Perjuangan Sagara

54 7 0
                                    

Happy Reading, Cupie! ꒰⁠⑅⁠ᵕ⁠༚⁠ᵕ⁠꒱⁠˖⁠♡

Karena Guru sudah memperbolehkan mereka untuk kembali ke Rumah masing-masing, seluruh warga SMA Garuda Emas tentu saja tidak menyia-nyiakan hal itu, memang siapa yang bisa menolak pemberitahuan pulang cepat?

Sama halnya seperti yang lain, Gantari kini tengah bergegas untuk merapihkan alat tulisnya hingga meja gadis itu bersih dari peralatan-peralatan menulis, otaknya sedang berpikir kegiatan apa yang akan ia lakukan selanjutnya.

Sagara yang sedari tadi diam memperhatikan Gantari pun kini ikut memasukkan alat-alat tulisnya ke dalam tas, hal itu membuat Sabian melemparkan tatapan bingung.

"Lo udah mau balik? Nongkrong dulu lah." Ucap Sabian yang mendapatkan anggukan setuju dari Orion, pasalnya mereka akhir-akhir ini memang sudah agak jarang berkumpul selain di Rumah Sagara.

Sang empu sempat terdiam sebelum akhirnya memberikan anggukan kepala pertanda kalau laki-laki itu setuju dengan ajakan Sabian, "Gue anterin Gantari balik dulu, nanti gue nyusul, di tempat biasa kan?"

"Iya. Lagian emang harus banget lo anterin apa? C'mon, Sag, jaman sekarang kan udah ada ojol?" Orion sepertinya sudah sangat kesal dengan Gantari.

"Gue tau, tapi gue gamau dia balik sendiri. Berangkat sama gue, pulang juga sama gue, lagian lo kenapa sih? Kenapa jadi lo yang sewot banget gue tanya?" Sabian yang merasa situasi sudah tidak kondusif pun langsung berusaha untuk melerai peperangan yang hampir saja terjadi, jangan sampai pertemanan mereka bermasalah hanya karena hal sepele! Sebisa mungkin Sabian berusaha untuk mencegah hal buruk itu terjadi.

"Bro udah bro, jangan sampe kita ribut gara-gara hal sepele kaya gini," Ucapan Sabian terpotong dengan sengaja karena laki-laki itu menatap kedua temannya secara bergantian, "Yaudah, Sag, lo anterin Gantari aja dulu. Lo juga, Yon, gue tau lo masih kesel sama Gantari gara-gara perlakuannya ke Sagara kemaren, tapi udahlah lupain aja, toh Sagara-nya juga udah biasa aja?" Akhirnya peperangan antara kedua sahabat itu berhasil dicegah oleh Sabian, laki-laki itu bernapas lega karena usahanya berhasil.

✮ ⋆ ˚。𖦹 ⋆。°✩

Disebuah ruangan, terdapat 2 orang perempuan yang sedang duduk saling berhadapan, entah apa yang mereka bahas tapi yang pasti pembahasan ini merujuk kepada hal yang akan membahayakan orang lain nantinya.

"Nih nomornya." Ucap salah satu gadis berambut pendek yang menunjukkan nomor ponsel Gantari kepada seorang gadis berambut panjang di hadapannya.

"Lo yakin ini nomor dia?" Tanya sang gadis berambut panjang untuk memastikan, jangan sampai ia salah menghubungi orang!

"Yakin, gue udah mastiin sendiri, yaelah lo gak percaya banget sama gue?" Lawan bicaranya hanya terkekeh sambil menyimpan nomor Gantari di ponselnya, senyuman puas terbit di bibir tebal sang empu.

"Thanks, lo emang paling bisa diandelin. Udah cukup selama ini gue sabar ngeliat tuh cewe deket-deket terus sama Sagara, yang seharusnya ada diposisi itu tuh gue! Sialan."

✮ ⋆ ˚。𖦹 ⋆。°✩

Kini Sagara dan Gantari tengah berada dalam perjalanan pulang, keduanya saling diam tak berniat untuk membuka suara, sebenarnya hanya Gantari yang tak memiliki niat untuk berbicara.

Sagara ingin, bahkan sangat ingin mengobrol dengan gadis itu, tetapi sebisa mungkin ia mengurungkan niatnya, tidak ingin mengganggu fokus Gantari yang sedang memperhatikan jalan.

NISKALAWhere stories live. Discover now