mimpi?

282 8 0
                                    

seminggu kemudian.....







"ell, gantian make ini terus make up sedikit di bold kan karena masuk ke pemotretan selanjutnya" ucap shella memberikan arahan yang langsumg diangguki oleh ella, gadis itu segera beranjak menuju ruang rias dan mengganti make up nya. gadis itu hanya duduk diam dan memainkan ponsel nya melihat-lihat apakah trend baru saat ini yang belum ia coba
"ella pemotretan diganti sama pak galen" ucap shella dengan tiba-tiba masuk keruangan dengan tergesa-gesa.
"loh" ucap ella bingung dan tak lama seorang bocah berusia 4 tahun itu berlari kencang dan memeluk erat ella, tentu ella sangat terkejut dan kembali membalas pelukan ragan "loh kok disini?" tanya ella bingung menatap sorot ragan "daddy tadi datang jadi agan mau foto baleng kaka canci"
"ha? ini gimana maksudnya ka?" tanya ella menatap shella bingung

shella hanya mengangkat pundaknya, ini sangat mendadak ia bahkan tidak mengetahui apa-apa jika rencana nya dirubah

"permisi selamat siang nona ella dan shell" sapa leon sopan "maaf yang sebesar-besarnya jika pemotretan harus diganti secara mendadak seperti ini"
"baik tapi mengapa?"
"kita mau mengejar target yang sesuai dengan pemasaran, dan tuan ragan juga ingin menjadi model pada salah satu pakaian couple ibu dan anak" jelas leon

"baik itu bisa kita lakukan tetapi mengapa harus setiba-tiba ini?" tanya ella yang sedikit kesal "pak galen mana?"

"kenapa mencariku? apa yang dikatakan leon kurang jelas ditelinga mu?" tanya galen yang tiba-tiba datang disamping leon
"kau membuat ku lebih kelelahan dan staff serta kru disini pak" ucap ella kesal, sedangkan galen hanya menatap nya santai "ini adalah perencanaan ragan bukan salah saya nona" ucap nya santai

ella sontak langsung menatap ragan cepat meminta penjelasan dari bocah 4 tahun itu
ragan tersenyum seraya menunduk "kemalin adalah hali ibu, agan telingat mommy dulu mommy suka sekali ikut foto pelayaan hali ibu, sekalang mommy suda tidak ada, jadi agan mau foto tema hari ibu bercama kaka canci,bolehkah?" cicit bocah itu dengan tatapan yang menunduk.

galen terdiam seraya mengepalkan tangannya, jiwa dan batin nya kini merindukan sosok arana.
ella dengan cepat memeluk ragan, rasa kesal nya datang diwaktu yang tak tepat hampir saja ia melukai perasaan bocah yang polos ini, seharusnya ella mendengarkan ragan terlebih dahulu dan meng iyakan ajakan ragan untuk berfoto bersamanya

"baik, pak leon mana pakaian nya? sekarang ganteng harus berganti pakaian dulu yaaa" ucap ella menatap dalam sorot mata ragan lalu tersenyum "ayo tersenyum, kaka tidak marah kok, maafin kaka ya jika kaka kasar" ucap ella seraya menjewer telinga nya sendiri "maaf...."

ragan tersenyum dan meraih tangan ella lembut "agan tidak mala kok,kaka canci jangan belsedih yaa sebental agan ganti baju duyu" ucap bocah itu menarik lengan leon "ayoo om"
leon pun mengangguk dan pergi bersama ragan diikuti dengan shella yang jugaa ingin mengambil pakaian yang akan dikenakan ella

sedangkan ella? gadis itu segera pergi meninggalkan ruangan tanpa aba-aba, galen menatap kepergian gadis itu terheran-heran, ia kenapa?

ella mengusap air mata nya yang akan jatuh, kini ia duduk dipinggiran tangga yang sepi, beberapa kali gadis itu mengusap air mata nya yang berjatuhan

