Part 2

11 3 0
                                    

Willy mendekati keduanya dan mengambil alih tangan Aina dari genggaman Noah yang bahkan tak membaca pergerakan Willy sebelumnya.

"Loe Willy kan?" tanya Noah yang pernah sekali dikenalkan oleh Aina ketika awal mereka pacaran. Setahunya Willy ini adalah sahabat Aina dari kecil menurut cerita keduanya.

Willy terkekeh.

"Masih inget muka gue ternyata" ucapnya.

"Loe ngapain disini? Bisa loe pergi dulu kan? Gue lagi nyelesain urusan gue sama Aina dulu" ucap Noah terkesan mengusir Willy membuat pria itu memutar bola matanya malas.

"Gue rasa udah gak ada urusan yang mesti kalian bicarain lagi deh. Udah putus mah putus aja sih" balas Willy dengan nada sengak.

"Loe kenapa sih? Ini urusan antara gue sama Aina gak ada hubungannya sama loe. Jadi, gue harap loe gak ikut campur ya Bro" ucap Noah nyolot yang ditanggapi santai oleh Willy.

"Kata siapa urusannya Aina gak ada hubungannya sama gue? Sok tahu banget loe" balas Willy.

"Maksud loe?"

"Urusan Aina itu juga urusan gue. Kenapa? Karena Aina itu sekarang milik gue jadi otomatis semua urusannya jadi urusan gue juga" ucap Willy penuh penekanan.

Bukan hanya Noah, Aina juga kaget dengan apa yang Willy ucapkan barusan.

"Maksud loe apaan Aina milik loe? Aina jelasin apa maksud dia!" tanya Noah pada Willy sekaligus minta penjelasan dari Aina.

Aina jadi bingung. Mau jawab apa dia kalau kenyataannya dirinya sendiri bingung dengan maksud ucapan Willy barusan.

"Aina..."

"Gak usah bentak- bentak cewek gue!" sentak Willy ketika Noah menaikkan nada bicaranya pada Aina.

"A... Apa?" Baik Aina maupun Noah sama- sama terkejut mendengar ucapan Willy. Bedanya Aina tak mengeluarkan suara dan hanya menatap kaget sahabatnya itu.

"Loe gak tuli kan? Gue bilang jangan bentak- bentak cewek gue. Sekarang loe tau kan kenapa urusan Aina jadi urusan gue juga? Mulai sekarang loe berhenti gangguin dia atau loe berhadapan sama gue" ucap Willy hendak menarik Aina pergi namun kembali Noah menahan langkah mereka dengan menghadang jalan membuat Willy berdecak sebal.

"Jangan bercanda loe sama gue. Maksud loe apaan ngaku- ngaku pacarnya Aina?" tanya Noah kesal.

"Gue yakin loe gak tuli kan? Aina itu cewek gue. CEWEK GUE. Terserah loe mau percaya apa nggak. Kenyataannya emang gue cowoknya dia sekarang. Jadi loe minggir sebelum gue bertindak lebih lanjut ke loe. Gue gak ada waktu ngeladenin orang macem loe" tegas Willy dan menubruk tubuh jangkung Noah sambil membawa Aina bersamanya.

"HEH... AINA... SH*T..."

Noah membanting tas kerjanya ke tanah dan memandang keduanya penuh dendam.

***
Sesampainya di dalam mobil, Willy segera memeriksa keadaan Aina, takut saja ada yang lecet akibat perbuatan mantan pacar gadis itu.

"Loe gapapa kan? Si Noah itu gak ngapa- ngapain elo kan?" tanyanya menilik seluruh bagian tubuh Aina yang terlihat oleh matanya membuat Aina geli sendiri dengan pria yang barusan dengan gagah berani mengakuinya sebagai pacar itu.

"Gapapa. Cuma tangan gue aja yang dia pegangin. Untung loe keburu dateng. Kalo nggak entah apa yang mau dibikin sama tuh orang" balas Aina menenangkan kepanikan Willy.

"Kurang asem emang. Awas aja tuh orang" oceh Willy sambil menatap ke arah belakang dimana tadi gang tempat Aina di bawa oleh Noah.

Aina menatap Willy gemas. Tak sabar ingin menggodanya.

Teman CintakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang