~Sekolah Cu6ic (3)~

106 18 182
                                    

~Happy Reading~

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Matahari menyinari jendela kamar Amu dan disaat bersamaan Amu telah sadar dan Amu bingung kenapa dia bisa ada dirumahnya,karna seingatnya dia terkena tembakan bius dari si pembawa katana.

"Tuan Muda!"-ucap pelayan pribadi ayah Amu,mengetahui Amu sudah bangun pelayan itu langsung menyuruh pelayan wanita untuk menyiapkan teh sariwangy kesukaan Amu.

"Paman,kenapa aku bisa ada disini?"-tanya Amu,apa ayahnya tau dia diculik dan menyuruh bawahannya menolong.

"Tuan Muda diantar pulang oleh nona muda Reji,katanya Tuan Muda kelelahan sampai pingsan!Tapi bukankah Tuan Muda membawa mobil?Kenapa menumpang dengan nona muda Reji?"-jelas pelayan pribadi ayah Amu.

"Apa?Tapi saat itu aku diculik,kenapa Reji bisa membawaku?Lalu apa yang terjadi dengan 3 orang penculik itu?"-Amu bertanya dengan tidak selownya dan malah membuat si pelayan pribadi bapaknya jadi kebingungan.

"Tuan muda diculik?"

"Iya,aku diculik!Supirku sudah mati ditembak!!!"

"Apa mungkin jika nona muda Reji yang menolong Tuan muda?"

"Hahh,jangan melawak!Aku ingin paman selidiki ini sekarang,cepat telfon Reji dan suruh dia kesini secepatnya!"-perintah Amu,dan setelah itu Reji didatangkan.Untungnya sekarang hari libur sekolah,jadi Amu bisa menyelidiki dan mencari tau siapa yang menolongnya.

"Nona muda Reji,silahkan!"-ucap pelayan pribadi ayah Amu yang menyajika segelas teh untuk Reji.

"Terima kasih paman!"-Reji pun meminum teh nya,dan setelah itu tatapannya beralih ke Amu yang sudah menatapnya dari tadi pake melotot segala lagi.

"Jadi ada apa?dan bisakah hentikan pelotottanmu itu,sans aja!"-ucap Reji sambil meminum tehnya kembali dengan santai.

"Kenapa kau bisa membawaku pulang?Apa yang terjadi malam itu?Katakan padaku cepat!"-ucap Amu tidak sabaran.

Reji yang mendengar itu memiringkan kepalanya bingung,kenapa Amu lupa dengan apa yang dia lakukan dengan Giga pada malam hari itu,yahh Reji memang tidak tau apa yang mereka lakukan tapi Reji kan cuma mengantarkan Amu pulang atas suruhan Giga saja.Dan setelah itu tidak ada lagi kan.

"Semalam kau tidur pulas sekali,dan kau bersama Giga!"

"Apa?Aku bersama Senpai?"-Mendengar nama Giga lantas saja Amu kaget,apa jangan-jangan Giga yang menolongnya.

"Iya,Giga menyuruhku mengantarkan mu pulang!Dan melihat penampilan Giga malam itu agak berantakan sih,tapi aku melihat dibaju Giga seperti ada noda,tapi tidak bisa kulihat jelas karna gelap!"-jelas Reji,dan respon Amu hanya diam karna dia masih memikirkan penjelasan Reji.

"Ada apa Amu?Apa terjadi sesuatu?"-Reji yang mulai merasa ada hal aneh pun curiga,tapi Amu menggelengkan kepalanya.

"Tidak ada apa-apa!Nah,silahkan pergi Reji!"-ucap Amu sambil menunjuk jalan keluar dari rumahnya,Reji pun kesel liatnya..emang tuan rumah yang pengen tamunya cepet pergi ya ini orangnya si Amu.

Kalo lagi perlu bakal dipaksa dateng,tapi kalo dah ngak butuh diusir.Reji pun dendam jadinya,langsung aja dicolong dua toples permen yupi punya Amu dan dibawa kabur tuh sama mbak Reji.

"Eh,anjer...tamu kok nyolong!!!"-Amu pun kesel,soalnya dia baru beli tuh permen yupi.

"Diem lu Sumedang !"

"Gue Amu geblekk!"

"Tuan Muda,kami sudah menyelidiki dan kami menemukan 3 mayat terbawa arus sungai!"-ucap pelayan pribadi ayah Amu yang datang secara tiba-tiba,hal itu jelas membuat Amu curiga dan sedikit kaget.

Pahit Manisnya Kehidupan Nak Utaite(2)Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin