Part 16 (END)

13 1 0
                                    

Kriiing~ Kriiing~

Cantika terbangun ketika mendengar dering ponsel disampingnya. Ia bangkit dan melihat ke arah nakas jika ponsel Malik lah yang bergetar dan terlihat nama Stefano sebagai penelepon.

"Mas... Sayang... Mas..." Panggil Cantika mencoba membangunkan Malik dengan menggoyangkan pelan bahu suaminya yang sudah tertidur pulas.

Cantika mengangkat dulu panggilan tersebut.

"Pak sebentar ya. Mas nya lagi saya bangunin dulu" ucapnya meminta pengertian Stefano.

'Aduh maaf ya saya malah ganggu istirahat kalian' balas Stefano tak enak hati.

"Gapapa kok Pak. Ini Masnya juga udah bangun kok"

"Ada apa?" tanya Malik ketika berhasil bangun dan mendengar Cantika berbicara menggunakan ponselnya.

"Pak Stefano" bisik Cantika sembari mengangsurkan ponsel Malik ke tangannya.

"Iya Stef? Hah? Aina sama Yesi diculik?"

Cantika menoleh cepat ketika mendengar perkataan Malik.

"Kok bisa diculik? Emang mereka dari mana?" tanya Malik mulai menegakkan tubuhnya agar lebih fokus.

Dia meloadspeaker ponselnya ketika melihat Cantika sepertinya juga penasaran.

'Mereka tadi izinnya mau ke mall buat beli beberapa keperluan baby Aina sama Willy. Tapi kita dapet kabar dari orang mall kalo ada mobil yang berantakan di basement dan ada ponsel punyanya Yesi disana dan setelah cek CCTV ternyata mereka diculik dua orang yang mukanya gak nampak' jawab Stefano.

"Oke, oke. Kalian sekarang dimana biar gue nyusulin kalian kesana?"

'Kita lagi dijalan dan rencana mau ke kantor aja dulu. Mau periksa sesuatu. Soalnya ada benda yang kayaknya milik si penculik karena setau gue dan Willy baik Yesi maupun Aina bukan pemilik barang ini"

"Ok. Gue siap- siap dulu. Kita ketemu disana"

'Ok'

Malik bergegas bangun dari tempat tidurnya masih diperhatikan oleh Cantika di tempat tidur.

Malik tidak mengganti piyamanya. Hanya membalutkan jaket ke badannya dan selanjutnya menatap Cantika.

"Aku bantu Stefano sama Willy dulu ya" ucapnya.

"Mas..."

"Iya Sayang?"

"Aku boleh ikut?" tanya Cantika.

"Tapi Yang... Kamu kan lagi hamil. Angin malem gak baik buat kamu" jawab Malik yang mengkhawatirkan istrinya dan kandungannya.

"Aku ada firasat sih Mas. Siapa tau aku bisa bantu" ucap Cantika menatap penuh harap pada Malik.

Malik menimbang permintaan sang istri. Cukup lama berpikir sampai akhirnya mengangguk mengiyakan.

"Pake jaket dulu tapi ya" pinta Malik.

"Iya Mas" Cantika ikut bangkit dari tempat tidur mereka dan memakai jaket yang Malik sodorkan padanya.

***
"Jadi benda apa yang ditinggalin sama terduga pelaku?" tanya Malik setelah dirinya dan Cantika tiba di kantor tempat Stefano bekerja.

Stefano mengeluarkan sesuatu dari kantong celananya dan menunjukkannya pada Malik.

"Kalung itu" ucap Cantika terkejut membuat Willy, Stefano, dan Malik menatapnya.

"Kenapa kalungnya?" tanya Willy.

"Itu kalung punya Noah" jawab Cantika penuh keyakinan.

"Noah? Kamu yakin?" tanya Willy cepat.

Teman CintakuWhere stories live. Discover now