan Taeyong dan Mingyu tidaklah didasari oleh rasa cinta, Mingyu sama sekali tidak mencintai Taeyong, bahkan Mingyu sudah memiliki kekasihnya sendiri. Berbeda dengan Taeyong. Benih benih cinta itu tumbuh memenuhi hatinya untuk Mingyu.

GET YOU | JAEYONG (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang