Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Selamat membaca
Jangan lupa vote dan komen
WARN 21+
>>> ❝𝟭𝟯𝗛𝗜𝗟𝗔𝗡𝗚 ❞
Syakira memukuli tubuh Satria yang berani-beraninya mengambil mahkotanya dibawah alam sadarnya. Ia terus mengumpati Satria dengan kalimat 5B—bajingan, bangsat, biadab, babi, dan brengsek.
"Sumpah Sya gue juga enggak tau," Satria mencoba melindungi dirinya sendiri ditengah pukulan Syakira bertubi-tubi padanya.
Syakira menghentikkan aksinya lalu menangis sambil memeluk Rafika yang ada disebelahnya. "Hiks...."
"Tapi nih ya seandainya Satria sama Syakira ewean di dalem tenda pasti Andre dari awal ada di depan tenda harusnya denger grusak-grusuk sama desahan lah. Masa enggak?" ucap Jafar mencoba mengademi suasana keributan antara Satria dan Syakira.
"Bener juga. Kenapa gue gak denger yak? Apa gue seketika jadi tuli dadakan?" tanya-tanya Andre bingung.
"Badrul juga gak denger? Kan lo abis boker gibah sama Andre." tanya Jafar.
"Jangan-jangan lu berdua ngewenya digerakkin setan lagi," ucap Rafika tiba-tiba.
"Terus kuping Andre sama Badrul disumpel setan budeg," sambungnya.
Syakira makin menangis lalu menyingkap ujung dasternya untuk menutupi bagian pahanya. Sementara Satria juga merasa bersalah karena terpengaruh oleh hasutan-hasutan Syakira yang ternyata bukan diri Syakira sendiri.
Sudah tiga kali Satria terhasut oleh rayuannya, Lelaki mana yang tidak tergoda oleh hasutan dari wanita cantik dan lucu? Eh tunggu berarti Satria selama ini sadar dong? Ah entahlah, karena Satria selalu mengelak dan mengatakan dirinya juga tidak sadar saat 'melakukannya' dengan Syakira.
"Lo masih haid?" tanya Rafika.
Syakira menganggukkan kepalanya iya. "Orang masih hari kedua."
"Sat lo gak geli ngewein cewek haid?" tanya Rafika heran. "Pantes pada bau anyir disini orang Satria ngewein cewek haid ditambah darah perawan jebol."
"Lo kayak babi!" seru Syakira kesal pada Satria, ia pun keluar tenda dituntun oleh Rafika yang sudah membawa pembalut ganti.
"Cielah yang kontolnya bau darah," kata Badrul menyenggol lengan Satria.
Satria memutar bola mata jengah mendengarnya, ia lalu menggulung tikar kecil yang terkena darah itu. "Kontal kontol, urusin noh kontol lo yang lenjeh."
"Lo keluarin dimana sat?" tanya Andre dengan jiwa keponya.
