tertimpa hujan bersama

171 5 0
                                    

heii heii jangan lupaa vote nyaa yaa cintakuu





Setelah acara makan malam selesai, kini Mereka pun pamit pulang kepada Michelle sang wanita yang telah dipanggil nenek itu tengah memeluk cucunya erat"nanti jika sudah sampai, jangan lupa kabari grandma ya" ucap Michelle Seraya mengelus surai bocah 4 tahun itu

ragan hanya menggangguk dan menaikkan jempolnya "Oke grandma. Ayooo Kaka canci sama daddy Mari kita pulang Ini sudah malam"  menarik kedua Jemari Ella dan Galen

"Baiklah Ibu, Galen pamit dulu ibu sehat-sehat ya jika ada sesuatu yang Ibu inginkan Ibu katakan saja pamit Galen Seraya memeluk Michelle Michelle pun mengangguk baik hati-hati juga"

"Jaga dirimu ya" ucap sang ibu kepada anaknya.

ella pun tersenyum menunduk "Baiklah Ibu ella pamit dulu ya nanti jika ada waktu luang ella bakal main-main ke sini kok" ucap gadis itu seraya berpamitan pada ibu Galen

"tentu ya Akan Kutunggu... Jika kamu memiliki waktu luang maka kau wajib Datang kemari dan bermain bersama aku dan cucuku Oke?"

Ella pun menggangguk dan mencium tangan michelle "ella pamit ya"

"kami pamit ya Ibu" ucap Galen setelah itu langsung menyalakan mobilnya dan pergi meninggalkan pekarangan mansion Michelle.

"daddy lihat ini sudah hujan, hujannya deras sekali ya kaka" ucap ragan Seraya melihat ke arah jalanan. "nah maka dari itu cuaca akan segera dingin jika kita tidak segera pulang" ucap Ella lembut Seraya mengelus surai ragan "Oh ya Sayang kau tidak kedinginan? jika kau kedinginan Ini pake jaket kaka" ucap ella yang membuka jaketnya dan memakaikan jaketnya pada bocah 4 tahun tersebut. "ini Apakah ragan tidak mengantuk?" tanya ella dengan menepuk pahanya pelan. ragan pun tersenyum dan menidurkan dirinya di atas paha gadis yang sangat baik hati ini

"kakak nanti jika sudah sampai bangunkan Agan yaaaa" ucap ragan sebelum ia memejamkan matanya, ella hanya mengangguk dan mengusap-ngusap surai bocah itu sampai ia tertidur dengan pulas

setelah beberapa menit keheningan menyelimuti mereka tiba-tiba

BRUK-! Seketika mobil yang dikendarai galen menjadi tidak stabil dan berakhir menabrak sebuah batang pohon besar

"Astaga galan bodoh! Apa kau tidak melihat Itu? pohon sebesar itu? bisanya kau menabrak pohon sebesar itu Dasar orang gila!" Sahut ella kesal, kejadian ini nyaris saja hampir membangunkan bocah 4 tahun itu yang masih terlelap dalam mimpinya.

"eh gadis keras kepala-! cobalah kau pikirkan ini hujan dengan badai yang sangat besar Aku saja hampir tidak melihat apapun diluar sana, dan aku tidak tahu bukan aku sengaja untuk menabrakkan diriku, Aku tidak gila itu dasar gadis bodoh"

"sekarang kita harus bagaimana? mobilku pastinya mogok dan tidak bisa dihidupkan malah hujan sangat deras lagi." sambung galen Seraya Melihat jarum jam yang berada di tangannya." Astaga, sudah hampir jam 11 malam kita harus bagaimana?"  ucap galen frustasi.

"kau salahkan dirimu itu yang tidak becus dalam mengendarai mobil galen" sahut Ella Ketus yang juga ikut merasa kesal, "lantas kita harus bagaimana? berjaga semalaman di sini dan menunggu matahari terbit keesokan harinya? dasar gila" ucap Ela yang  teramat kesal

"Hei gadis bodoh, berhentilah kau mengoceh dan pikirkan cara bagaimana caranya agar kita bisa selamat dari sini" ucap galen yang sama kesal nya seraya ngotak-ngatik ponselnya.

Ella pun segera menghidupkan ponselnya, dan melihat lokasi di Google Peta," di daerah sini ada sebuah hotel, apakah kau ingin menginap dulu? jika kau mengatakan sebuah bengkel, jarang ada bengkel 24 jam yang buka di daerah sini  bodoh" ucap ella kesal.

Galen mencoba tenang, padahal ia bisa saja membunuhnya sekarang dan melemparkan daging gadis mengesalkan ini dikandang binatang miliknya, akhirnya galen pun menghela nafasnya dan mengangguk "baiklah, aku hanya mempunyai satu payung yang tersedia di mobilku. Apakah kita bertiga muat?" ucap galen Seraya berpikir

"kau ini ya dasar lelaki tidak mau mengalah sedikitpun"

"Lah kenapa kau malah menyalahkanku kan aku berkata Apakah ini muat atau tidak bukan berarti aku mengusirmu dan menyepakmu dari payung ini dasar gila"

"seharusnya kau berfikir dengan otakmu yang bodoh itu jika payungnya tidak muat berarti kau harus mengalah, Apa salahnya sedikit mengalah demi putramu sendiri"

"Kau tidak lihat ini hujan badai ella apa kau bisa menggunakan otakmu? jika aku berlari dengan sekuat tenagaku pun aku pasti akan basah kuyup, dasar gadis bodoh ini tuh bukan hanya sekedar hujan gerimis Bisakah kau pakai otakmu dalam keadaan seperti ini"

"dasar laki egois tidak mau mengalah ini kau gendong putramu dan aku akan berlari dan mencari hotel itu, Dasar dasar pengecut tidak gentleman" ucap Ella yang hendak keluar dari mobil "eh tunggu dulu gadis bodoh! kau kira Hotel itu berada di seberang sana? kau bahkan tidak tahu kita harus berjalan berapa langkah baru bisa mencapai Hotel itu"

"jika begitu, lantas Bagaimana caranya? cobalah kau pikirkan dengan otakmu yang cerdas itu Tuan galen rocly"

"Baiklah begini saja" ucap galen, pria itu pun keluar dari mobil lalu ia berjalan menuju tempat duduk di belakangnya lalu membuka pintu "aku akan menggendong ragan dan kau akan memegang payung ini dan kau harus dekat bersama ku jika kau tidak dekat maka kau akan basah kau mengerti?" ucap galen yang langsung menggendong dan membawanya keluar dari mobil, ella pun hanya mengangguk dan memegangi payung itu lalu keluar bersama ragan

kini Mereka pun berjalan perlahan melewati derasnya hujan demi berjalan Setapak untuk menuju hotel yang sangat strategis dengan daerah lokasi mereka sekarang

"nanti, setelah sampai sana kau saja yang tidur bersama ragan biar aku tidur sendiri" ucap Galen seraya menatap ke arah ella

gadis itu pun hanya menggangguk "aku tidak masalah, lagi pula aku juga tidak nyaman jika tidur sendiri, maka akan lebih baik jika aku tidur bersama anakmu" sahut Ella menyetujui. :

tapi omong-omong, setelah berapa puluh umurku Baru kali ini aku rasanya berjalan lagi di tengah-tengah hujan seperti ini" ucap galen seraya melihat derasnya hujan yang turun

Oh iya kah ? mengapa seperti ? Bukankah bermain hujan sangatlah menyenangkan?"  tanyaa ella seraya menatap ke arah Galen

"dulu sewaktu kecil, aku selalu dilarang oleh saudaraku untuk bermain hujan, karena kata mereka itu akan menyebabkan berbagai macam penyakit, yang membuat suhu tubuhku  menjadi tidakk normal, maka dari itu aku sedari kecil jarang bermain hujan bersama teman-temanku yang lain, bahkan waktu kecil, aku tuh sering melihat dari atas jendela kamarku bahwa temanku bermain dengan Sukaria, tanpa Terkena penyakit mengerikan yang selalu diceritakan oleh kakakku. dan disaat aku beranjak dewasa aku baru mengetahui bahwa Kakakku itu terlalu posesif akan kesehatanku dan mereka mungkin mengatakan hal-hal yang membuat penyakit itu serasa menyeramkan bagiku" cerita galen sedikit tentang masa kecil nya

"Hahaha, kita berbeda sekali Galen. semenjak kecil, aku selalu menjual donat keliling untuk memenuhi kebutuhan hidupku jadi saat hujan-hujan, aku sering bermain hujan dan aku akan kembali untuk berjalan-jalan untuk menjual kue donat" ucap ella sedang mengingat masa kecilnya.

"hah? Kau sudah berjualan sejak kecil?" ucapnya pria itu dengan sorot yang terkejut, sedangkan ella hanya mengangguk." Iya, aku sudah diajarkan Mandiri Sejak aku kecil, dan sampai sekarang aku merasa Aku tidak membutuhkan siapapun lagi, karena aku hanya bisa mengandalkan diriku sendiri, dan mempercayai diriku sendiri." ucap Ela tanpa sadar.

needed man's and little sweet princessWhere stories live. Discover now