여덟

319 42 7
                                    

Beberapa jam sebelum Jaemin pergi berburu—di hari itu Putri Mahkota menemui nya, ia bisa melihat bagaimana dia tersenyum sangat lebar saat mengajaknya untuk berjalan jalan.

Dan disinilah keduanya berakhir, berdiri di sebuah paviliun yang berhadapan langsung dengan danau yang di tumbuhi bunga teratai di atasnya, hanya obrolan ringan seperti layaknya seorang kekasih sebelum tiba tiba sang Putri Mahkota mengucapkan kalimat yang membuatnya tercekat.

"Hamba tengah hamil..."

Sebuah kalimat yang mana harusnya itu membuatnya bahagia bukan main, akan tetapi malah membuat perasaan cemas menyeruak di dadanya, entah cemas karena apa dia tak paham karena bagaimana pun dia sangat berusaha keras untuk bisa memberikan keturunan, bukti bahwa dia sangat layak untuk duduk di atas singgasana sebagai raja negeri ini.

Sesaat netra nya bersitubruk dengan milik pengawal pribadi nya, entahlah tapi dia merasa lebih buruk sesaat setelah sang pengawal lebih dulu memutuskan pandangnya.

Dengan gusar dia segera pergi dari sana, mengabaikan panggilan Putri Mahkota akan kepergiannya yang tiba tiba.

Segera ia suruh Kasim yang mendampinginya untuk menyiapkan jubahnya, dia pikir berburu adalah satu satunya jalan dimana dia bisa berpikir dengan jernih, karena bagaimanapun dia sangat suka menarik panahnya.

Hingga kesialan itu datang, saat dia berusaha kabur dari para pengawalnya untuk mencari ketenangannya sendiri, ia malah bertemu dengan perampok.

Dia pikir dirinya akan mati saat itu juga, tapi saat dia melihat Jaehyun ada disana dengan wajah khawatir yang ketara, dia bersyukur karena lagi lagi Jaehyun yang berhasil menemukan dirinya.

⭑ ๋࣭ ୨🌸୧ ๋࣭ ⭑

Jaemin baru saja tiba dari pasar hingga matanya bisa menemukan Jaehyun yang tengah duduk di teras rumah mereka, dengan perban yang mesih melingkar di tubuhnya lelaki itu masih dapat menyunggingkan senyum terlebarnya.

Jaemin segera menghampirinya, dan mengomelinya tentu saja, karena bagaimanapun keadaan Jaehyun belum sepenuhnya baik dan dia merasa cemas jika sewaktu-waktu luka itu mengeluarkan darahnya lagi karena pergerakan Jaehyun yang terlalu banyak.

Jaehyun hanya bisa pasrah dan kembali kemarnya, bagaimana pun Putra Mahkota nya itu akan terlihat menyeramkan saat marah.

"Aaaaaaa, buka mulutmu Hyung!"

Jaemin mengehela nafas lelah saat melihat Jaehyun yang tak membuka mulutnya sama sekali dan hanya diam memandangnya, membuat alisnya bertaut karena bingung.

Sedangkan Jaehyun ia masih terpaku melihat Jaemin yang tiba tiba akan menyuapinya, dengar bagaimana jantungnya yang berdetak tak karuan karena itu.

Jaehyun jadi berfikir bahwa ini hanyalah mimpi dalam tidur panjangnya, bagaimana arwahnya yang tak tenang itu masih menginginkan Putra Mahkota menjadi miliknya.

Tapi tidak karena setelah nya dia tersadar saat jitakan halus ia dapat, bagaimana dia bisa melihat Jaemin yang menatap sengit dirinya.

"Maaf,"

Hanya itu saja yang bisa ia ucapkan, karena sesaat setelah itu nasi sudah masuk ke dalam mulutnya, dengan tangan Jaemin yang menyuapinya.

Tanpa sadar bulir bening itu jatuh, haru dan bahagia menjadi satu, bagaimana pada akhirnya dia bisa merasakan tangan itu menyuapinya.

"Hyung kau kenapa?,"

Dan bening itu jatuh semakin banyak sesaat dia menelannya, menandakan betapa bahagianya dia hanya karena hal sesederhana seperti itu, mengabaikan banyak pertanyaan Jaemin yang kebingungan karena tangis nya.

⭑ ๋࣭ ୨🌸୧ ๋࣭ ⭑

Kelopak mata itu perlahan terbuka, dan Jaehyun bisa melihat wajah damai Jaemin yang tidur di sebelahnya dengan tangan yang menggenggam jemarinya, genggaman lemah yang sangat rapat.

Lantas segera ia rapikan Surai panjang yang menutupi wajah Jaemin, menyelipkan itu pada telinga yang mana itu membuat Jaemin menjadi semakin cantik.

Walaupun gelap malam membutakan mata akan tetapi wajah indah itu bersinar terang di dalamnya.

Bagaimana dirinya bisa merasakan bahwa ia sudah mencintai lelaki ini sejak lama.

Dari rambut turun ke alis lalu hidung hingga turun semakin bawah, rasanya ia ingin sekali menyentuh itu—bibir berwarna merah muda alami yang membuatnya selalu penasaran akan bagaimana kah rasanya jika dia menyentuh itu atau bahkan menciumnya.

Entah dorongan apa jemarinya kini mengusap bibir itu pelan, meresapi bagaimana itu terasa sangat kenyal dan lembut secara bersamaan.

Gerakan tangan itu terhenti tak kala melihat Jaemin yang perlahan membuka kelopak matanya, ikut menatapnya yang masih menyelam dalam keterkejutannya.

Masih setengah sadar dan dia berusaha setengah mati untuk menjauhkan tangannya dari sana, tetapi tidak—karena tangan kecil itu tak membiarkan tangannya menjauh dari wajahnya dan semakin menekannya.

Jaehyun tak bergeming dan hanya bisa menatap mata penuh harap di depannya, mata bulat itu bersinar terang dalam kegelapan.

Tanpa sadar tubuh keduanya mendekat, tak menyisakan barang sedikit jarak di antara keduanya.

Hingga bibir itu berhasil mendarat pada belahan bibir lelaki lainnya, hanya menempel tanpa melumatnya.

Dia berharap dengan itu Jaemin menyadari bahwa dirinya, hatinya benar benar menginginkan nya.

Ciuman singkat itu berakhir tapi keduanya sama sama tak menginginkan itu berakhir, makan kembali di sesap bibir masing masing membawanya ke dalam ciuman basah yang memabukkan.

Jaehyun bahkan tak memperdulikan punggungnya yang masih terasa nyeri di belakang sana, bagaimana pun ini adalah hal berharga yang tak ingin ia lewatkan.

TBC.

⭑ ๋࣭ ୨🌸୧ ๋࣭ ⭑

Sunshine In The Rain | 2jae [END]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant