열셋

291 33 6
                                    

Ya memang benar bahwa Jaemin sekarang telah melepaskan Jaehyun yang dulu nya adalah teman juga pengawal pribadinya. Jaemin tak mau membiarkan perasaan tak masuk akal itu terus tumbuh pada dirinya, sebenarnya dia enggan untuk mengakui bahwa sebenarnya ia juga sama mencintai Jaehyun.

Bohong jika dia tidak cinta, karena selama perjalanan seumur hidupnya sudah penuh oleh bayang pengawal pribadinya, dia satu satunya seorang yang mampu menariknya jauh.

Juga demi keselamatan sang pengawal, ia akan melakukan semuanya dengan baik, mulai dari menjadi suami yang baik untuk istrinya juga menjadi anak yang baik untuk sang ayah yang sebentar lagi akan memberikan tahta padanya.

Ia harus melakukan semuanya dengan baik, tanpa celah, tanpa noda yang bisa membuat dampak buruk untuk dirinya dan tahtanya kelak.

Dia tidak mau segala yang ia perjuangkan selama ini hancur hanya karena rasa suka yang tak masuk akal.

Walaupun jauh di dalam lubuk hatinya ia sangat ingin untuk terus bersama sang pengawal.

Akan tetapi ia tak seegois itu untuk kepentingan dirinya sendiri.

Hari berganti hari, musim berganti musim, dan tahun berganti tahun, dan di saat itu pula Jaemin sudah tak pernah mendengar kabar tentang Jaehyun lagi, lelaki itu nampak seperti telah hilang bak di telan oleh bumi.

Jaemin sudah beberapa kali menyuruh seorang untuk mencari tahu tentang Jaehyun, tentang bagaimana kabar nya sekarang, apa dia hidup dengan baik, atau apakah dia sudah memiliki seorang yang dijadikan teman seumur hidupnya, istrinya, belahan jiwanya, apakah dia sudah mendapatkannya? Ia sangat penasaran akan hal itu.

"Ayahanda!!!," Suara itu melengking tinggi bersamaan dengan seorang lelaki kecil yang berlari kearahnya, disusul oleh seorang wanita berhanbok merah yang berjalan di belakangnya, dia Sang Permaisuri—Yoo Jimin.

"Yang Mulia..."

Jaemin menerima uluran tangan sang anak, lalu menggendong tubuh kecil itu yang semakin lama semakin berat dalam gendongannya.

"Ayahanda bolehkah hamba meminta hadiah hamba sendiri?."

Ah Jaemin baru ingat jika anaknya sebentar lagi akan merayakan ulang tahunnya yang ke tujuh tahun, rupanya anaknya telah tumbuh dengan sangat baik dan semakin mirip dengan dirinya.

Sudah tujuh tahun ya..., rupanya ia telah tak mendengar kabar Jaehyun sudah selama itu.

Setelah percakapan ringan itu selesai, ketiganya berjalan bersama menuju paviliun favorit mereka, dengan Putra Mahkota—Na Ji-Sung yang ada dalam gendongannya juga bersama dengan sang istri yang saling menautkan jemari mereka.

Sungguh mereka adalah pasangan paling serasi yang pernah para dayang lihat selama mereka bekerja di istana.

⭑ ๋࣭ ୨🌸୧ ๋࣭ ⭑

Jaemin menekan dadanya, rasanya teramat sesak hingga ia kesulitan untuk bernafas, bahkan untuk memanggil sang Kasim ia tak mampu, dan hanya bisa menjatuhkan apapun yang dapat mengundang sang Kasim untuk datang.

Sang Kasim yang mendengar suara riuh dari ruangan sang Raja lantas segera berjalan masuk ke dalam, dan alangkah terkejutnya kala ia melihat sang raja yang jatuh tak sadarkan diri di tempatnya duduk.

"PANGGIL TABIB SEKARANG JUGA!!!."

Sebuah jarum di tusukan di beberapa titik saraf pada tubuh Raja, sang tabib juga menyiapkan ramuan khusus yang di buat untuk masa pemulihan sang Raja.

Tabib berkata bahwa kesehatan sang Raja semakin memburuk, agaknya sesuatu hal telah membuat sang Raja berfikir sangat keras hingga menyebabkan stres, dimana itu membuat kesehatan nya semakin memburuk sejak satu tahun terakhir ini.

Sunshine In The Rain | 2jae [END]Where stories live. Discover now