Bagian 23

844 60 0
                                    


Vote dulu sebelum membaca!


Happy reading

Pencarian Ceseli masih berlangsung. Tapi tetap saja tidak ada yang menemukan jejak Ceseli. Dan itu membuat Arsen hampir frustasi. Kalau tidak ada Gavin, pasti Arsen akan melakukan hal berbahaya untuk dirinya lagi.

"Dimana dia? Apa mungkin dia sudah kembali?" gumam Arsen yang tidak di dengar siapapun.

Gavin berdiri di belakang Arsen, mengawasinya. Ia akan mengikuti Arsen kemana pun kecuali hal pribadinya.

Sebenarnya Arsen risih. Tapi mengingat yang menyarankan ini adalah Rezefan, Arsen pasrah saja.

"Yang mulia, saatnya anda makan siang" kata Gavin mengingatkan.

Arsen menghembuskan napasnya kemudian berdiri. Ia menoleh kearah Gavin sebentar "aku tidak suka makan diperhatikan!" katanya, membuat Gavin mengangguk.

Tapi saat Arsen akan melangkahkan kakinya lagi, seorang pengawal berlari kearahnya seperti akan melaporkan sesuatu.

"Yang mulia, ini surat dari pangeran Rezefan" pengawal memberikan gulungan kertas pada Arsen.

Arsen menyimpannya dan melanjutkan langkahnya ke ruang makan. Saat sampai di ruang makan, banyak makanan sudah tersaji. Tapi mood Arsen sedang tidak baik hari ini.

Arsen membuka gulungan kertas tadi dan membacanya. Seketika rahangnya mengeras. Ia mengepalkan tangannya.

"Aku akan membalas mu Emely" desisnya.

(Pembunuh Maikel adalah pelayan pribadi Ceseli. Dia berkomplot dengan Edward)

Begitu isi suratnya.

Arsen baru menyadari kalau Emely tidak pernah terlihat di istana semenjak kejadian itu. Sekarang, yang Arsen pikirkan adalah atas alasan apa Emely melakukan semua itu?


__________

Rasa mual Ceseli berkurang setelah meminum obat yang di racik Selina. Membuatnya lega karena terbebas dari rasa mual yang sangat menyiksanya.

"Jadi nama aslimu Ceseli?"

Ceseli mengangguk "tapi panggil aku Sandra saja!"

"Kau Putri kedua Raja Arthur ya! Aku pernah membaca buku cerita tentang Raja Arthur dan Ratu Dennisa! Mereka sangat romantis!" cerita Amora menggebu-gebu. Karena sudah lama Amora mengidolakan Arthur dan Dennisa. "Aku tidak menyangka akan bertemu dengan Putri mereka!"

Ceseli tersenyum. Ia juga pernah membaca buku itu. Kisah Cinta kedua orang tuanya memang sangat romantis.

Selina menggelengkan kepalanya melihat tingkah Amora. "Ayo Amora! Bantu aku di toko!" ia berusaha menarik tangan Amora tapi Amora tetap kekeuh duduk di tempatnya.

"Tidak mau! Aku ingin bercerita banyak dengan Sandra!! Oh ya dimana Sean?" tanya Amora.

Selina mendengus. "Sean sedang dirumah Gave! Akhir-akhir ini dia sangat lengket pada Gave! Baiklah!! Aku pergi sendiri!" ia menghentakkan kakinya kesal.

Transmigrasi CassaWhere stories live. Discover now