EPILOG

471 47 6
                                    


┏ ━━┅━━━┅━━┅━━━┅━━ ┓
Saya tidak percaya pada akhir yang bahagia, tapi saya percaya pada perjalanan yang bahagia, karena pada akhirnya, Anda meninggal di usia yang sangat muda, atau Anda hidup cukup lama untuk menyaksikan teman-teman Anda meninggal. Itu hal yang kejam, hidup.

-George Clooney
┗ ━━┅━━━┅━━┅━━━┅━━ ┛

.

.

Aislinn seperti dibawa kembali ke tahun ke-empat nya di Hogwarts yang seharusnya sudah dilewati nya dua tahun lalu, rasanya dia kembali ke sensasi ketakutan saat baru saja mendapatkan mimpi tentang masa depan. Namun kini berbeda dia tahu yang dilihat nya dulu bukanlah mimpi tapi masa depan yang telah terjadi. Dia bernafas dengan terengah-engah rambut nya basah oleh keringat. Tubuhnya bergetar tak terhentikan. Ingatan tentang apa yang dilihat nya membuatnya menangis kencang. Dia menangis tanpa ragu, suaranya sangat menyengat hati, orang-orang mungkin bisa mendengar kehancuran dirinya dari tangisan itu. Dia hancur, ayahnya yang ternyata selama ini membuat nya mendapatkan apa yang dianggap nya sebagai mimpi.

Dia kehilangan ayahnya untuk masa depan ini.

"Ssttt... Sayang tenangkan dirimu." Ibunya memeluknya. Aislinn membalas pelukannya tanpa malu menangis di pelukan ibunya.

"Dad." Aislinn berbisik dengan suara sesenggukan tangannya. "Ayah yang melakukan nya." Dia menangis semakin kencang tidak peduli jika jubah ibunya basah.

Anna tidak mengerti apa yang telah dilakukan suaminya? Mengapa putrinya menangisi itu sekarang? Apa yang terjadi dalam labirin sana? "Tenangkan dirimu sayang, ibu di sini. Semua baik-baik saja tidak ada labirin lagi." Anna mengira putrinya mengalami ilusi di labirin namun sebenarnya dia tidak.

"Read my mind mom, lihat ke pikiranku lagi." Aislinn menatap mata ibunya meskipun matanya memerah karena menangis dia tetap memaksa ibunya melihat.

Anna tenggelam ke dalam ingatan putrinya.

Dia melihat situasi labirin, putrinya melalui nya dengan sempurna. Sampai pada akhirnya dia menyentuh Piala itu, sebuah kenangan dari timeline berbeda muncul, suaminya, ayah putrinya, melakukan ritual itu. Hatinya terasa seperti di pukul sesuatu. Philbert Rêveri suaminya melakukan ritual terlarang untuk menyelamatkan putri mereka dan dirinya.

Dia menyelamatkan masa depan. Aislinn masih sesegukan di pelukan nya Anna  mempererat pelukannya pada putrinya. Matanya ikut berair. "Pengorbanan ayahmu tidak sia-sia sayang. Tidak ada perang sekarang." Anna berbisik di telinga putrinya.

"Ayahmu tidak akan menyesal pernah melakukan itu." Lanjutnya.

.....

4 years later

Empat tahun berlalu sejak Aislinn di nyatakan sebagai pemenang Turnamen Triwizard tahun 1994. Turnamen untuk meningkatkan Hubungan internasional itu berhasil memperkuat jalinan hubungan antara penyihir Inggris, Bulgaria dan Perancis.

Kini Aislinn wanita bermata biru unik itu juga telah lulus dari Hogwarts dengan N.E.W.T yang cukup di atas standar. Statusnya sebagai Ketua murid perempuan juga nampak lebih mengesankan untuk di kenang. Saat ini dia bisa menikmati dirinya sendiri, menjalani kehidupan normal nya. Se-normal kehidupan sihir inggris telah damai sejak turnamen Triwizard itu, Aislinn juga telah membangun kehidupan diluar aksi pahlawan nya.

Menjadi seorang unspeakable. Sejenis peneliti kementrian yang meneliti dalam sihir dan keajaiban mereka. Aislinn khusus di divisi time Turner dan segala hal seputar mantra waktu. Tugasnya wajibnya untuk saat ini mendeteksi penyalahgunaan time turner. Annalise ibunya, mendukung Aislinn dengan pekerjaan pilihan nya.

🎉 You've finished reading ✓𝐎𝐁𝐅𝐔𝐒𝐂𝐀𝐓𝐄ׂׂׂׂೃ‧₊›- 𝙋𝙀𝙍𝘾𝙔 𝙒𝙀𝘼𝙎𝙇𝙀𝙔 [HP] 🎉
✓𝐎𝐁𝐅𝐔𝐒𝐂𝐀𝐓𝐄ׂׂׂׂೃ‧₊›- 𝙋𝙀𝙍𝘾𝙔 𝙒𝙀𝘼𝙎𝙇𝙀𝙔 [HP]Where stories live. Discover now