"apa permintaan ragan berat bagimu?"
pertanyaan itu membuat ella langsung memalingkan pandangannya "t-tidak pak"

galen berjalan pelan dan duduk disamping ella yang berusaha menghapus air matanya, "aku sangat mencintai arana begitupun sebaliknya" ucap galen membuka pembicaraan "karena cintanya arana, dia ingin membuat keluarga nya bahagia,maka dari itu dia memilihmu"
ella menatap galen dengan penuh tanda tanya "arana, seperti membuka takdir baru untukku, tapi aku tidak bisa menerima itu" sambung galen "jadi untuk membuktikan itu, bersediakah kau untuk tinggal dirumah ku?" tanya galen pelan "siapa tau kau juga menemukan petunjuk juga seperti ku dan ragan"

ella terdiam, ia masih bingung dengan arah pembicaraan galen "a-aku tidak mengerti p-pak"
"saya juga tidak memahaminya ell, jadi tolong bantu saya" sahut galen memohon

ella hanya terdiam tak memberikan jawaban ataupun sepatah kata

"demi ragan, tolong ella" sambung galen buat yang terakhir kali.

"akan kupikirkan nanti" ucap ella dan langsung pergi meninggalkan galen yang terdiam di tangga

galen mengacak-acak rambutnya kesal, kau puas arana sayang?

------------------ the side -----------------



galen melihat sosok wanita cantik wanita dengan senyuman manis yang tidak membosankan, ia mengenakan pakaian putih bersih
"a-arana?" gumam galen perlahan memanggil nama sang kekasih,belahan jiwa nya

wanita yang dipanggil arana itu hanya tersenyum menatap galen tanpa berniat mendekati lelaki itu, "kamu terus menangisi saya ya, tapi dahulu kamu membenci saya" ucap arana terkekeh pelan

"kamu wanita yang baik sayang, tidak ada yang bisa membenci kamu jika tau bahwa hati kamu setulus itu"

"begitu pula dengan hatinya ragan"

"hati siapa sayang? tidak ada yang bisa mengalahkan kamu dari segi apapun itu juga" sahut galen tegas

"saya sudah tidak ada len. apakah disepanjang hidupmu kamu hanya ingin menangisi saya?"

galen mengangguk mantap "saya merindukan kamu"

"kamu harus bahagia bersama dia galen, keluarga ku harus bahagia dengan orang yang tulus ingin berbahagia"

dan yah,, itu hanya sebuah mimpi. galen terbangun dan langsung menghidupkan lampu disamping nakas nya, meneguk beberapa air mineral dan memijat dahi nya perlahan "ada apa sayang?" gumam galen mengingat-ingat kembali mimpi nya berusaha menyimpan di memori otak nya

galen bangkit dari kasurnya dan membuka pintu balkon kamarnya berniat ingin mencari beberapa udara malam yang menenangkan fikirannya. siapa yang dimaksud arana? apakah ella? ah tidak mungkin, semuanya itu adalah halusinasi galen semata tidak ada yang lainnya

galen menghidupkan ponsel nya, sebuah pesan masuk dari putranya ragan, ia menautkan alisnya mengapa ragan mengiriminya pesan?

son♡

dady...
agan mimpi mommy mau agan foto belsama kaka canci

DEG!

jantung galen berdegup kencang, ada apa ini? apakah mimpi ini ada kaitannya, namun mengapa harus gadis keras kepala ini? yang amat berbeda jauh dari sosok arana

galen mengetik sesuatu di ponsel nya, mengabari leon untuk segera mengatur ulang pemotretan dengan alasan baju couple keluaran produk mereka, dengan pemasaran yang sesuai dengan hari ibu memungkinkan pasar penjualannya bisa naik besar

leon

besok ubah jadwal pemotretannya ragan mau foto bersama ella besok
sekalian launching produk couple of mommy
bicarakan dengan shella besok aku akan membawa ragan kesana

setelah mengirimkan pesan pada leon, galen segera mematikan ponselnya

inikah yang kau inginkan arana?

needed man's and little sweet princessWo Geschichten leben. Entdecke jetzt