The First Meeting

415 28 0
                                    

Aku melihatnya wanita yang telah menggetarkan hatiku dan membuatku tidak berhenti menatap mata indahnya, tetapi sayangnya takdir tidak berpihak padaku.
- Park Sunghoon

***

Jang Wonyoung sedang berkutat dengan pekerjaannya, dia tidak menyangka jam telah berputar dengan cepat hingga menunjukkan pukul 6 sore. Di lihatnya ruangan lain, yang terlihat sudah sepi karena beberapa orang telah pulang ke rumahnya masing-masing.

Hari ini sepertinya dia harus pulang dengan cepat, namun wanita berusia 23 tahun itu lupa alasan yang membuatnya harus segera pulang ke rumahnya.

Bunyi dering ponselnya membuyarkan lamunannya, Wonyoung melihat layar ponselnya. Melihat nama Mamanya tertera di layar ponselnya, wanita itu segera menggulirkan layar ponselnya untuk menjawab panggilan Mommynya.

"Hallo, Ma. Ada apa?" tanya Wonyoung yang penasaran dengan panggilan dari Mamanya. Dia memang melupakan sesuatu yang penting tetapi wanita itu melupakannya.

"Kamu harus segera pulang, kamu lupa hari ini adalah hari pertunangan kakakmu!" ucap Mama Myung pada Wonyoung. Mamanya itu sudah yakin anak bungsunya melupakan hari terpenting bagi kakaknya sendiri. Anak bungsunya merupakan anak yang sangat mandiri sehingga saat ini tidak ingin bekerja di perusahaan milik keluarga Jang.

"Ya ampun! Maafkan aku, Ma. Aku melupakan hari terpenting Kak Danielle." Wonyoung menepuk dahinya sendiri kemudian membereskan dokumen penting milik perusahaan dan memasukkan barang pribadinya ke dalam tasnya.

"Iya, Mama sudah menduga kamu pasti melupakan hari pertunangan kakakmu. Kami semua sudah menunggumu. Ayo segera pulang!" Dengan sedikit mendumal, Mama Myung meminta Wonyoung agar segera pulang ke rumah mereka.

Wonyoung dengan tergesa-gesa mengendarai mobilnya, beruntungnya jalanan tengah lenggang karena sudah melewati jam kerja. Wonyoung yang melajukan mobilnya dengan kecepatan maksimal tidak mengetahui bila di depannya ada kendaraan yang melaju pelan. Wonyoung tidak dapat mengurangi kecepatannya dan terjadilah tabrakan. Beruntung di depan mobil yang ditabrak Wonyoung tidak ada mobil lain sehingga tidak terjadi tabrakan beruntun.

Wonyoung melihat bamper belakang mobil yang dia tabrak mengalami kerusakan yang cukup serius. Wonyoung ingin segera keluar dari mobilnya dan meminta maaf serta bertanggung jawab karena telah menabrak mobil orang lain. Pria yang mengendarai mobil di depannya juga keluar ingin mengecek keadaan mobil dan meminta pertanggung jawaban pada orang yang menabrak mobilnya.

"Maaf Tuan. Anda tidak apa-apa?" Wonyoung menanyakan keadaan orang yang ditabraknya karena wanita itu takut orang tersebut mendapat luka akibat perbuatannya.

"Tidak, saya tidak apa-apa." Pria di depannya yang awalnya terlihat marah mengubah ekspresinya saat melihat perempuan paras cantik di depannya.

'Cantik' batin pria yang mengenakan jas berwarna hitam dan celana yang senada dengan warna jasnya.

Terlihat sekali pria yang mobilnya ditabrak Wonyoung itu terpukau dengan wanita yang berada di depannya. Pria itu adalah Park Sunghoon. Pewaris salah satu perusahaan yang besar di Amerika. Pria yang sampai saat ini belum mempunyai tambatan hati, malam ini diminta untuk mendatangi kediaman rekan bisnis orang tuanya.

Orang tua Sunghoon dan rekan bisnis mereka memiliki kesepakatan untuk melakukan perjodohan antara Sunghoon dan anak perempuan rekan bisnis mereka. Tanpa tanggung-tanggung, malam ini langsung diadakan pertunangan antara keduanya untuk mempererat kerja sama antar kedua perusahaan.

Pernikahan politik ini memang sering dilakukan untuk meningkatkan kerja sama antar perusahaan. Sunghoon yang belum memiliki kekasih tidak keberatan dengan rencana pertunangannya, karena hal itu dapat membantunya untuk meningkatkan kerja sama antar perusahaan.

Substitute Bride | (Sunghoon & Wonyoung) (HIATUS)Where stories live. Discover now