Part 5

13 3 0
                                    

"Mas kamu mau kemana?" tanya Cantika setelah Noah dengan terburu- buru pergi dari ruang divisi keuangan.

"Kamu balik aja dulu ke kantor. Aku ada urusan sebentar!" Perintah Noah yang masih berjalan terburu- buru.

"Iya tapi kamu mau kemana?" tanya Cantika keukeuh. Masalahnya usai mendengar Aina akan menikah dengan Willy pria itu sudah berwajah muram.

Noah menarik napas panjang dan berbalik pada Cantika tepat saat kakinya berpijak di depan lift.

"Aku ada urusan dulu. Jadi kamu ke kantor duluan ya" Noah masih berusaha bersikap sabar pada Cantika.

"Tapi Mas..."

"Cantika..." Noah mulai kehabisan kesabaran. Dia menatap Cantika tajam hingga membuat wanita itu ciut.

Mendengus, Noah pun memasuki lift meninggalkan Cantika yang kini mencak- mencak karena tahu Noah pasti akan menemui Aina setelah ini.

***
"AINA" dengan setengah berteriak Noah menyelonong masuk ke ruangan Aina dan disana ada Willy yang kebetulan datang berkunjung.

Baik Aina maupun Willy sempat terperanjat hingga keduanya yang tadinya duduk berdampingan di sofa dengan posisi Willy yang sedang menyuapi Aina makan karena isterinya itu sedang sangat sibuk dengan tugasnya kini setengah berdiri sambil melihat kesal ke arahnya.

"Anda bisa sopan sedikit tidak Pak Manajer? Main nyelonong aja ke tempat orang" perduli amat Noah itu atasannya, yang jelas Aina tidak suka dengan perbuatan Noah yang seenaknya.

"Kalian berdua" tunjuk Noah ke wajah Willy dan Aina.

"Kenapa kami berdua?" tanya Willy yang sedang berusaha untuk tak terprovokasi oleh perbuatan Noah.

"Sekarang loe mending jujur sejak kapan loe berdua bersama? Loe berdua main api dibelakang gue kan selama ini? Kalo enggak mana mungkin loe nikah dalam waktu singkat?" cecar Noah membuat Willy menaikkan sebelah alisnya.

"Aku udah jelasin sama kamu ya. Aku sama Willy tuh bukan orang kayak kamu yang doyan selingkuh" jawab Aina menunjuk balik wajah Noah.

"Halah bullshit. Kalian aja baru pacaran dalam itungan minggu. Masak iya udah nikah aja? Kamu sama aku aja udah setahunan lebih Aina gak ada tuh kamu nyinggung pernikahan"

"Eh... Namanya mau nikah gak usah lama- lama kalo emang ngerasa udah cocok ya nikah aja. Mungkin itu cara Tuhan dengan gak ngasih aku rasa ingin meminta pernikahan ke kamu meski udah jalan lama. Karena kamu emang gak bisa dibawa serius"  Aina membalas perkataan Noah membuat emosi Noah naik.

"Atau jangan- jangan kamu udah hamil duluan lagi sama kampret satu ini" tuduhnya membuat Willy terpancing pada akhirnya hingga mendekat dan menarik kerah kemeja Noah membuat Aina panik dan berusaha menenangkan suaminya itu.

"Sayang... Sayang... Lepas ya jangan kayak gini! Aku gak mau ada keributan di kantor ini" ucapnya membujuk Willy dengan memegangi lengannya yang tertutup sweater.

"Kamu tenang aja Ai. Aku cuma mau ngomong doank ke dia. Deket kupingnya kali aja dia budeg" balas Willy membuat Noah berusaha berontak namun sayang meski menang postur nyatanya dia tak sekekar dan sekuat Willy.

"Loe denger ini baik- baik. Gue bukan cowok brengsek yang doyan icip sana icip sini. Gue menikahi dia karena gue justru menghargai dia dan gak mau merusak dia. Loe kalo ngomong tuh mulut pake filter. Salah- salah loe ketemu preman bisa habis loe dihajarnya. Dan asal loe tahu, gue udah duluan kenal sama Aina. Jadi, jangan suka sok paling tahu soal dia. Ngerti loe?" Willy melepaskan cengkramannya pada kerah jas Noah dan mendorongnya pelan membuat Noah sempat terhuyung namun kembali bisa menyeimbangkan tubuhnya.

Teman CintakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang