bertemu orang tua ella

193 5 0
                                    

"ayo kita kerumah orang tuamu ella"

gadis itu membulat sempurna, tempat bagaikan neraka yang mati-matian ella berusaha menjauh dan kini malah akan mengunjungi neraka itu lagi?

"walau cuma sebentar, namun neraka itu tetap terasa panas dan ber api" sahut ella seraya menatap mata galen ragu

"im here, and i always protect you im promise" (aku disini, dan aku selalu menjagamu. aku berjanji )

"a-aku tida bisa kesana semudah itu galen, k-kau belum mengenal orang tuaku"

"ada masalah? katakan pda ku ella gar aku bisa mengerti dan kita bisa memecahkan kisah rumit ini"

"i-ibuku meminta 10 miliyar padaku sebagai biaya melahirkan dan merawatku galen"

galen yang mendengar penuturan dari gadis dihadapannya ini langsung mengepalkan tangannya menahan emosi membara dalam jiwa nya. ibu seperti apa dia yang tega meminta jasa belas kasihnya dengan sejumlah uang yang tidak berguna

ella menyentuh kepalan tangan galen "kau tidak bisa membencinya galen, dia adalah ibuku"

"tidak ada ibu gila sepertinya ella-!"

"ada-! ibu gila itu adalah ibuku dan kau tidak boleh menjelekkan ibuku" ucap ella menaikkan nada bicaranya dengan air mata yang tertahan di pelupuk matanya

"kau butuh pelukan?"

DEG

kini jantung gadis itu berdegup dengan kencang, nafasnya naik turun tak karuan sebenarnya ada apa dengan dirinya sekarang?

"diam pertanda setuju" ucap galen dan langsung menarik tubuh mungil untuk memeluknya. galen tak lupa untuk mengelus-elus surai ella perlahan mencoba membuat gadis itu tenang

"hiks"

"kau bisa menangis di pundakku sepuas mu ella, bahkan aku akan tetap berdiri disini memelukmu hingga kau tenang ella

"a-aku i-ingin mempercayai o-orang lain hiks"

"kau bisa percaya denganku"

ella mengeluarkan muka nya menatap galen "padamu?"

galen menunduk dan mengangguk seraya menatap manik mata yang menjadi candu baginya "aku berjanji akan mengusahakan dan menjaga kepercayaanmu ella"

ella pun perlahan membalas pelukan galen. kini kedua tangannya memeluk pundak galen dan melingkarkan tangannya ke leher galen, sungguh ini hangat sekali

"jangan menangis lagi, ayo akan ku temani dan kita akan memecahkan semua ini"

"t-tapi kedua orang tua ku m-meminta 10 miliyar j-jika ak-

galen pun menggenggam tangan ella erat dan berusaha membantu gadis ini berdiri "ada aku" ucapnya singkat memotong pembicaraan gadis ini "tapi berjanji untuk selalu menyayangi putraku" sambung nya kemudian.

ella menatap nya dengan mata sembab lalu melengkungkan bibirnya berbentuk senyuman indah seraya mengangguk lalu meraih tangan galen lalu berjalan bersama nya

16:20

kini jam telah menunjukkan pukul setengah lima kurang mereka masih di tengah perjalanan menuju rumah orang tua ella. dengan ragan yang telah tertidur pulas di pelukan ella dengan elusan lembut dari gadis itu yang berhasil membuatnya tidur dengan amat nyenyak

"apa kau sudah lebih baik?" tanya galen tanpa menatap sang pembicara

ella menggeleng seraya fokus menatap ragan yang tengah tertidur "aku masih kecewa, amat kecewa."

"aku yakin shella pasti mempunyai alasan mengapa ia melakukan itu, yang pastinya ia tidak ingin membuatmu terluka"

"jika membuat ku terluka saat mengetahui semuanya bukankah jauh lebih sakit?" ucap ella seraya menatap galen "aku mempercayainya seperti mempercayai setengah hidupku galen, betapa terluka nya aku saat dia menipu ku dan berbohong padaku sedangkan aku tidak pernah berbohong padanya, dan aku selalu mempercayainya"

galen hanya terdiam tidak bisa memberi tanggapan, ella ada benarnya. lebih sakit saat mengetahui diakhir dan menyesal daripada mengetahui di hari-hari yang lalu. dikecewakan, dikhianati adalah luka yang amat serius

"aku akan mencari asisten baru, kira-kira ada rekomendasi?" tanya ella dengan mengeluarkan ponsel nya

"woo wait ella, secepat itu? bahkan kita belum mendengar penjelasan dari shella"

"untuk apa ? semuanya sudah jelas kembali tak kembali ia pada perusahaan itu ia sudah mengecewakanku galen. aku tidak ingin diriku berlarut dalam kekecewaan itu"

"tapi setidaknya kita bisa tau alasan dan penjelasannya dengan itu baru kita bisa mengambil solusi ella. kau itu artis papan atas banyak manusia diluar sana yang ingin menghancurkan karirmu dan banyak pula orang yang ingin mengambil posisi shella. dengan kau yang selalu bersamanya disaat awal debut bukankah kau yang jahat dengan meninggalkannya ditengah-tengah landa berita yang seperti ini?" ucap galen menjelaskan "kau dan dia sudah seperti keluarga, merintis bersama menangis dan bahkan tertawa bersama, apa ini caramu untuk berterima kasih pada takdir?'

ella membuang mukanya, kini gadis itu menatap arah jalanan yang membuatnya teringat kembali akan masa kecilnya "berterima kasih ? takdir saja jahat padaku, dia bahkan tidak memberkan kebahagiaan pada masa kecilku dan selalu menghadiah kan air mata di setiap harinya"

"takdir hanya ingin membuatmu menjadi sekuat sekarang ella"

"kau fikir hidup dengan rasa trauma akan membuat kita menjadi kuat menjalani hidup? aku yang selalu dipaksa mengerti, dipaksa dewasa sedangkan adikku di prioritaskan layaknya seorang ratu. apakah itu yang membuat kuat?"

"oh bahkan yang selalu dituntut apapun sedangkan adikku dianggap lemah dan tidak perlu melakukan apapun"

"apa itu disebut latihan untuk menjadi kuat ? atau mungkin itu latihan untuk menjadi seorang pendendam?"

"aku paham ella, sebagai anak pertama hidup mu mengalami tekanan yang banyak sehingga membuat mu mungkin muak untuk hidup, tapi bukankah kau banyak mendapatkan pelajaran dalam hidup ? agar kau bisa menjadi lebih baik dan menjadi orang tua yang lebih baik kelak untuk anak mu nanti" sahut galen seraya memutar setir mobilnya "dimana blok rumah orang tua mu?"

ella segera menghapus air matanya dengan cepat "blok 4a"

galen pun mengangguk dan memasuki blok rumah tersebut. rumah yang tak begitu luas namun minimalis dengan di dominasi kan oleh warna putih polos membuat kesan rumah yang minimalis.

galen memakirkan mobilnya lalu menatap ella "kau sudah kuat?"

ella terdiam dengan tatapan kosong melihat rumah yang menjulang keatas itu, beberapa momen menyakitkan seakan berputar di otaknya membuat otaknya panas.

"kita bisa menidurkan ragan disini dan kita masuk" ucap galen seraya mengenggam tangan ella "ada aku disini"

setelah terdiam beberapa saat, akhirnya ella mengangguk setuju dan menidurkan ragan di kemudi belakang, gadis itu perlahan mencium kening ragan lalu menutup pintu mobil dan berjalan mendekati pintu cokelat, sebaai pintu utama dirumah ini

ding..dong..ding..dong...

tanpa ragu, galen pun menekan bel rumah dengan ella yang memainkan jari tangannya. resah, takut, namun rindu kini berkecamuk menjadi satu

tak lama pintu itupun terbuka memperlihatkan sesosok wanita paruh baya yang berambut cokelat muda itu yang menatap ella dan galen dengan tatapan terkejut

"loh mengapa repot-repot kemari ella ? kau kan bisa saja mentransfer uang nya ke rekening bank ku"

galen mengepalkan tangannya kuat, seolah merasakan bagaimana jika diposisi ella yang ingin pulang kerumah orang tua nya namun malah mendapatkan sambutan yang sangat tidak layak dan menggores hati.

needed man's and little sweet princessOù les histoires vivent. Découvrez maintenant