TWENTY-TWO

414 69 8
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ketika akhirnya 10 menit berlalu Percy melepaskan pelukannya dariku

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ketika akhirnya 10 menit berlalu Percy melepaskan pelukannya dariku. Wajahnya agak memerah dan dia tiba-tiba menjadi Percy yang lama. Kepercayaan dirinya menguap ke udara, aku terkikik oleh hal itu. "Kau tidak perlu malu Perce. Aku cukup menyukai kekhawatiranmu tentangku." Ucapku jujur. Percy menatapku dengan tatapan mata hijau yang kaya. Kekhawatiran dimatanya masih terlihat.

"Aku benar-benar seperti akan kehilangan akal mengetahui kau pingsan di aula besar tepat setelah melemparkan loyang Pai ke wajah saudaraku." Ucap Percy jujur. "Aku pikir mereka melakukan lelucon berlebihan padamu, aku akan melakukan sesuatu sampai Ginny memberitahuku keseluruhan nya."

Aku mau tidak mau merasa tidak nyaman dan di saat bersamaan bahagia bagaimana dia peduli padaku. Kuharap Ginny tidak memberitahukan lelucon apa yang dilakukan oleh Fred. "Aku merasa tidak enak mengacaukan harimu—"

"—Bukan salahmu jika aku peduli padamu.... Ini canggung jujur saja, aku tidak biasa berbicara dengan orang lain seperti ini." Ucap Percy dengan terlalu cepat.

Aku mengerti apa yang dimaksud Percy. Dia tidak pernah mengungkapkan perasaan nya ketika dia berada di burrow. Dia lebih pendiam dari saudaranya yang lain, dia lebih banyak melakukan hal dengan dirinya sendiri. Dia bahkan kesulitan membuka diri untuk orang lain

"Kita bisa belajar perlahan-lahan. Aku menerima seluruh pembicaraan tentang perasaanmu atau tentang topik-topik ilmiah yang kau ingin ungkapkan. Aku sama sekali tidak keberatan Percy. Kau banyak membantuku akhir-akhir ini."

"Terimakasih banyak." Ucapku akhirnya. Aku tidak tahu aku pernah berterimakasih padanya atau tidak. Dia melakukan banyak hal untukku.

Percy memerah. Dia menundukkan kepalanya tidak berani menatapku lagi. Tangannya meremas seprei ranjang dengan kuat. Dia khawatir dan malu."Aku tidak tahu ini adalah hal yang kau inginkan atau tidak tapi aku harap kita tidak menjadi jauh." Ucapku menggenggam tangan Percy. Menariknya menjauh dari seprei yang tidak bersalah.

Aku berjanji untuk diriku sendiri ketika masanya tiba aku akan memberitahukan Percy segalanya. Aku berjanji. Tidak akan ada lagi rahasia tentang masa depan yang—

✓𝐎𝐁𝐅𝐔𝐒𝐂𝐀𝐓𝐄ׂׂׂׂೃ‧₊›- 𝙋𝙀𝙍𝘾𝙔 𝙒𝙀𝘼𝙎𝙇𝙀𝙔 [HP]Where stories live. Discover now