07

723 56 4
                                    

[Revisi]

Happy Reading

---

"Shhh."

Setelah pingsan untuk kedua kalinya akibat merasa syok, Zayden pada akhirnya kembali mendapatkan kesadarannya.

Kelopak mata Zayden berkedip pelan untuk menyesuaikan intesitas cahaya yang perlahan merasuk ke retina matanya.

Rumah sakit?

Jadi dia benar-benar berada di rumah sakit sekarang?

Zayden menatap lurus pada atap putih ruang rawat tempatnya berada sekarang.

"Tuan, Anda bangun?"

Zayden menggerakkan kepalanya ke arah sumber suara yang mendekatinya.

Omega! Seru Zayden dalam hati dengan mata sedikit melotot membuat Hael agak cemas.

"Tuan, apakah ada sesuatu di bagian tubuh Anda yang terasa sakit? Apakah Anda merasa mual? Lapar? Haus? Hm?" tanya Hael beruntun tanpa jeda menatap khawatir kepada Zayden.

"Bagaimana perasaan Anda? Um, keadaan otak Anda? Mungkin Anda merasa kesulitan berpikir, berkonstrasi dan---ump!"

Zayden mengulurkan tangannya yang panjang untuk menutup mulut omega yang mengoceh di sampingnya.

"Cerewet sekali," komentar Zayden dengan nada datar.

Hael mengerjap pelan mencerna komentar Zayden sebelum terkekeh canggung dengan ekspresi bersalah. Omega itu juga melangkah mundur satu langkah menjauhi telapak tangan Zayden yang menutup mulutnya.

"Maaf tuan, saya memang bodoh." Hael menundukkan kepalanya penuh permintaan maaf membuat Zayden agak mengernyit kurang nyaman.

Aku tidak menyalahkan kebodohannya, batin Zayden berbicara.

Tapi alih-alih mengutarakan suara batinnya, Zayden lebih memilih untuk menanyakan hal lain kepada Hael. "Kenapa kamu ada disini? Jelaskan juga bagaimana aku bisa sampai disini"

Hael meneguk ludahnya sendiri dengan sedikit kepayahan. "Tuan, apakah Anda tidak bisa mengingatnya?"

Zayden mengerutkan dahinya heran. "Tidak terlalu jelas," jawabnya jujur membuat Hael diam-diam menegang kaku di tempatnya.

Jangan bilang alpha ini menjadi amnesia?

"Pada ingatan terakhirku aku tersesat bersama dengan--ah, Benar! Di mana orang yang bersamaku sebelumnya?! Apakah dia baik--akh!" Zayden terpekik lagi kala dia merasakan nyeri kembali menyerang kepalanya ketika dia memaksakan diri untuk duduk.

"Tuan, sebaiknya Anda tidak terlalu memaksakan diri." Hael meraih Zayden dan membaringkan alpha itu kembali ke ranjangnya. Pria omega itu terlihat ragu sejenak sebelum berkata dengan sedikit nada tergagap, "i-istri Anda baik, dia sedang dirawat di ruang sebelah, dia... Baik-baik saja, eum, s-saya juga habis memeriksanya tadi."

Apa yang dibicarakan omega ini? Istri? Siapa istriku? Zayden mengerut dan tidak bisa berhenti membatin.

Zayden baru saja ingin mengoreksi perkataan Hael, tapi si omega itu malah menyelanya dan membuatnya urung menjelaskan kebenaran.

"Tuan, sebenarnya saya lah yang bertanggung jawab atas kecelakaan ini, dan saya ingin meminta maaf."

"Kecelakaan?" Zayden akhirnya mengingat kejadian dimana kepalanya dihantam kuat oleh sebuah batu sebelum dia menerkam Asael yang tiba-tiba mengalami heat ketika sedang bersamanya tadi.

Crazy Accident [ABO]Where stories live. Discover now