Bagian 1

4.1K 175 1
                                    

Cassandra membuka pintu balkon, aroma embun pagi memenuhi penciumannya. Samar-samar suara kicauan burung terdengar. Menoleh melihat jam, ia tersenyum.

Pukul 06.00

Ceklek

"Wow! Suatu keajaiban sang putri tidur sudah bangun"

Laki-laki berkemeja putih, membawa segelas kopi di tangannya.

Gabriel

Berbeda dengan Cassa yang berkacak pinggang menatap kakak pertamanya sengit. "Serah gue lah!"

Gabriel terkekeh "kalau udah siap, turun sarapan!" katanya, kemudian meninggalkan kamar adik bungsunya.

Tujuan setelahnya adalah kamar adik adik laki-lakinya.

Ceklek

"Hei boy! Get up!"

Diatar kasur besar itu, laki-laki lebih muda darinya menggeliat dengan wajah masamnya. "Ganggu banget lo bang" katanya masih dengan mata tertutup.

Gabriel menghela napas menghampiri adiknya. "Bangun atau gue laporin papa?"

Mendengar itu, sang adik berdecak. "Tukang ngancem" cibirnya.

"Get up Aiden!" Gabriel tegas.

"Iyaaaaa"

~~~~~~~~

"Woi Cassa!"

Cassa mendengus. Menolehkan kepalanya, melihat kakak keduanya berjalan kearahnya.

"Lo bareng gue ya"

Cassa mendelik "dih! ngapain"

"Ck! Males gue ditebengin sama tuh tetangga sebelah"

"Tetangga sebelah siapa?... Oooh si Alice. Emang napa? Dia suka sama abang?" Cassa penasaran.

Aiden mendengus. "Jijik banget gue! Tiap hari nempelin gue mulu"

"Wahh akhirnya ada juga yang mau sama abang" Cassa tersenyum lebar. Berbeda dengan Aiden yang menatap tajam adiknya itu.

"Udahlah pokoknya lo bareng gue!"kata Aiden, menarik tangan Cassa yang masih mempertahankan senyumnya.

"Naik motor bang?"tanya Cassa.

Aiden mengangguk. Memperhatikan pandangan adiknya pada rok pendek yang ia pakai. Aiden yang peka, ia cowok itu melepaskan jaket hitamnya, dan melingkarkannya di pinggang Cassa.

"Eh?" Cassa kaget dengan perlakuan Aiden. Cassa akui, Aiden adalah cowok terpeka nomor satu dalam hidupnya.

Berbeda dengan Gabriel yang ditugaskan hanya untuk membangunkannya saat pagi, Aiden yang menjaganya setiap saat.

Selama perjalanan, Cassa menatap matahari yang bersinar dengan teriknya. Gadis itu tersenyum. "Untung nggak telat ya! Bisa gosong nanti"

Mendengar itu, Aiden mendengus. "Padahal rencananya hari ini mau bolos! Eh malah di gagalin sama si Gabi"

"Ya baguslah ada bang Gabi! Biar bang Aiden jagi anak baik!" sahut Cassa yang dibalas dengan dengusan Aiden.

"Eh btw bang, gue tadi malah abis baca novel. Gue geregetan masa, sama pemeran utamanya" Cassa bercerita saat tiba-tiba mengingat cerita novel yang ia baca semalam.

Transmigrasi CassaDove le storie prendono vita. Scoprilo ora