CHAPTER 08

4 3 2
                                    

•••

Ditengah asiknya pembicaraan mereka, tiba-tiba Langit menyeletuk.

"O iya, tadi kok lo ngaku ngaku jadi pacar gue sih? Mana manggil sayang lagi." Celetuknya.

'Deg' Dengan reflek Sea melepaskan rangkulannya di pinggang Langit. 'Mampus gue.' Batinnya.

"Pegangan Sea. Nanti lo jatuh." Perintah Langit.

"Ye, bawel banget jadi orang." Sirik Sea.

"Jadi gimana?" Ucap Langit setelah Sea kembali memeluk pinggangnya.

"Apanya?" Ucap Sea pura pura tak tahu.

"Pura pura lupa nih ceritanya?" Godanya.

"Ishh Langitt nyebelin banget sih lo!!" Rengek Sea, yang didepannya pun hanya tertawa.

Disepanjang jalan pun mereka masih berdebat. Sehingga tanpa mereka sadari, rumah Sea sudah berada di depan mata.

Akhirnya motor Langit berhenti tepat di depan rumah megah dengan sapuan cat coklat muda dan coklat tua itu.

"Nah, udah sampai." Ucap Langit saat sudah sampai didepan rumah Sea.

Ia membantu Sea turun dan melepaskan pengait helmnya lalu berkata.

"Yaudah gue balik dulu ya, langsung masuk." Ucapnya.

"Iya ti ati ya." Balas Sea.

"Iya sayang." Balas Langit sambil mengacak pelan rambut Sea lalu berlalu meninggalkan rumahnya.

Hati Sea berdetak tak karuan "Gila tu orang. Kalo gini caranya gue gak akan bisa ngelupain lo Langit." Ucapnya sembari memegangi dadanya yang berdetak kencang.

Tanpa ia sadari, ternyata Sera sedang duduk diteras dan melihat kelakuan kedua orang itu.

Sebelum Sea dan Langit datang, Sera sudah lebih dahulu duduk di teras sambil bermain ponsel. Lalu suara deru motor datang, ia penasaran dengan siapa yang datang. Ternyata itu adalah Sea, dan seorang lelaki tampan -Langit.

"Anjir gila, cakep banget. Itu siapa ya?" Tanyanya pada dirinya sendiri. "Habis ini harus tanya tu anak deh." Lanjutnya.

Lalu ia menghadang Sea yang hendak masuk ke dalam. "Heh anak buangan." Panggilnya, namun Sea tak menggubris dan malah melewatinya begitu saja.

Sera yang geram pun menarik lengan Sea dengan kasar. "Lo budek ya?" Bentak Sera.

Lalu dengan kasar Sea menepis tangan Sera yang mencengkram tangannya. "Ga jelas banget jadi orang." Balas Sea sambil tersenyum simpul.

"Ngomong apa lo barusan?!" Bentak Sera.

"Gak usah teriak-teriak bisa gak sih? Berisik tau ga." Ucap Sea dengan tenang namun penuh penekanan.

"Oh, berani ya lo sama gue sekarang!" Balas Sera tak terima.

"Emang sejak kapan gue takut sama lo, haha." Jawab Sea sambil terkekeh pelan. "Gue gak pernah takut sama lo Sera." Lanjutnya sambil menatap tajam Sera.

"Lo.. Dasar!" Ucapnya lalu menampar pipi Sea.

Namun seketika ia terkejut saat melihat Sean yang baru datang. Ia segera mengambil tangan Sea lalu terjatuh seolah Sea-lah yang mendorongnya.

"Lo gila ya!" Bentak Sea.

Sean yang mendengar adanya keributan segeran berlari ke arah suara, namun yang ia lihat adalah Sera yang terjatuh dan Sea yang membentaknya.

"Se!" Panggil Sean. "Kamu ngapain?" Lanjutnya meminta penjelasan kepada Sea.

"Dia nampar Sea bang." Jawab Sea tenang.

"Kok dia yang jatuh?" Tanya Sean lagi.

Belum sempat Sea menjawab Sera sudah lebih dulu menjawabnya.

"Sea dorong aku bang, padahal aku cuma ngasi tau Sea kalo jangan percaya sama cowok. Aku cuma khawatir dia diapa apain, soalnya tadi Sea pulang sama cowok dan kayanya itu kakel yang di omongin anak anak." Jelas Sera panjang lebar yang tentu saja itu hanya kilahnya.

"Suka suka lo deh. Terserah lo mau ngadu apa ke abang gue." Ucap Sea lalu meninggalkan mereka berdua.

"Bang, jangan marah sama Sea ya, dia nggak salah kok, mungkin dia cuma gak suka sama Sera makannya gitu." Ucap Sera sambil menggandeng tangan Sean, namun dengan kasar Sean menepis tangannya.

"Lo gak malu bohong gitu?" Sela Sean. "Jelas jelas lo yang nampar dia. Lo yang jatuh sendiri malah nyalahin dia. Sekarang mau deketin gue? Haha jangan harap." Cecarnya lalu meninggalkan Sera dan menyusul Sea ke kamarnya.

"Argh! Sialan lo Se! Awas aja, gue bakal ngerebut semua yang lo punya. Semua Sea, Semuanya. Termasuk kak Sean dan cowok lo." Katanya pada dirinya sendiri.

Ia sudah menyiapkan rencana agar Denian semakin membenci Sea.

"Lihat aja Se. Lo bakal nyesel udah main main sama gue." Lanjutnya sambil tertawa.

Ethereal Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin