14

1 0 0
                                    

Dua puluh menit Ehan dan Zora tempuh bersama. Waktu terlama dimana mereka bisa berbincang atau apapun itu sebutannya. Terdengar jauh, namun Ehan sengaja membawa Zora kesini karena ice cream disini sangatlah enak. Ehan juga sangat menyukainya.

"Cuma beli ice cream aja jauh amat, lo sengaja kan biar bisa lama-lama sama gue?" Tuduh Zora yang memang benar adanya.

Selain enak, Ehan juga sadar jika tempat ini jauh, jadi sekalian aja gitu pikir Ehan. Kapan lagi Ehan bisa menghabiskan banyak waktu dengan Zora. Jika mengandalkan di sekolah saja tentu pdkt nya ini tidak akan ada kemajuan. Meskipun Ehan tidak pernah berpacaran, tapi Ehan tahulah sedikit hal tentang itu. Setidaknya untuk bisa berteman dulu dengan Zora.

"Enak banget disini Ra, lo harus coba" Ehan menarik tangan Zora dengan lembut untuk masuk kedalam.

"Mau pesen yang mana" tawar Ehan sesampainya di meja pemesanan. Zora yang ditanya masih tidak berkedip, melihat interior didalam yang begitu cantik dan lucu.

"Ra" Ehan menyenggol lengan Zora membuat sang empu terkejut.

"Eh iya gue mauu.." mata Zora melotot melihat jenis dan varian rasa ice disini. Bukan hanya temoatnya yang bagus, pilihan ice nya juga banyak banget. Rasanya Zora ingin memesan semua sekarang ini.

"Kenapa" tanya Ehan heran.

"Kak gue boleh pesen sepuasnya kan? Ini banyak bangettt gue pingin nyobain semua" ucap Zora demgan muka imutnya, entah dimana muka kesal Zora yang tadi.

"Hh iya boleh tapi ga semua juga, nanti sakit yang ada" balas Ehan menatap Zora yang masih tersenyum senang.

"Okay kak saya mau satu ice cream jepang jumbo nya rasa coklat alpukat, lalu satu dream ice cream jumbo rasa nya campur apa aja, lalu..." ucapan Zora terhenti oleh Ehan.

"Ara dua dulu aja ya? Jumbo disini beneran jumbo banget loh" peringat Ehan yang langsung mendapat muka masam dari Zora. Ehan tidak menyangka Zora akan memesan yang jumbo, Ehan pikir dia akan memesan cup paling kecil dan mencoba banyak varian rasa. Tapi sepertinya Zora berbeda.

"Katanya tadi sepuasnya" kesal Zora.

"Iya tapi ga hari ini semualah, lo sakit gua yang abis sama Abang lo" ucap Ehan.

"Yaudah deh terserah" putus Zora lalu meninggalkan Ehan dan langsung mencari tempat untuk mereka duduk.

Ehan yang melihat itu geleng-geleng kepala dengan senyum geli nya. Membuat pegawai disana berhasil terpesona.

"Yang tadi tetep dipesan ya kak, tambah pancake jepang rasa coklat nya dua dan satu black ice cream" ucap Ehan pada pegawai itu dengan ramah, membayarnya lalu menghampiri Zora yang terlihat kesal.

"Lo tuh gila ya, yakali mau makan ice cream langsung banyak gituu" Ehan mendudukkan tubuh nya di hadapan Zora. Spot yang dipilih Zora cukup bagus, didekat jendela seperti favoritnya.

"Katanya sepuasnya, bohong lo" timpal Zora masih tidak terima.

"Iya ntar kita atur jadwal kesini lagi, kita coba sampe semua varian lo coba, atau lo mau pesen lagi yang cup paling kecil terus coba banyak varian?" Tawar Ehan

"Kalau cup kecil gakerasa Kak Iannn" gemas Zora berhasil membuat Ehan lebih gemas lagi dengan Zora.

"Yaudah pilihan pertama tadi aja" ucap Ehan memutuskan.

"Yang benerrr, tapi gamau ah itu artinya gue bakal sering ketemu lo" Zora tahu maksud dari Ehan ini.

"Yee gapapa lah, sama gua asik. Lo juga seneng kan?" Goda Ehan menaik turunkan alisnya.

"Mana ada, gue hapal jalannya ya bisa kesini sendiri atau ajak abang atau sama temen. Emangg.." lagi-lagi Ehan memotong ucapan Zora.

"Gabakal bisa, ini toko punya gua. Jadi gua bakal minta pegawai disini ga ngelayanin lo kalau lo belinya sama orang lain" jujur Ehan. Zora yang mendengarnya melotot tidak percaya.

NothingWhere stories live. Discover now