"Gue udah gak ada hubungan sama lo bangsat!" Tegas Arkha.

"Semuanya cepat keluar dari persembunyian!" Teriak Arkha.

"Awwwwch!" Teriak Abigail karena tangannya di tarik.

"Arkhaa tolongin akuu! hiks" Abigail berpura pura menangis, mendengar hal itu Arkha meminta gadis itu di lepaskan, karena mau bagaimana pun mereka sudah berpacaran selama 2 tahun, ia juga masih menyayangi perempuan itu, namun ia memutuskan untuk tidak memiliki hubungan apapun dengan Abigail setelah mengetahui semuanya.

Kebetulan kejadian kemarin memang terekam cctv apartemen, Arkha mengamankan cctv itu dan di berikan ke teman temannya.

Abigail sempat tak masuk beberapa minggu karena masih takut, dan sampai sekarang tak ada yang mengetahui hal itu.

Flashback off

...

Disisi lain Naura sekarang berada di rooftop sambil membaca buku, rasanya ia masih sangat bingung karena minggu depan akan menikah dengan orang yang sama sekali belum ia kenal.

"Naura..." panggil Sarnia menghampiri Naura yang berada di rooftop.

"Ehh! kenapa tante?" tanya Naura menaruh bukunya di atas meja.

"Besok kita ke makam Bunda dan Ayah kamu ya? kita akan pamit dan cerita cerita disana" ucap Sarnia.

"Beneran tante?!" senang Naura.

"Iyaa sayang.." ucap Sarnia, mendengar ucapan itu Naura langsung memeluk Sarnia.

"Ehh! ini kenapaa?" tanya Sarnia melihat perban yang berada di kaki Naura, dan telapak tangan Naura.

"Eeee—, anuu tante. Gak sengaja jatuh kerena kena bola di lapangan sekolah" bohong Naura.

"Yakin?" Tanya Sarnia.

"Y-yakin tante" ucap Naura.

...

Keesokan harinya Naura, Arkha, Sarnia, dan Daniswara pergi ke jakarta naik mobil, waktu yang di tempuh cukup lama sekitar 3 jam dari bandung, sesampainya di jakarta mereka ke makam mikin kedua orang tua Naura.

"Naura, Arkhaa. Ambil bungannya yaa, kita duluan kesana" ucap Sarnia.

Saat ingin mengambil bunga, tak sengaja secara bersamaan mereka mengambil bunga yang sama, sehingga terjadinya tatapan yang cukup lama.

"Shh!" keluh Naura, ternyata telapak tangannya yang tergores kemarin tak sengaja tertusuk duri bunga mawar putih, dengan sigap Arkha mencabut duri itu lalu meniup pelan telapak tangan Naura

اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.

"Shh!" keluh Naura, ternyata telapak tangannya yang tergores kemarin tak sengaja tertusuk duri bunga mawar putih, dengan sigap Arkha mencabut duri itu lalu meniup pelan telapak tangan Naura.

"Kenapa bisa separah ini?" tanya Arkha.

"Gatau" jawab Naura membawa bunga lalu pergi meninggalkan Arkha.

"Maaf, takutnya bakal lebih sakit kalau gue coba suka dan sayang sama lo kha.." batin Naura.

Naura menatap sendu kedua nisan orang tuanya, ia masih sangat ingat dengan kejadian kemarin, selesai menaburkan bunga Naura mulai bercerita banyak, Sarnia dan Daniswara melihat serta mendengar Naura yang bercerita ikut menangis, sedangkan Arkha hanya diam sambil melihat Naura yang sudah sesegukan.

"Sudah ya nak, sekarang waktunya tante sama om bicara sama mereka.." ucap Sarnia menenangkan Naura, setelah Naura tenang, Sarnia dan Daniswara meminta izin untuk melaksanakan perjanjian mereka, lalu mereka berpamitan untuk pulang ke bandung.

Di dalam mobil Naura hanya diam di samping Arkha sambil melihat pemandangan di luar kaca mobil.

"Terima kasih Arkhana Putra Daniswara.." ucap Naura pelan menatap Arkha dengan tatapan yang berarti, Arkha hanya menaikan alisnya karena bingung dengan maksud Naura.

"Om, Tante. Naura izin buat minta tolong temen yang di jakarta anterin motor Mala ke bandung ya.." ucap Naura.

"Kamu bisa bawa motor?! Wahh" ucap Sanria.

"Silahkan, selagi kamu mau" ucap Daniswara.

Beberapa menit kemudian Naura tertidur di samping Arkha, Arkha melihat Naura yang tertidur berinisiatif menyenderkan Naura ke bahunya, ternyata tak lama dari situ hujan turun di sertai petir dan guntur, Naura tiba tiba memegang erat lengan Arkha, Arkha panik melihat Naura yang gemetar.

"Hei..kenapa?" tanya Arkha membangunkan Naura pelan, sedangkan Sarnia dan Daniswara di depan asyik bercerita jadinya tak melihat di kursi belakang.

"Tolongin ayah sama bunda kha.." ucap Naura.

"Ayah sama Bunda berdarah, mereka kena air hujan. Pasti sakit kha.."

Arkha mendengar hal itu langsung memeluk Naura kedalam dekapannya "Shut, udah ayo tidur lagi" ucap Arkha mengusap usap pungung Naura, hingga dengkuran kecil Naura terdengar.

"Kenapa bisa separah ini.." Tanya Arkha melihat telapak tangan dan kaki Naura yang di baluti perban.

*ting ting

ternyata notif pesan masuk yang di kirim oleh Abigail.

"Arkha.. besok berangkat bareng kan?"

" Bantu gue buat lepas dari masa lalu ya nau.. " Batin Arkha.

....

bakal banyakk masalah nihh

اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.


bakal banyakk masalah nihh

yuk staytune teruss

jangan lupa vote dan ramein yaa

terima kasihh

[SELESAI REVISI]

Antara Aku dan Kamuحيث تعيش القصص. اكتشف الآن