26. Bumi perkemahan

871 37 3
                                    

Sesuai jadwal yang telah diberikan pihak kampus hari ini Acha beserta mahasiswa yang lain akan melakukan aktivitas kemah bakti yang diselenggarakan langsung di kota Bandung tepat nya di bumi perkemahan ranca Cangkuang, salah satu tempat yang pastinya semua orang tau dan tidak asing.

Seperti biasanya berangkat Acha masih diantarkan oleh Reno meskipun sempat terjadi perselisihan kecil sebelumnya tapi hubungan mereka masih sama seperti biasanya tidak ada yang berubah.

Masalah perizinan sebenarnya Acha dilarang keras oleh papah nya untuk ikut selain karna jauh, tidak ada orang juga yang bisa Bagas percaya untuk menjaga Acha nanti disana tapi aneh nya dalam waktu yang singkat papah nya tiba-tiba berubah pikiran dan mengizinkannya.

Agak aneh, tapi Acha malas memikirkan alasannya.

"Disini aja." Ucap Acha agar Reno segera menghentikan mobil nya.

Melihat semua orang sudah berkumpul didepan bus yang akan menjadi transportasi mereka membuat Acha buru-buru turun disusul Reno yang bantu mengeluarkan tas ransel Acha dari dalam mobil.

"Inget selalu ngabarin."

"Iya."

"Tunggu dulu." Tahan Reno saat Acha hendak pergi untuk bergabung dengan mahasiswa lainnya.

"Apa lagi?."

"Bandung dingin jangan sampe pilek, ngerepotin orang entar." Ucap Reno memakaikan syal warna biru ke leher Acha.

Acha hanya diam saja dipakaikan syal oleh Reno. "Makasih." Ucap Acha membenarkan sedikit rambut nya yang tergerai.

"Sana, hati-hati." Reno menyerahkan tas ransel nya ke tangan Acha.

"Lo langsung ke rumah sakit?." Tanya Acha Reno hanya mengangguk pelan.

"Cha, Acha!." Teriakan melengking membuat pandangan Reno dan Acha menoleh kearah cewek yang sedang berlari menghampiri mereka.

"Hai." Sapa siska kepada Reno dengan malu-malu, sesekali dia menyikut lengan Acha berharap dikenalkan tapi sayang nya Acha tidak se peka yang diharapkannya.

Reno hanya tersenyum simpul membalas sapaan Siska pandangan cowok itu masih tertuju kepada Acha yang tampak cuek.

Acha berdecak pelan. "Gue pergi dulu, bye, lo hati-hati." Ucap nya menggendong tas ransel nya berlalu pergi dari sana meninggalkan Siska.

"Gak pergi juga?." Tanya Reno saat Siska hanya diam ditempat.

"Eh iya, anu, kalo gitu aku duluan ya." Canggung Siska melambaikan tangannya segera menyusul Acha.

Reno menggeleng pelan segera masuk kedalam mobil nya untuk melanjutkan perjalanan nya menuju rumah sakit.





*****




Setelah hampir tiga jam menempuh perjalanan Jakarta-Bandung akhirnya bus rombongan mahasiswa sampai dititik pemberhentian.

Acha turun dari bus dengan wajah yang mengantuk tadi dia sempat memejamkan mata nya tapi karna suara yang bising dia jadi tidak bisa beristirahat dengan tenang.

"Ini tas siapa ketinggalan?."

Acha menepuk pelan jidat nya bisa-bisa dia lupa dengan tas sendiri. "Punya gue." Ucap Acha segera menghampiri Samudra yang masih berdiri didepan bus.

"Teledor banget untung gak dibawa balik lagi." Ucap Sam menyerahkan tas ransel nya kepada sang pemilik.

"Lupa."

"Bisa gak, lumayan berat itu tas lo jalanan nya juga lagi licin." Ujar Samudra hendak membantu untuk membawakan tapi tangan seseorang lebih cepat dan gesit mengambil alih tas ransel Acha.

Hi, AchaDove le storie prendono vita. Scoprilo ora