4. Cabul

5.3K 248 7
                                    

"malam hari itu suara petir bergemuruh disertai hujan deras membasahi tubuh anak kelinci putih kecil yang sedang terluka"

"Kelinci putih kecil itu tak sengaja bertemu kembali dengan tuan harimau yang pernah ia selamat kan tempo hari "

"Disaat anak kelinci putih kecil itu kembali lagi ke tuan harimau dengan keadaan sekarat..."

"Tuan harimau tersebut berganti menyelamatkan hidup si anak kelinci, karena si anak kelinci pernah dengan suka rela menyelamatkan hidup tuan harimau"

"walaupun tuan harimau pernah asal berbicara ingin menerkam nya, tapi anak kelinci itu tidak peduli dan masih berniat menyelamatkan hidup tuan harimau "

"Akhir nya tuan harimau itu bergantian dengan suka rela menyelamatkan anak kelinci putih kecil di hadapan nya "

"Dan tamat mereka hidup bersama dengan bahagia"

Selesai bercerita, Zoan langsung menatap kearah Niko dengan senyuman puas yang mengambang di bibir tipis nya

Zoan masih tersenyum sembari menepuk-nepuk pelan pantat Niko yang sudah tertidur pulas di samping nya

Anak lelaki itu kemudian membenarkan selimut yang membalut tubuh Niko di samping nya dengan pelan

"Eungghh" Niko melenguh pelan karena gerakan Zoan yang sedikit mengganggu tidur nya

"Stt kak Niko bobok, oh kak Niko bobok~"

"Kalo tidak bobok digigit nyamuk"

Nanyi nya pelan, kemudian berbaring menyamping menatap wajah damai Niko dengan senyuman yang mengembang

"Untung Zoan bisa ketemu sama kakak lagi" ujar nya senang "kalo nggak, pasti kak Niko lupa sama kita"

Matanya kemudian menatap kearah dada datar Niko dan terkekeh "dulu itu di buat emut Zoan ya" gumam nya terkagum

"Zoan mau coba lagi ah"

Zoan membuka kaos kebesaran yang di pakai Niko dan memperlihatkan dada rata itu di depan mata nya

Mulut nya dengan cepat mengemut puting coklat pucat yang ada pada dada Niko yang membuat pemilik nya melenguh tak sadar di buat nya

Zoan kemudian membawa tangan nya untuk melingkar, dan mendekap tubuh Niko ke dalam pelukan nya, salah. Maksud nya, Zoan yang membawa tubuh nya ke dalam dekapan Niko

"Selamat tidur kak Niko" gumam Zoan melepas emutan nya sebentar dan mengemut kembali puting Niko seperti semula

___________________________________________

"Astaga aku tidak habis pikir dengan kelakuan bocah tengil itu" Rey memijat pangkal hidung nya

Ia kemudian menyandarkan punggung nya ke punggung sofa

"Zoan, anak itu" ucap nya kembali mengingat kelakuan anak bungsu nya yang sedikit cabul menurut nya

Ia heran. sebenarnya anak nya itu meniru siapa? Apakah Zoan mirip dengan ibu nya pikir nya

Sebenarnya ibu Zoan itu adalah seorang budak seks sebuah klub malam yang tak sengaja ia hamili. Karena sebuah kesalahan seorang teman

"Aku rasa diriku tidak secabul itu"

2 jam yang lalu...

Rey menghela nafas lelah, menaiki lift sembari mengapit laptop dan berkas-berkas di tangan kiri nya

Ting

Tangan kanan nya mengucek mata yang tertutupi kacamata dengan pening

Ia berjalan pelan melewati kamar Gray, dengan Grey setelah nya dan terakhir—

"Kamar Zoan kenapa belum di tutup" gumam lelaki dewasa dengan heran

Rey membawa kaki nya melangkah maju kearah pintu kamar Zoan berniat untuk menutup pintu  bercat putih dengan stiker berbagai kartun menempel acak di area tengah tersebut

Matanya tak sengaja terpaku kearah anaknya yang sedang meraba-raba dan mengemut dada seorang pemuda yang sedang berbaring pulas di samping nya seolah tidak merasakan apapun

"Zoan" gumam nya kehabisan kata-kata

Dan dengan cekatan menutup pintu kamar putra nya kemudian berbalik

Berjalan gontai menuju ke arah kamar nya

Ia meletakkan berkas-berkas, laptop dan juga kacamata yang di bawa nya di atas meja dan mendudukkan dirinya di kursi sofa setelah nya

"Sebenarnya apa hubungan mereka bertiga dengan bocah naif itu"

___________________________________________

"Pagi" pekik Zoan riang kearah kakak kembar dan juga Daddy nya yang sudah stand by di meja makan

Zoan langsung menarik Niko setelah keluar dari lift, mengajak pemuda yang sudah rapi dengan seragam lengkap SMA itu untuk duduk di sebelah nya

"Halo" sapa Niko se sopan mungkin

"Disini aja kenapa sekali-kali" ucapan Gray langsung di deliki tajam oleh Zoan yang baru mendudukkan dirinya di dekat Niko

"Nggak! " Berontak anak itu

Gray menatap nya sengit dan di tatap balik oleh Zoan tak kalah sengit

"Udah biarin aja tuh tuyul, kan jatah kita nanti pas di sekolah " bisik Grey hati-hati agar ucapan nya tidak terdengar oleh Zoan

Bisa-bisa tuyul satu itu langsung tantrum jika mendengar pikir nya

Gray langsung kembali bersemangat dan mengangguk setelah nya 'iya juga ya ' batin nya

"Sudahlah, kalian ini pagi-pagi sudah ribut saja"

"Di depan makanan tidak boleh bertengkar " ucap Rey menasihati semua nya

Walaupun Niko tidak ikutan, tetap saja yang menjadi penyebab topik utama nya adalah anak tersebut pikir Rey

Rey berdehem dan menatap Niko yang juga menatap nya balik

Matanya sedikit melirik ke arah dada Niko tanpa sadar

'apakah dada kurus itu? '

'seperti apa rasanya jika aku yang mencoba meraba nya '

'oh tidak. bukankah itu tidak menarik sama sekali, aku pun juga tidak bakalan sudi menyentuh sesama jenis apalagi yang kurus seperti itu'

"Dad? ngeliatin apa? "

Rey mengerjap tersadar kemudian menatap kearah Grey yang mengernyit menatap nya heran

Lelaki dewasa itu langsung beralih menatap kearah acak agar tidak tertangkap basah oleh keempat nya "Oh tidak, tidak ada"

"Hanya saja, lupakan lah" ujar nya

Grey dan Grey melemparkan pandangan dan menatap Rey aneh

"Jangan-jangan Daddy lagi ada pikiran mesum lagi"

Rey menatap nya datar walaupun itu benar

"Hih Kita kan jadi merinding, juga...mana ada yang bakalan mau ama Daddy yang udah tua" Grey memicing kearah Rey yang menatap nya datar

'terus penis nya kalo udah tua biasanya kan loyo '

Grey tertawa kecil dengan pikiran aneh nya 'nggak, nggak kalo itu nggak mungkin '

Zoan dan Niko menatap mereka bertiga dengan penasaran

"Mereka kenapa? "

Oh his Dad? Where stories live. Discover now