tantrum because galen

410 9 0
                                    

kini pemotretan itu sedang berlangsung,, ella yang berdiri dan ragan yang duduk dikursi seraya memeluk leher ella lembut, ekspresi mereka saling tertawa dan tidak ada ketegangan sama sekali diantara keduanya selama sesi pemotretan
"wahh ini bagus sekali memang kalian memiliki cheamistry yang sangat baik, seperti ibu dan anak" puji leon saat sesi terakhir selesai, ella hanya tersenyum mendengarnya
"kaka canci telbaik dan kaka canci akan menjadi ibu telbaik jugaaa" ucap ragan seraya tersenyum "daddyyy.....gendong agann" rengek bocah kecil itu saat galen memasuki ruangan pemotretan, galen langsung tersenyum hangat dann menggendong hasil kerja kerasnya "bagaimana putra daddy? apa semua nya lancar?" tanya galen saat putra nya sudah berada di gendongannya
ragan mengangguk "tentu bagus cekali loo. tetapi ada yang kulang" ucap nya memperlihatkan ekspresi kebingungan seperti orang berfikir
"loh? katakan saja sayang" ucap galen menunggu jawaban sang anak
"karena tidak ada daddy disana, itu yang buat kulang" ucap ragan terkekeh
galen hanya menggeleng-gelengkan kepalanya "kau ell sesi pemotretan hari ini telah selesai kau bisa mengganti pakaian mu, dan are you free?" ucap galen melihat kearah ella

seketika ella gelagapan "a-ada pak" ucap nya kegugupan yang entah mengapa
"lalu kapan kau free?" tanya galen "ada yang ingin ku bicarakan"
"j-jika soal kerjaan bisa t-tanyakan pada kak shell" ucap ella yang terus menunduk, tentu dengan tatapan galen yang baru kali ini memandangan nya sedikit lama
"baik, tapi aku ingin berbicara padamu" sahut galen mutlak "kabari aku jika kau free"
ella menunduk seraya menggigit bibirnya kecil, bagaimana ia akan mengabari galen jika mereka tidak pernah bertukar nomor ponsel sebelumnya? tetapi ella sangat gengsi untuk mengatakan hal konyol itu

"daddy kan kaka canci tidak punya nomol daddy" ucap ragan yang seakan peka dengan kecanggungan ella
ella menghela nafasnya lega,syukur saja bocah ini mengerti
galen mengeluarkan ponsel nya dan memberikan nya pada ella "ketik nomormu disitu"
ella terdiam seketika, entahlah ia bingung entahpun ia gugup, semuanya bercampur aduk didalam dirinya. dengan cepat ella mengambil ponsel milik galen dan mengetikkan nomornya "nah ini pak"
galen mengambil kembali ponsel nya "baiklah jika berkenan kita bisa mengatur jadwal nya"
ella mengangguk "baik pak, jika begitu aku eh saya permisi dulu" pamit ella dan berlari kecil menuju ruangan ganti

"aaaaa apaan tadi tuh tu duda kok sok lembut gitu make natap-natap segala lagi buat risih aja huh" gumam ella saat ia tengah berada di ruang ganti. ella mencium perut tangannya, bahkan sangking wangi nya seorang galensky dengan memegang ponsel nya saja wangi semerbak itu kini menempel di perut tangan ella "apa-apaan sih ell lebay deh" ucapnya seraya memijit kening nya "harus profesional ella,, " gumam nya menyemangati dirinya sendiri

tatapan galen, nada berbicara tidaklah se arrogant saat mereka pertama kali bertemu, disisi ini lah yang membuat ella yakin memang faktanya benar jika semua orang akan terpesona dengan tatapan milik seorang galensky

"apa-apaan sih memangnya aku wanita apaan akan tergoda sama tatapan buaya seperti itu" gumam nya sesekali seraya mengganti pakaian nya menjadi formal, dikarenakan setelah pemotretan ini ella harus menjalani rapat dengan dewan redaksi terlebih dahulu

