" Ayo! bawa Naura ke rumah sakit! " Panik Sarnia meminta Arkha menggendong Naura untuk pergi kedalam mobil, sekarang sekolah sangat heboh dengan kejadian ini, semuanya terheran heran dengan kejadian ini, yang pergi ke rumah sakit hanya Arkha, Naura, Sarnia, dan Daniswara.

" Siapa yang lempar bola tadi? " Tanya Elang.

" Gimana kalau kita cek rekaman cctv aja? " Ucap Mute.

" Yaudah ayo " Ucap Senja.

" Gue juga ikut! " Ucap Galaksi.

...

Naura dan Arkha berada di dalam ruangan, sedangkan Sarnia dan Daniswara duduk di luar, dokter mulai memeriksa keadaan Naura, Arkha sudah berkeringat dingin dirinya terlihat panik saat mengetahui Naura pingsan.

" Arkha.., silahkan ikut saya kesana dulu " Ucap Dokter itu sambil tersenyum.

" Ada apa dok?! " Panik Arkha.

" Selamat ya.., kamu akan menjadi Ayah... " Ucap Dokter itu, Arkha sangat terkejut mendengar hal itu.

" Tapi karena usia Naura yang masih sangat muda, membuat kandungannya melemah, di jaga baik baik ya.. "

" B-beneran dok? " Ucap Arkha yang masih tak percaya.

" Iyaa.. " Ucap Dokter itu tersenyum, tak tahu Arkha masih bingung harus bereaksi apa.

Tak lama dari situ Naura terbangun ia melihat Arkha, Sarnia, dan Daniswara yang tersenyum, Naura sangat bingung.

Tak lama dari situ Naura terbangun ia melihat Arkha, Sarnia, dan Daniswara yang tersenyum, Naura sangat bingung

Deze afbeelding leeft onze inhoudsrichtlijnen niet na. Verwijder de afbeelding of upload een andere om verder te gaan met publiceren.

" Alhamdulilahh..., kamu udah bangun " Ucap Sarnia tersenyum.

" Alhamdulilah.. " Ucap Daniswara dan Arkha.

" Kenapa Naura di rumah sakit? " Tanya Naura, Sarnia mulai menceritakan semuanya, setelah mendengarkan cerita itu Naura kaget sekagetnya.

" Hah! " Kaget Naura, ia bingung harus senang atau sedih, tanpa Sarnia dan Daniswara ketahui, Naura dan Arkha belum sama sekali mengungkapkan perasaan satu sama lain.

" Karena kamu tidak kenapa kenapa, Bunda sama Ayah pergi ke perusahaan dulu, kamu sama Arkha pulang kerumah aja, besok baru sekolah lagi " Ucap Sarnia mengecup kening Naura, merekapun pergi keluar dari rumah sakit, tersisa Arkha dan Naura di ruangan.

" Ayo pulang.. " Ucap Arkha membantu Naura bangun.

...

Sesampainya di rumah Naura meminta ke Arkha untuk masuk duluan ke rumah, karena Naura masih mau sendiri duduk di taman rumah.

" Gue harus gimana sekarang.. " Ucap Naura.

" Hiks! Gue udah ngandung anak dari Arkha " Tangis Naura pecah, ia masih sangat bingung mau bagaimana, usianya masih sangat muda, belum lagi ia tak tahu apakah Arkha akan mencintainya.

" Naura! " Teriak Arkha dengan nada yang terlihat marah mengagetkan Naura.

" Kenapa? " Tanya Naura menghapus air matanya.

" Kamu yang buang foto Abigail di laci?! " Marah Arkha.

" Apaan sih? Aku gak pernah buang barang apapun, apalagi perlihat cewek itu! " Ucap Naura.

" Bisa gak sih! gak usah bohong!? yang tinggal disini cuman kita berdua! " Bentak Arkha yang membuat emosi Naura ikut naik.

" Kalau emang mau lepas dari masa lalu, jangan selalu
salahin gue, gue juga manusia yang nyoba nyimpen hati gue buat lo! " Teriak Naura hingga membuat air matanya jatuh.

" Lagian ngapain juga gue buang! gak guna! " Ucap Naura berlari masuk kedalam rumah.

" Argh! Naura! " Teriak Arkha berlari mengejar Naura.

" Nauu! Maafin gue Nau... " Ucap Arkha sambil terus menggedor pintu kamar Naura.

" Hiks...Hiks..Gue gak mau kayak gini! " Tangis Naura semakin pecah.

" Nauu! Gue mohon buka pintu ini! " Teriak Arkha, namun tak ada sautan dari dalam kamar, karena Arkha merasa sangat bersalah, ia mendobrak pintu kamar lalu menemukan Naura terbaring lemah dengan mata sembab di sofa kamar dekat jendela.

" Naura! " Panik Arkha menghampiri Naura yeng terlihat pucat, dengan cepat ia menggendong Naura pergi ke kamar mereka.

" Maafin gue.. " Ucap Arkha menaruh Naura di atas tempat tidur lalu memeluk Naura, setelah Naura tertidur ia keluar memanggil salah satu penjaga untuk menelepon Dokter kepercayaan keluarga Daniswara untuk mengecek kondisi Naura.

Tak lama kemudian Dokter itu datang dan langsung memeriksa Naura, Dokter itu meminta agar Arkha jangan membuat Naura kecapean hingga menangis berlebihan, karena akan membahayakan janin milik Naura.

" Terima kasih Dokter.. " Ucap Arkha.

Elang, Senja, Galaksi, dan Mute memutuskan untuk pergi ke rumah Arkha Naura untuk menjenguk Naura, mereka juga sudah mengetahui kalau Naura hamil karena Arkha memberi tahu di group.

" Gue sama Mute ke Naura ya? " Ucap Senja.

" Pergi aja, jangan ganggu.. Naura lagi tidur " Ucap Arkha.

" Lo harus tau, siapa yang lempar bola basket ke Naura " Ucap Elang ke Arkha.

" Siapa? " Tanya Arkha.

" .... "

----

kira kira siapa yang lempar bolanya?

Deze afbeelding leeft onze inhoudsrichtlijnen niet na. Verwijder de afbeelding of upload een andere om verder te gaan met publiceren.

kira kira siapa yang lempar bolanya?

yuk staytune teruss

jangan lupa vote dan ramein terus yaa

terima kasih

Antara Aku dan KamuWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu