~Tidak ada yang boleh pergi~

30 5 0
                                    


Sekarang Luz berada di dalam taksi, tujuannya saat ini adalah menghadiri kelas paginya hingga siang. Selama menunggu hingga bisa sampai di kampusnya, Luz masi memikirkan 2 hal yang tidak seharusnya ia dengar kan.

Tapi jika seandainya itu tidak ia ketahui mungkin keadaan tetap akan sama, dan jika terus dibiarkan tanpa adanya tindakan maka hanya akan ada rasa sakit yang akan dirasakan untuk mereka.

Flashback on~

Saat itu Luz masi menikmati sarapan paginya, tapi tiba-tiba Luz tersedak dan segera menuju ke arah tempat galon yang dekatnya dengan kamar yang Amatsuki tempati untuk menelfon.

"Ama sayang, mungkin kamu udah tau kan kenapa umi telfon"

"Iya Ama tau umi"

"Jadi, bisakah Ama menurut kemauan umi dan abi sekarang? Umi sudah menunggu, tapi Ama tidak memberi umi jawaban pasti"

"Umi, Ama...i-itu..."

Luz yang masi mengisi air menaikan alis, apa yang sang umi tunggu dari Amatsuki? Dan apa juga jawaban pasti yang harus Amatsuki jawab, karna terdengar sekali keraguan dari suara Amatsuki yang akan membalas ucapan uminya.

"Amatsuki, pokoknya umi nggak mau nerima penolakan lagi. Minggu depan pulang, umi mau ngenalin kamu sama Armila.pulang yah nak, umi mohon.."

Dan Luz langsung menghentikan kegiatan mengisi airnya, dia diam mematung dan penasaran sekarang. Armila? Dan Minggu depan? Memang apa yang akan orang tua Amatsuki lakukan.

"Baiklah umi, Amatsuki mau. Minggu depan Amatsuki bakal pulang yah umi.."

"Wahh! Beneran nih nak, astagah akhirnya. Yaudah umi mau kasih tau abimu, ah sekalian mau masak makanan kesukaan Ama pas pulang nanti. Ama pasti kangen kan sama masakan umi"

"Iya, Ama pengen banget makan masakan umi"

"Ya pasti dong. Amatsuki, umi pokoknya seneng banget sekarang ini"

"Yaudah yah umi, Ama masi banyak yang harus dilakuin. Sampein salam Ama buat Abi yah Umi"

"Oh, pasti dong. Yaudah kamu lanjut aja sama kegiatanmu nak"

"Iya Umi, assalamualaikum "

"Waalaikumssalam"

Setelah telfon ditutup, Luz bisa mendengar suara seperti orang jatuh terduduk dan juga suara Isak tangis kecil yang dicoba untuk ditahan.

"Hisk... sakit.."

"Gomen Kashi-san...hisk...gomen.."

"Aku harus pergi, hisk...aku harus mencoba melupakanmu..hisk..go..men"

Dan Luz pun tidak mengaja mendengar semuanya, dia yang tadinya ingin meminum air rasanya sudah tak memiliki selera lagi. Amatsuki masih meracau, dan Luz mendengarkan semuanya dari balik pintu itu.

Bahkan suara tangis yang sedikit mengencang dari Amatsuki membuat Luz jadi tidak kuat mendengar semua perkataan penuh pilunya.

Akhirnya Luz pergi, dia ke lantai atas tempat kamarnya berada. Dan tanpa sengaja lagi Luz mendengar sesuatu saat dirinya berada tepat didekat pintu yang bertuliskan ' tai laler'.

"Shima"

"ya, siapa?"

"ini otou-san"

Pahit Manisnya Kehidupan Nak Utaite(2)Where stories live. Discover now