~Diculik~

204 15 53
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Amu menatap jam,dan sudah pukul 8 pagi.Seharusnya Giga sudah datang,tapi tumben sekali dia telat beberapa menit dan sampai sekarang belum datang.

Ditambah Amu sedang kesal dengan anak laki-lakinya Kradness yang ngak ijin mo nginep di kosan bucinnya yg kelas bawah itu,tapi yasudahlah.Amu kesampingkan dulu soal itu dan melanjutkan melihat pintu rumahnya berharap secepatnya Giga datang//dah rindu yak om.

Tapi 10 menit kemudian,masih tetap sama dan lama kelamaan hawa mengantuk mulai Amu rasakan mata yang menatap lurus pintu kini mulai ingin menutup tapi Amu berusaha menahan kantuknya itu.

Tapi...

"Tok..tok..tok..!"

Amu langsung kaget,dan secepatnya berdiri lalu mengucek kedua matanya.

"Saya kembali,apa ada orang?"-ucap Giga dari luar.

Mendengar itu,Amu dengan kecepatan penuh langsung ke pintu dan membuka nya.

Didepan Amu terlihat Giga yg rapi dengan pakaian pelayan pria yg biasa dia pakai kini sedang membawa beberapa berkas,dan juga makanan ringan.Amu bisa menebak pasti itu untuk nya.

"Amu-sama...tadi aku membeli beberapa cemilan,dan-eh"-Giga sedikit terkejut,karna Amu menaruh jari telunjuknya di bibirnya.

"Ayo masuk dulu,kita bicara didalam!"-ucap Amu tersenyum lembut,dan itu sukses membuat Giga heran karna jarang sekali Amu tersenyum seperti itu.

Amu menarik tangan Giga dan membawanya masuk kedalam,dan Amu juga menyuruh Giga duduk di sofa untuk dua orang dan Amu duduk disebelah Giga.

"Nah,jadi ada hal yg mau aku beritahukan padamu Giga!"

"Hal apa itu Amu-sama?karna saya juga ada kabar baik yang ingin saya sampaikan pada Amu-sama!"

"Kabar baik?untukku!"-Amu menunjuk dirinya sendiri,entah kenapa rasanya dia jadi tidak berani mengatakan hal itu pada Giga jika Giga membawa kabar baik untuknya.

"Ah kalau begitu,Amu-sama duluan saja!perihal apa yang Amu-sama ingin beritahukan?"-ucap Giga tiba-tiba dan membuat Amu sedikit tersentak.

"A..a..it-itu..a-aku..aku!"-ucap Amu merasa gugup,haruskah dia mengatakan itu?sekarang?Tapi hal yg Amu sampaikan bukanlah hal gembira melainkan sebaliknya.

Giga sedikit memiringkan kepala,terlihat sekali jika dia mulai heran dengan sikap Amu yg tiba-tiba gugup.

"Ada apa Amu-sama?"

"Gi-giga..a-aku mau memberitahu sesuatu padamu!"-dengan gemetar Amu berucap dan memalingkan wajahnya.

"Ya,apa itu?"

"Mu-mulai..hari ini..k-kau..kau boleh--ukh!"-Amu tidak bisa,rasanya sulit mengatakannya.

Amu menatap Giga,rasanya tidak rela melepaskan seseorang yang merupakan cinta pertamanya pergi dari sisinya.Tapi Amu sudah membuat Giga menderita,dia egois dan jika Giga terus Bersamanya yang ada Giga akan menderita saja kan.

Shirokuro benar,Amu harus bisa merelakan Giga.Giga harus bahagia,meskipun dengan orang lain.

"Kau boleh pergi Giga!"-ucap Amu dengan agak menundukkan kepala dan melihat kearah lain,asalkan jangan melihat Giga.

"Eh?"-Giga bingung.

"Mulai hari ini kau sudah bukan pelayan pribadiku atau tangan kananku,mulai hari ini aku membebaskan mu dari semuanya Giga!"-jelas Amu yang mengerti kebingungan Giga,dan bersamaan Amu menggigit bibir bawahnya.

Pahit Manisnya Kehidupan Nak Utaite(2)حيث تعيش القصص. اكتشف الآن