~Rumah~

287 17 44
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Dirumah Sakit...

Souma, Jonyh, Reji, Shirokuro, dan Giga diobati dan mereka harus dirawat dirumah sakit juga.Clear dan Nero juga sama dan semua biaya kamar sudah dibayar semua oleh Amu, bahkan mereka diberi kamar VIP.

Tapi ajaibnya semua luka tapi si Amu ngak, nah gimana coba itu. Sikopat emang beda dari yg laen.

Setelah Amu membersihkan diri di kamar mandi rumah sakit, sekaligus mendapatkan baju juga. Amu masih memikirkan tentang anak Mi-chan, rasanya Amu diselimuti perasaan bersalah ditambah saat melihat Tsukino tadi perasaan bersalah itu makin membuat Amu ingin bunuh diri aja.

"Amu-sama! "

Amu yang melamun tersentak kaget, melihat Giga yang tidak memakai pakaian rumah sakit dan malah memakai kemeja hitam dan celana jeans entah dapet darimana.

"Tunggu.. Kenapa kau disini Giga, sana balik ke kamar rawatmu! "-tegur Amu tapi Giga tidak mendengarkannya dan malah bertanya hal yg bikin Amu tambah kesel.

"Amu-sama ngak papa kan? Yakin ngak ada yg luka? Terus yg tadi—Amu-sama tunggu dulu, mau kemana? "

Yah, ini yang bikin Amu kesel. Padahal situ yg lebih parah lukanya, tapi masih aja khawatirin yg dirinya yang ngak ada luka parah.

Jadi Amu ninggalin aja si Giga timbang nanyak ini itu.

.
.
.
.

Diparkiran Amu baru aja buka pintu mobil dah dikagetin sama si Giga lagi eh yang ternyata ngikutin.

"Amu-sama! "

"Astaga Giga, ngapain ngikutin! Sana balik! "

"Amu-sama, tunggu dulu!Aku ingin bicara, maafkan aku! Karna aku Amu-sama jadi mengalami hal ini! "

"Masuk! "-Amu membuka pintu mobil belakang.

"Eh.. Ap-! "

"Masuk, cepat! "-nada bicara Amu yg memerintah paksa membuat Giga agak takut, jadi dia pun masuk kedalam mobil.

Amu segera menutup pintu mobil dan masuk juga, secepatnya Amu menyalakan mesin dan langsung pergi meninggalkan rumah sakit.

"Amu-sama kita mau kemana? Terus jangan ngebut, Amu-sama ngak pake sabuk pengaman soalnya! "-Amu bodo amat, semua peringatan yg Giga katakan tidak Amu dengarkan dan terus melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh.

Giga tidak tau Amu mau membawanya kemana, tapi melihat raut wajah Amu yang terlihat kesal dan marah membuat Giga merasa bersalah karna pasti perkataannya yg membuat Amu begini//serba salah yh bang.

5 menit, mobil yg dikendarai Amu berhenti di sebuah rumah yg tidak kecil atau pun besar, ukurannya sederhana.

Giga yang melihat rumah itu lantas terkejut dan langsung keluar dari mobil dan menatap rumah itu dengan serius. Amu ikut turun, dan langsung seenaknya menuju pintu dan masuk kedalamnya.

Giga langsung menyusul, dan Giga makin terkejut melihat isi rumahnya yg rapi dan sudah berbeda dari yg dulu.

"Amu-sama..kenapa bisa? "

"Yahh, aku sedikit melakukan perubahan pada rumahmu yg dulu! Tapi kupastikan tetap terlihat sama seperti dulu dan hanya merubah dalamnya serta menambah beberapa ruangan!"-jelas Amu, rumah Giga jadi terlihat lebih bagus timbang yg dulu.

"Terimakasih, selalu saja Amu-sama—eh Amu-sama mau kemana lagi?! "

Lagi-lagi Amu pergi saat Giga belum menyelesaikan ucapannya, dan Amu masuk kedalam ruangan yg merupakan kamar Giga. Disana kasur udah diganti yg bagus serta perabotan juga diganti yg baru, Amu langsung saja tiduran dikasur seenaknya sambil memeluk guling.

Pahit Manisnya Kehidupan Nak Utaite(2)Where stories live. Discover now