"ella? kau sudah siap didalam sana?" tanya shella dari balik pintu
tak lama ella membukakan pintu dengan menenteng tas nya "ayo aku tidak enak jika telat lagi di rapat pak ziro" ajak ella setelah merasa dirinya telah selesai berkemas
shella hanya mengangguk dan berpamitan dengan leon "loh pak galen kemana?" tanya shella seraya melihat kiri dan kanan
"untuk apa mencari nya?" tanya leon cepat
"oh ini kami akan pamit, setelah ini ella masih memiliki jadwal yang harus disegerai" sahut shella sopan
"galen eh- pak galen mengantar ragan pulang karena bocah itu ketiduran, kalian duluan saja nanti akan saya sampaikan ucapan pamit kalian" ucap leon yang sedikit kikuk
shella hanya mengangguk "jika begitu kami duluan, selamat siang pak leon" pamit nya dan mereka segera masuk kedalam mobil dan pergi menuju perusahaan ella

tak sampai 20 menit lamanya,ella pun sampai dan disambut sopan oleh para karyawan kantor "selamat datang nona"
ella hanya tersenyum dan segera memasuki kantor nya untuk segera menghadiri rapat
"selamat siang pak" sapa ella saat ia sampai diruangan rapat
pak ziro menunduk sebagai tanda hormat dan membalas jabatan tangan ella "siang nona gabriella"
"saya harap saya tidak telat" ucap ella berbasa-basi
"oh tidak haha saya juga baru tiba nona" sahut ziro tertawa perlahan
"baiklah jika begitu silahkan duduk pak, biar kita mulai rapatnya" ucap ella mempersilahkan ziro duduk dihadapannya "baik kak, tunjukkan sistem kerja sama yang akan kita terapkan" titah ella pada shella, gadis itupun segera membuka berkas dokumen yang diperlukan
"baiklah nona ella, promosi pemasaran mana yang memikat pilihan anda?" tanya ziro setelah beberapa menit membaca dokumen itu dengan teliti
"saya ingin salah satu dari produk make up saya digunakan dengan sistem promosi film" sahut ella sopan "apakah ada drakor yang akan tayang dalam waktu dekat ini?" tanya ella pada tuan zogi
"dilansir dari laman web korea, akan ada 5 film yang akan tayang" ucap zogi "dan rata-rata adalah romantis"
ella mengangguk sebagau tanda mengerti "baiklah kak pilihkan satu drakor dan kita akan meneruskan produksi dari sana,bagaimana pendapat anda tuan?"
ziro mengangguk "tentu jika model iklan televisi, masyarakat akan cepat bosan dan bahkan bisa membuat rating penjualan kita turun,dengan adanya promosu didalam sebuah drama akan memudahkan kita untuk memfokuskan mata masyarakat pada produk yang kita iklankan"
"benar pak, jika begitu bisa anda yang mengatur semuanya? untuk kabari kedepannya bisa anda menggunakan email ataupun dokumem surat yang harus saya tanda tangani"
"baik nona, akan saya segerakan untuk anda yanh juga menjadi pelanggan setia kami untuk melakukan sistem sponsor dan pemasaran
"tentu saja sistem bekerja kalian ini sangat bagus dan prefesional, yang bekerja sama dengan kalian pasti sulit atau mungkin tidak ada menemukan keteledoran dalam kerja anda" puji ella, gadis ini selalu jujur entah itu memberi pujian atau keritikan pada teman kerja sama nya

ziro menunduk hormat "wah senang mendengarnya terima kasih nona, besok saya akan mengirimkan beberapa berkas yang harus anda tanda tangani"
"baik besok serahkan saja pada kak shella" ucap ella
"baik, jika begitu selanjutnya kita akan memikirkan point selanjutnya tentang pemasaran yang seperti apa yang bisa kita tetapkan pada saat iklan produk berlangsung" ucap ziro seraya menggesek" keyboard laptop nya "baik keluarkan berkas selanjutnya" titah ziro

needed man's and little sweet princessDonde viven las historias. Descúbrelo ahora