DEAR YOU || 11

1.8K 145 4
                                    

♥️♥️♥️kembali dengan heksayen♥️♥️♥️

Rayen stres. Ia tidak bisa tidur malam ini. Yang ia lakukan adalah guling-guling diatas kasur dengan dengkusan sebal karna matanya enggan untuk tertutup. Padahal ia sudah capek. Ia kepengin istirahat. Tapi Heksa? Bisakah dia menyingkir dari pikiran Rayen agar dia bisa tertidur?

Deritan pintu kamar membuat Rayen menoleh kearahnya. Heksa datang dengan beberapa camilannya. Ia langsung mengambil posisi duduk dimeja belajarnya. Rayen dari tempatnya hanya bisa menatap Heksa yang masih acuh padanya.

"S-Sa, boleh gue nanya?"

Heksa memutar kursinya dan menatap Rayen dengan kaki kanan yang ditumpangkan dikaki kirinya. "Kenapa?"

"L-lo bahagia pacaran sama Naja?" tanya Rayen ragu. Dan itu aneh menurut Heksa.

Heksa mengerutkan keningnya. "Kenapa emang?"

"Eummm, enggak papa sih," ucap Rayen menggelengkan kepalanya biasa.

Enggak papa gimana anjing? Gue cemburu! Harusnya lo sama gue. Dan lagi, itu hanya bisa dibatin oleh Rayen.

"Gue bahagia banget pacaran sama Naja. Dia tuh bisa ngasih gue rasa nyaman. Dia perhatian. Dia tuh segalanya gitu buat gue. Gue sayang banget sama Naja pokoknya," ucap Heksa dengan binar diwajahnya.

Nggak boleh Sa! Lo nggak boleh sayang sama orang selain gua! Teriak Rayen dalam hati.

Kenapa dada Rayen menjadi sesak begini mendengar Heksa sayang dengan orang lain.

"Ohhh. Langgeng ya Sa," ucap Rayen sambil tersenyum.

"Makasih," balas Heksa. Yang jelas ia tahu bagaimana keadaan Rayen sekarang. Mata itu bisa menunjukkan bahwa sebenarnya Rayen engam mengucapkan itu. Tapi ia paksa agar ia terlihat baik-baik saja.

Sampai kapan lo akan denial tentang hati lo Yen? tanya Heksa dalam hati sembari memasukkan camilannya kedalam mulutnya.

Rayen lalu beranjak dari kasur untuk pergi ke kamar mandi. Ia akan usahakan setelah ini tidur. Sesak sudah hatinya saat ini.

Kenapa Rayen menjadi sadboy begini? Dimana jiwa Rayen yang bar-bar penuh keemosian itu?

/Klek

Entah suara dari mana, tapi seketika semuanya langsung gelap saat kaki Rayen hendak melangkah kembali menuju kasur.

"Heksa!!" teriak Rayen yang berharap laki-laki itu akan menolongnya.

"Sa, lo dimana Sa? Sa tolong," rengek Rayen yang sangat ketakutan.

"Sa, kali ini tolongin gue Sa. Tolongggg," ucap Rayen dengan tangan yang meraba-raba asal.

"Sini."

Tangan Rayen digenggam oleh tangan hangat, yang ia yakini itu tangan Heksa. Lalu Rayen segera mendekat dan memeluk tubuh Heksa.

"Sa, gelap."

"Gelaplah, orang mati lampu." Heksa lalu membawa tubuh Rayen untuk kembali ke kasur.

"Tidur."

"Boleh temenin gue tidur."

"Emang selama ini lo tidur sendirian?"

Rayen sudah berbaring dikasur. Heksa juga langsung melangkahi tubuh Rayen untuk sampai disamping laki-laki itu. Karna Rayen tidak melepas genggaman Heksa.

"Sa, boleh peluk?"

Heksa sedikit kaget dengan permintaan Rayen. Ini lebih dari yang dia harapkan.

"Biar gue tau kalau yang gue peluk itu elo, bukan sesuatu yang lain," kata Rayen yang sempat-sempatnya bercanda.

DEAR YOU || HYUCKRENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang