DEAR YOU || 9

1.8K 146 3
                                    

♥️♥️♥️hayuk bacabacabaca♥️♥️♥️

Ya, begitulah tekat Rayen untuk menghampiri Heksa didepan kelas laki-laki itu. Semua pandangan sontak terfokus padanya.

Dan Naja, dia yang baru saja sampai dianak tangga terakhir langsung bisa menatap Rayen yang meliriknya penuh dendam.

"Ngapain?" tanya Naja setelah berada dihadapannya.

"Nyamperin Heksa. Mau ngajak makan siang." Rayen menjawab seolah didepannya itu bukan siapa-siapanya Heksa. "Lo sendiri ngapain disini?"

"Gue juga mau ngajak Heksa makan siang."

"Mendingan lo balik aja deh Na. Gue duluan yang kesini dan mau ngajak Heksa makan bareng sama sekalian jalan-jalan bentar."

Naja mengerutkan keningnya. "Pesimis banget lo Yen. Kan Heksa pacar gue, otomatis dia bakal nolak buat sama lo."

"Munafik ya lo. Lo tega rebut punya sahabat lo Na."

"Gue? Rebut punya lo? What do you say Yen? Sadarkah lo ngomong apa barusan?" Naja menjadi sinis ke Rayen.

"Bukanya dulu lo tolak Heksa? Lo nggak pernah suka sama dia? Lantas sekarang? Udah sadar kalau hati lo juga ada buat Heksa?" tanya Naja. "Tapi sayangnya Heksa udah nggak ada rasa sama lo Yen. Dia jadi milik gue sekarang."

/Bugh!

Maaf, Rayen kelepasan. Kalimat Heksa miliknya itu membuat Rayen kalut. Heksa tetap miliknya. Selamanya miliknya.

"Woiii, apa-apaan nih?" Heksa langsung berdiri dihadapan Naja. Menyembunyikan Naja dibalik tubuhnya.

"Gila ya lo main pukul Naja aja. Nggak bisa apa kalau nggak mukul?"

Rayen menjadi diam. Dia malah takut Heksa semakin menjauhinya. Padahal tadi Rayen tidak sengaja memukul Naja. Sungguh. Rayen hanya benci kalimat yang diucapkan laki-laki itu tadi.

"Udah Sa, mungkin Rayen nggak sengaja." Naja menggaet lengan Heksa, dan sedikit mengulasnya agar Heksa tidak memarahi Rayen lagi.

"Maaf," cicit Rayen pelan.

"Gue nggak tau apa yang terjadi sama lo Yen. Lo aneh," kata Heksa menggeleng tak percaya.

Rayen hanya bisa menunduk. Sementara kepalanya ribut. Elo yang buat gue berubah Sa. Seandainya lo nggak sama Naja, gue nggak bakal sebego ini buat nyingkirin sahabat gue sendiri.

"Are you oke Na?" tanya Heksa yang membuat Rayen perlahan mendongakkan kepalanya menatap mereka.

Naja hanya mengeleng, tapi dia terus memegangi pipinya yang mungkin akan lebam karna pukulannya.

"Sorry Na." Setelah itu Rayen langsung berlalu pergi tanpa peduli siapa yang akan mengejarnya nanti. Atau bahkan, mereka tidak ada yang peduli.

Disisi lain, Heksa terus menatap punggung kecil itu yang sedikit berlari itu menjauh.

"Sakit setan," sentak Naja sembari menggeplak lengan Heksa.

Heksa yang terkejut lantas menoleh kearah Naja dan menyengir tanpa dosa. "Sakit ya? Ututututu." Heksa langsung mengelus kedua pipi Naja lembut.

"Serius cemburu tuh anak," kata Jeta.

"Emang itu tujuan gue. Tapi dia kan belum bilang didepan gue kalau dia cemburu. Jadi lanjutlah rencana gue," ujar Heksa.

"Yaudah Je, ayo pulang. Aku udah capek." Naja langsung menarik tangan Jeta untuk segera pergi.

Heksa menghela nafasnya. "Yen, Yen, lucu lo."

DEAR YOU || HYUCKRENWhere stories live. Discover now