kakel

15 0 0
                                    

Playlist :Fantasize by Ariana Grande

Bel keluar mainpun berbunyi, membuat penghuni kelas keluar menuju kantin, untuk mengisi perut yang sedang meronta-ronta minta di isi.

Terkecuali dua insan yang berbeda, di dalam satu ruangan.

Hazel, perempuan itu hanya duduk di bangkunya tanpa bergeming.

Sementara Gray, sedang memperhatikan Hazel dari belakang. 'Ternyata istri saya cantik' Gray

'Apa saya ngajakin dia ngobrol? Tapi saya gak tau mulainya dari mana'. Batin Gray  monolog.

Gray ,bukan lagi anak remaja yang bisa berkata-kata manis di depan perempuan. Ia sudah berkepala dua. Bahkan saat melawak ia sangat kaku, saat perkenalan diri. Tapi sepertinya ia harus terbiasa untuk menghibur Hazel.

Baru saja Ia berniat mengangkat kursinya agar sejajar dengan Hazel,tiba-tiba seorang laki-laki masuk ke dalam kelasnya, dan memanggil nama Hazel.

"Zel" panggil seorang laki-laki, lalu menghampiri Hazel, dengan membawa buku di tangannya.

"Iya?" Jawab Hazel dengan senyum terpaksa.

'Pasti mau di catatin lagi' batin Hazel lengah.

"Lo bisa gak catatin gue? Dikit kok, soalnya mau di kumpul besok". Bujuk laki-laki itu.

Simon Jasper. Siswa kelas 12 Ips3, anak laki-laki yang dekat dengan Hazel sudah dari bulan lalu. Wajah tampan dengan dompet tebal,membuat banyak kaum meminatinya termaksud kaum Hawa.

Hazel tau, Ia hanya di manfaatkan oleh Jasper. Buktinya laki-laki ini tidak pernah menyatakan perasaan padanya, terlebih lagi cowok itu terkenal sangat playboy. Tapi mau gimana lagi rasa sukanya kepada Jasper, belum ada yang bisa menggantikan nya.

Hazel hanya mengangguk kan kepalanya. Hal itu membuat Jasper bingung biasanya gadis itu tersenyum dengan wajah yang ceria. Tapi sekarang wajah gadis itu sangat tidak bersemangat.

"Kamu kenapa? Gak enak badan?" Tanya Jasper.

Gray, yang melihat interaksi antar kedua insan itu, hanya memutar bola matanya malas. Apa kah kedua orang ini tidak tau jika sudah menjadikan Gray sebagai obat nyamuk.

"Ekhemm!" Gray berdehem, membuat kedua orang itu menatap kearahnya.

Jasper menaikkan satu alisnya, dan sorot mata yang tajam mengisyaratkan bahwa ia iri pada Jacy. 'Jadi ini anak baru? Kalau di lihat-lihat lebih bagus badanya dari pada gue' batin Jasper. 'Lihat aja gue bakalan bikin badan lo penyok' sambungnya lagi.

Gray, membalas tatapan mata Jasper dengan senyum manisnya. Inilah yang di ajari oleh William sepupunya ia harus tersenyum kepada orang menatapnya dengan tatapan tajam, agar terkesan menyindir. 'Heleh! Bilang aja lo irikan lihat ketampanan gue' batin Jacy

"Lo gay? " pertanyaan tiba-tiba yang di lontarkan oleh Jasper. Membuat Jacy kaget bukan maen!

'Anjirlah! ni bocah, bisa-bisanya dia bilangin saya di bilangin gay'. kesal Gray, dalam hati, tidak terima dibilang gay.

"Sorry ya, gue gak gay, gini-gini gue masih suka sama cewek, apalagi kalau ceweknya itu Hazel" ucapnya asal, ingin melihat reaksi Jasper, apakah laki-laki itu akan marah jika ia berkata suka pada Hazel. Hazel yang mendengar namanya di sebut langsung menatap wajah Gray dengan sinis.

"Oh" singkat, padat tapi nyakitin hati Hazel. Jasper hanya membalas dengan ber oh-riah saja. Gray pikir laki-laki itu akan marah karena ia menyebut nama Hazel.

'Loh bukannya mereka lagi dekat ya? Batin Jacy bertanya-tanya. Ia tau dari seseorang. Jika Hazel dan Jasper lagi dekat belum pacaran. Entahlah

'Masih ada kesempatan'

"Jangan lupa catatin gue ya" peringat Jasper pada Hazel.

"Iya"

"Gue pergi dulu ya! Dan lo awas aja lo dekatin Hazel, dia itu milik gue" kata Jasper sambil menunjuk wajah Gray, lalu laki-laki itu berlalu begitu saja.

'Tapi dia istri saya' batin Gray.

Kata yang terkahir. Bagaimana Hazel tidak bisa menghilangkan rasa sukanya pada Jasper. Jika Jasper selalu membuatnya berharap lebih padanya.

Mendengar kata-kata itu, ingin rasanya Gray muntah sekarang.

"El" panggil Gray kepada Hazel.

"Jangan panggil gue El! " sentak Hazel. Yang membuat Gray kaget.

Setelah belasan tahun Baru kali ini, ada lagi yang memanggilnya dengan sebutan itu. Ia mengingat seseorang yang sudah lama meniggal?.

"Sorry. Yaudah gue panggil istri aja" kata Gray asal. Sorot mata Hazel yang tajam seakan ingin menerkam Gray saat itu juga.

Perbincangan mereka terhenti saat seseorang masuk lalu bersuara.

"Pantesan Jane! Ada orang gak ikut kita ke kantin ternyata mau berduaan sama murid baru" Iris, perempuan itu baru saja menyinggung Hazel. Yang di singgung hanya bersikap bodo amat. Udah biasa sih Hazel diginiin.  Tidak ada yang merespon bahkan Jane yang namanya di sebut hanya diam.

Tbc~

13/01/24 Sat


Jadi, Gray itu menyamar sebagai Jacy jadi, aku nulis nama Jacy hanya dalam percakapan misalnya "padahal nama aku bukan Jacy" ucap Gray. Jadi Gray aku tulis di luar percakapan.

Oke see you

GREY (On Going) Where stories live. Discover now