Part 3

14 3 0
                                    

"Bu sudah waktunya makan siang. Ibu mau dipesankan makanan?" tanya sekretaris Aina yang siang ini sedang membantunya mengerjakan file- file pekerjaan yang diminta oleh general manajer mereka.

"Eum... Nggak deh Yes, aku udah bawa bekel dari rumah. Kalo mau kita bisa sharing. Kebetulan aku bawa banyak" jawab Aina sambil mengeluarkan satu set box makan yang tadi Willy berikan padanya. Yesi sendiri adalah adik kelasnya masa kuliah dulu makanya Aina akrab sekali dengan sekretarisnya itu.

"Emang boleh Bu? Wahhhh... Banyak banget. Bikinan Ibu sendiri?" tanya Yesi yang takjub melihat banyaknya menu makan siang Aina.

"Enggak hehe. Pacar saya yang masakin" jawab Aina cengengesan. Aina mana bisa masak sehebat Willy yang memang sudah jago masak sejak dulu.

"Duh... Sweetnya. Oh iya, pacar Ibu itu yang suka anter jemput itu kan? Perasaan dulu zaman kuliah Ibu pernah ngeliatin potonya sama temen- temen di kelas" puji Yesi sekalian bertanya tentang kekasih baru Bossnya ini.

"Iya. Itu dulu waktu masih sahabatan. Kita baru kok jadiannya. Namanya Willy, eh nih dia video call" ucap Aina yang kebetulan sekali mendapat telepon dari Willy yang langsung diangkatnya. Yesi sendiri sedang membantu menyiapkan makan siang mereka.

"Iya Sayang?" tanya Aina ketika video call mereka tersambung.

'Ai aku lagi di supermarket. Kamu ada mau nitip beli apaan gitu biar sekalian? Sekalian aku juga beli bahan dapur soalnya aku sama Mama mau masak- masak entar malem'

"Kamu sama Mama janjian mau masak? Kok Mama gak ada bilang ya?" tanya Aina yang mulai menyuapkan makanannya sekaligus memberi gestur pada Yesi agar ikut makan yang di turuti gadis cantik itu.

'Baru janjian barusan kok. Kamu jadinya mau dibeliin apa?' tanya Willy balik.

"Beliin cokelat aja Yang. Stock cokelat dirumah abis" jawab Aina.

'Ok. Yang lain?'

"Udah itu aja. Kamu tuh hemat- hemat uangnya Willy. Kamu capek kerja duitnya dihamburin mulu" protes Aina pada kebiasaan belanja pacarnya itu.

'Tenang deh Yang. Aku udah post- postin duitnya jadi gak bakalan bobol. Buat masa depan juga udah ada tabungannya sendiri' balas Willy membuat Aina berdecak.

"Iya deh yang banyak duit"

'Dih, apaan. Kamu lagi makan siang?' tanya Willy yang melihat Aina terus mengunyah.

"Iya. Aku makan sama Yesi donk" jawab Aina mengarahkan kamera hpnya pada Yesi yang langsung menyapa Willy dengan sopan.

"Selamat siang Kak" sapa Yesi pada Willy.

'Siang' jawab Willy tak kalah sopan.

Aina kembali mengarahkan kamera handphonenya ke arahnya.

'Makan yang kenyang. Aku mau lanjut belanja. Nanti aku jemput pulang jam biasa ya' ucap Willy perhatian membuat Yesi gemas melihat pasangan di depannya itu.

"Iya. Kamu juga jangan lupa makan siang"

'Iya. Aku tutup ya. Bye Sayang'

"Bye"

Dan sambungan video call mereka pun berakhir menyisakan senyuman di bibir Aina yang membuat sang sekretaris ikut salah tingkah melihat wajah atasannya yang berseri- seri.

***
Noah menghadang Aina ketika gadis itu hendak keluar dari ruang kerjanya. Suasana kantor sudah sepi karena memang ini sudah jam pulang kerja.

"Ngapain sih?" tanya Aina risih seraya mendorong Noah agar dirinya bisa keluar dari dalam ruangan dan untungnya berhasil. Noah mundur beberapa langkah.

Teman CintakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang