Bolu

39 6 0
                                    

Happy Reading, Cupie! ꒰⁠⑅⁠ᵕ⁠༚⁠ᵕ⁠꒱⁠˖⁠♡

Disinilah Sagara dan Gantari berada, mereka berjalan beriringan melewati beberapa rak yang berisi berbagai macam bahan masakan yang entah Sagara tidak mengerti, setaunya mereka memiliki kegunaan yang sama hanya saja berbeda merk.

"Tari! Kenapa ya kok tepung ini merk-nya beda semua? Padahal kegunaannya sama aja," Tanya Sagara, kali ini bukan hanya sekedar basa-basi! Tapi Sagara memang ingin tau apa jawaban dari pertanyaannya itu.

Kegunaannya emang sama, tapi bahan kandungannya beda." Penjelasan singkat yang diberikan oleh Gantari berhasil menghilangkan rasa penasaran yang ada dalam diri Sagara, ya meskipun begitu Sagara tetap memukul rata kalau semua tepung sama saja.

"Lo udah sering belanja-belanja kaya gini ya?" Nah untuk pertanyaan kali ini, Sagara mengaku kalau ia hanya ingin basa-basi saja, habisnya Gantari lebih banyak diam. Sagara jelas tidak betah dengan keadaan seperti ini, mereka berdua memang saling bertolak belakang.

Hanya anggukan kepala yang Gantari berikan untuk respon, dirinya sedang sibuk mencari bahan-bahan apa saja yang sudah Vadel di kertas, ada beberapa bahan juga yang ia ambil tidak sesuai dengan yang di catatan. Gantari tidak bermaksud jahat, ia hanya mengambilkan bahan-bahan yang memang lebih bagus kualitasnya.

"Eh, lo ini ambilnya gak sesuai sama yang Abang gue tulis! Gue tau lo gasuka sama gue tapi jangan begini lah—"

"Ini sengaja aku ganti, aku pilihin bahan-bahan yang lebih bagus lagi, Sagara." Balas Gantari dengan cepat, habisnya kalau perkataan Sagara tidak ia potong, laki-laki itu akan terus berbicara tanpa henti, membuat kepala Gantari ingin pecah rasanya.

Usai Gantari mengatakan hal itu, Sagara langsung mengatupkan bibirnya rapat-rapat, sepertinya ia lupa dengan jawaban Gantari atas pertanyaannya yang menanyakan apakah gadis itu sering berbelanja bahan seperti ini atau tidak.

Namun disisi lain, Sagara juga cukup terkejut saat Gantari memanggil namanya, jadi gadis itu sudah mengetahui namanya.. Ada perasaan senang di dalam hati Sagara, dengan cepat ia memalingkan wajahnya agar gadis itu tidak dapat melihat senyuman manis milik Sagara. Takut Gantari diabetes.

Cukup lama mereka berdua berada di dalam toko, hingga tak sadar kalau matahari sudah mulai naik dan mengubah cuaca yang awalnya dingin menjadi panas. Gantari sempat memeriksa kembali bahan-bahan yang sudah ia ambil, takut jika nanti ada yang kelupaan, tapi sepertinya tidak ada.

"Ini." Gantari memberikan troli tersebut ke arah Sagara, sang lelaki yang mengertipun langsung mengambil alih troli dari genggaman Gantari. Baru saja Gantari ingin pergi meninggalkan Sagara, tangan lelaki itu kembali tergerak untuk mencekal tas yang Gantari bawa, isinya adalah bahan-bahan untuk membuat brownies.

"Bareng aja," Ajak Sagara, namun sepertinya Gantari tidak mengerti maksud dari perkataan Sagara, ekspresi wajahnya menunjukan kalau gadis itu sedang kebingungan sekarang, padahal menurut Sagara kalimat yang ia keluarkan cukup mudah untuk dipahami.

"Maksud gue, pulangnya bareng aja. Kan kita—"

"Gak perlu, terima kasih ajakannya."

"Lo ini emang suka motong pembicaraan orang lain ya, Tar?" Tanya Sagara yang mulai merasa jengkel, baru kali ini perkataannya sering dipotong oleh orang lain, sebelumnya tidak pernah. Justru dirinya lah yang suka memotong pembicaraan orang lain, apakah ini karma?

Gantari diam tak bergeming, menatap wajah Sagara dengan tatapan malas, ternyata laki-laki dihadapannya ini jauh lebih menyebalkan dari apa yang Gantari perkirakan.

"Oke, maaf, gue gak bermaksud ngomong gitu." Sagara lebih memilih untuk mengalah dan meminta maaf dari pada akhirnya Gantari jadi semakin tidak suka dengan kehadirannya, Sagara tidak ingin kalau itu sampai terjadi!

NISKALAWhere stories live. Discover now