lampu hijau ?

172 4 0
                                    

"kau harus menceritakan semuanya tentang keluargamu dan apa yang mengganjal di pikiranmu dengan itu aku akan mempercayai semua katamu ucap galon santai dan kembali fokus menyetir.

"kau bisa?"

ella hanya terdiam, apa yang merasuki galen sehingga ia mengatakan itu? "baiklah aku akan mencoba" sahut ella yang kembali menatap arah jalanan.

Tak sampai 5 menit, akhirnya mansion berdominasi coklat putih ala modern itu telah terlihat didepan mata.  Ternyata, tak hanya galen yang kaya raya namun sepertinya seluruh keluarga nya adalah seseorang yang amat dipandang dan mewah.

"berhenti mendongak seperti orang bodoh ella, kumohon jaga sopan santunmu nanti" cibir galen pedas

"kau yang bodoh dasar" sahut ella kesal dan langsung turun dari mobil mendahului galen "dasar wanita sudah bodoh keras kepala pula" batin pria itu dan langsung mematikan mobilnya dan melempar kunci nya pada pak bruto, satpam yang sudah bekerja dirumahnya hampir 15 tahun lamanya. "pak ini letak di bagasi belakang aja ya" ucap galen seraya melempar seyumnya

"baik, itu siapa? Istri baru kah?" goda pak bruto seraya terkekeh

Galen menggeleng "gadis bodoh itu? Dia tidak pantas disebut istri pak, jika begitu saya ijin masuk kedalam" pamit galen dan segera menapakkan kakinya masuk kedalam mansion kedua orang tua nya.

"KAKA CANCIIII" teriak ragan kencang dan langsung berlari bersemangat memeluk ella, gadis ini hanya terkekeh dan membalas pelukan hangat bocah kecil ini " uhhh kau sangat merindukan kaka mu ini yaaa" goda ella seraya menunjukkan gummy smile nya.

" kaka tauu? agan telah bercelita banyak tentang kaka canci loh sama glandmaa" ucap bocah itu lalu menarik tangan ella "ayooo galndma nunggu kaka loh diluang makan" ajak bocah kecil itu bersemangat.

"hei hei terlalu bersemangat ya bersama kakak mu itu lalu melupakan daddy mu yang tampan ini hm?" ucap galen yang sedari tadi merasa gemas dengan interaksi putra nya dan ella sehingga kehadirannya serasa tak ada bagi ragan.

ragan hanya terkekeh lalu berlari memeluk galen dan merentangkan tangannya agar galen menggendongnya "bagaimana? asik bermain dengan grandma sayang?" tanya galen seraya mengcup manis kening ragan

bocah itu mengangguk "tentu saja! daddy pasti akan lebih seluu kalo daddy dan kaka belmain belsamaa, daddy tadi kemana?"

"daddy memiliki pekerjaan dengan ella sayang" sahut galen seraya menatap kearah ellla sejenak mengode gadis itu untuk memberitahu tentang pertemuan mereka.

"glandma cudah menunggu daddy ayoo" ajak ragan tak lupa tangan kanan kecil nya yang menggenggam jemari ella membua gadis ini semakin gemas melihat tingkah lucu ragan.

disebuah ruang makan bernuansa putih dengan marmer yang semakin mebuat look ruang menjadi lebih mewahitu terdapat seorang wanita paruh baya tengah mengkupas sebuah buah apel diatas mja dengan sedikit bersiul merdu.

"mah, galen pulang" sapa pria itu hangat seraya langsunng memeluk sang ibu

"akhirnya bocah nakal kau tau seharian ini ragan selalu menceritakan kau yang amat sibuk dan tidak sempat bermain dengan cucuku" sahut michelle saat melepaskan pelukanny dari putra kesayangannya.

" ini gadis manis yang kau ceritakan itu cucuku?" tanya michelle seraya menatap hangat ella, ragan pun langsung mengangguk dengan semangat" iya galndma ini kaka canci nya" sahut ragan memprkenalkan ella.

ella hanya tersipu malu seraya tersenyum hangat "gabriella nyonya" sapa ella sedikit menunduk hormat.

"hei lihatlah ragan, kaka mu ini sopan sekali  dan juga sangat cantik" puji michelle seraya tersenyum lalu menatap kearah galen "pacarmu atau pengganti ibu ragan?"

"ahh...bukan ibu, dia itu model di perusahaan galen"sahut galen menatap ella.

michelle hanya mungut-mungut "senang jika kau bisa menjadi seakrab dan sehangat itu pada cucuku" ucap michell "ayo kemari kita duduk dan makan, llu setelah itu kalian baru bisa pulang" sambungnya, lalu tak lama wanita paruh baya ini pun memanggil para maid untuk menghidangkan makanan untuk makan malam mereka. ragan langsung menarik tangan ella untuk duduk disamping nya.

"salam kenal gabriella, nama ibu michelle dan kau harus memanggilku ibu, mengerti?"

ella mengangguk gugup "i-iya nyo eh- ibu"

"jangan gugup begitu sayang, anggap ini adalah rumah mu juga mengerti?" ucap michelle yang langsung diangguki oleh ella "terimakasih ibu"

"haha sama-sama gabriella"

"p-panggil ella saja bu"ucap ella agar michelle tidak susah dalam menyebutkan nama panjangnya itu.

"oh baiklah kupanggil kau anakkku saja jika begitu"

BLUSH! Ella langsung tersipu malu bahkan salting sendiri saat michelle mengatakan 'anakku' padanya, rasanya ia bahagia sekali.

"astaga ibu jangan berlebihan seperti ini, lihatlah muka gadis bodoh itu menjadi semerah tomat busuk di pasaran" sahut galen yang membuat ella langsung menatapnya kesal "bisakah anda tidak menyahut tuan galen" sahut ella kesal dan mengmbil nasi untuk bocah 4 tahun itu " kau ingin makan apa sayang?" tanya ella yang siap menuangkan lauk yang diinginkan oleh bocah 4 tahun itu.

"mauu ayam kaka yang paha yaa" ucap bocah itu, ella mengangguk dan meletakkan sebuah aaha ayam diatas piring ragan dan menyirami kuah yang segar lalu segera menghidangkan pada boah kecil itu " loh kaka kok duduk?" tanya ragan membuat ella ling lung "ha?'

" seharusnya kaka juga harus menghidangkan makanan pada daddy bukan? Dulu mommy melakukan itu" tanya ragan melihat ella yang tadinya ingin duduk.

"ha? Untuk apa sayang? Daddy mu bukanlah anak special yang tidak mempunyai kaki dan tangan" sahut ella menatap galen kesal.

"itu benar ragan, grandma setuju padamu" ucap michelle menatap ragan

Ella teridam kiku sekarang, masa ia harus menurunkan high quality nya demi menghidangkan makanan pada orang arrogant ini pikir ella kesal.

"kaka tunggu apa lagi? Agan sudah lapal sekalii loo" ucap ragan yang menanti ella yang menuangakn lauk pada daddy nya seperti padanya.

Ella bergerak perlahan dengan tangan yang sedikit bergetar ia mengambil piring makan galen dan menatap ke arahnya gugup" k-kau? ingin pakai apa? eh, ingin makan apa?" tanya ella gugup dan memutuskan kontak matanya dengan galen.

Tentu saja pria itu sangat terkejut dengan ella yang menuruti permintaan sang Ibu dan sang anak. Galen pun hanya menggerham perlahan lalu menunjuk sepiring ayam yang terletak di atas meja "aku seperti ragan" ucap pria itu

Ella pun hanya mengangguk dan mengambil sepotong paha ayam dan meletakkannya di atas piring galen dan menuangkan sedikit kuah pada nasi yang akan dia makan "nah, ini untukmu" ucap Ella Seraya menghidangkan piring di hadapan Galen

"kau tahu Ella? ucap michelle seraya tersenyum, "ragan dan galen memiliki selera yang sama, Jadi, jika kau bisa mengambil hati ragan dengan mudah tentu kau akan bisa mendapatkan hati galen dengan mudah juga ella" ucap michelle seraya terkekeh

telah terdiam membeku, apa-apaan ini mengapa tiba-tiba Ibu galen mengatakan hal ini padanya? Jika seperti di film-film, Bukankah berarti Ibu Galen telah merestuinya bersama Ella? Ah, tidak-tidak Apa yang dipikirkan gadis yang  bodoh ini. Astaga sepertinya perkataan Galen Terijabah dengan pikiran Ella yang telah melayang entah ke mana seperti gadis bodoh saja.

needed man's and little sweet princessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang