DEAR YOU || 18

1.7K 112 0
                                    

♥️♥️♥️hyuckren jaya!♥️♥️♥️

Sesuai kesepakatan. Mereka berkumpul di ruang tengah pukul tiga pagi. Semuanya sudah bersiap dengan peralatan yang dibutuhkan. Rayen datang bersama Heksa dengan si dominan yang terus bergelayutan dipundak Rayen.

"Apasih Sa, ah! Jalan yang bener napa," kesal Rayen karna badannya bisa capek sebelah karna berat sebelah.

"Aku masih ngantuk Ay."

"Cih, kalau masih ngantuk, ayo tidur. Nggak usah kita ikut-ikut mantai."

"Heh, ya nggak gitu Bang. Ini udah si prepare semuanya. Nggak asik dong kalau ada yang batal," tegur Sultan dengan tampang melasnya.

"Nggak kok, jadi kok kita berangkat semuanya." Heksa langsung berdiri tegak. Semangatnya langsung kembali.

Rayen tersenyum geli mihat Heksa. Ia lalu mengusap puncak kepala Heksa meski dengan sedikit jinjit. "Uluh-uluh, anak ganteng semangat yaaa," kekeh Rayen.

"Udah lengkap dan siap semuanya?" tanya Sultan memandangi satu persatu mereka dan diangguki kepala tanda siap.

"Okelah, let's goooo."

Mereka semua langsung  menggendong tas nya dan menenteng perlengkapannya masuk mobil masing-masing.

Tentu saja, satu mobil Heksa dimuati oleh Rayen, Jeta dan Naja. Sementara mobil Lukas, dimuati oleh Malta, Jidan, dan Sultan.

🖤🖤🖤

"Ay? Kenapa diem aja?" tanya Heksa, membuat Rayen yang terus asik memandangi jalanan langsung menoleh ke arahnya.

"Nggak papa."

"Nggak minat gitu kayanya kita jalan-jalan."

"Nggak gitu Sa."

Heksa langsung menggenggam tangan Rayen lalu diusapnya lembut. "Kenapa-kenapa?"

Rayen menggelengkan kepalanya. "Nggak papa Sa. Kenapasih?"

Heksa malah menepikan mobilnya yang otomatis membuat Jeta dan Naja mengerutkan keningnya bingung.

"Mau ngapain?" tanya Naja ikutan bingung.

Heksa tidak menjawab. Ia malah menolehkan badannya kearah Rayen dengan tangan bertumpu pada bundaran setir.

"Ngomong dulu kenapa? Seolah-olah kok jalanan lebih menarik daripada ngobrol sama aku."

Rayen menghela nafasnya. "Tau ah Sa. Kalau mau berhenti, ya berhenti aja. Orang akunya juga nggak kenapa-kenapa."

Heksa juga ikut menghela nafasnya. "Ay, aku kenal kamu enggak sehari dua hari. Aku bisa bedain mana wajah yang lagi ada masalah, sama yang lagi seneng. Apalagi aku juga udah ada didalam hati kamu Ay. Jadi aku tau kamu kenapa hari ini. Coba cerita kenapa dan siapa yang bikin kamu badmood kek gini?"

"Tapi janji jangan marah kalau aku bilang."

Heksa tersenyum, sementara Jeta dan Naja tetap diam menyimak obrolan mereka.

"Kata Naja kalau gue---"

"Sebentarrrr....." Naja pura-pura menyari ponselnya. Yang padahal ia sudah masukkan kedalam tas.

"Ada telpon bentar ya, gue keluar dulu," ucap Naja yang sudah menemukan ponselnya.

"Ngapain keluar? Pasti lo apa-apain Rayen kan?" todong Heksa.

"Nggak, nggak ada yang racuni otak pacar lo," sanggah Naja yang padahal ya begitu.

"Masa?" Heksa melirik Rayen yang jadi mencebikkan bibirnya.

DEAR YOU || HYUCKRENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang