TWENTY- ONE

426 64 9
                                    

Aislinn POV

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aislinn POV

Taring yang kutunggu-tunggu akhir nya tiba dari gringotts setelah diberi mantra pelindung yang hanya akan melukai di bagian tajamnya. Entah mengapa mulutku tidak bisa menahan dramatisasi dengan tertawa terbahak-bahak seperti nenek sihir di cerita muggle. Aku akan bertemu Tom Riddle, sungguh aku tidak akan berbohong bahwa dia tidak tampan. Melihatnya saja di mimpi itu sudah membuatku tahu fakta itu.

Dia hanya gila, andaikan dia agak waras dan dicintai atau mungkin jatuh cinta ketika dihogwarts dia akan lebih baik. Mungkin salah satu murid Hogwarts akan memiliki marga Gaunt/Slytherin.

Mengerikan bagaimana kegilaannya berlanjut. Kebencian nya pada muggle membutakan hati, dia punya alasan untuk itu. Namun tidak ada alasan untuk membunuh setiap muggleborn dan muggle yang ada di bumi ini, bisa saja mereka mendapatkan masa kecil yang buruk karena keanehannya sama seperti Tom Riddle sendiri.

Apakah Riddle akan peduli? Tentu tidak. Faktanya dia bahkan membunuh beberapa keluarga pro light. Sungguh mengapa harus melakukan itu? Tidak ada di visi misi awalnya membunuh sesama penyihir. Beberapa dari mereka hanya diam, netral namun tetap saja mendapatkan kekejamannya.

Aku benci itu, aku benci.

Harry dan Tom memiliki masa kecil yang sama. Mereka memiliki banyak kesamaan namun tetap saja mereka masih berdiri berlawanan di medan perang.

Jika aku mati dalam proses membunuhnya aku yakin Harry akan meneruskan pembunuhan itu. Dumbledore si kambing tua selalu menunggu saat-saat heroik untuk menyelesaikan sesuatu. Itu membuang waktu. Dia tidak membantu Riddle muda, dia langsung mengecapnya jahat ketika jiwa anak kecil masih memiliki kesempatan di luluhkan.

Disinilah aku di ruang datang dan pergi dengan buku harian Riddle di tanganku. Mencoba menyelamatkan masa depan.  Untuk memulainya aku menulis seperti halnya menulis diary normal, aku sedikit menuliskan sesuatu yang ya, benar-benar terjadi.

Dear diary,

Tidak ada yang cukup buruk beberapa hari ini selain howler dari ibuku. Howler mengerikan, bagaimana kertas merah kecil menyeramkan itu bisa membawa aura kemarahan seorang ibu?

Tinta yang aku tulis mulai mengering dan dibawah nya tiba-tiba saja muncul coretan  tinta.

Halo there I'm Tom Riddle. Memiliki seorang ibu seperti nya bukan hal yang cukup menakjubkan bukan?

Bajingan ini, tentu saja memiliki ibu adalah hal terbaik di dunia apalagi jika mereka penyayang dan mencintaimu. Perilakunya pasti efek samping tidak memiliki ibu.

Oh wow... Kau bisa membalas apa yang aku tulis? Itu keren. Aku kira ini adalah buku biasa.

Of course it's not. Tell me who you are.

I'm Aislinn Revêri, sir.

Just call me Tom. Is that pure blood name?

Yeah of course, and Riddle must be not. I never hear a family pure blood with name Riddle and Tom. Tom seperti nama kartun muggle.

✓𝐎𝐁𝐅𝐔𝐒𝐂𝐀𝐓𝐄ׂׂׂׂೃ‧₊›- 𝙋𝙀𝙍𝘾𝙔 𝙒𝙀𝘼𝙎𝙇𝙀𝙔 [HP]Where stories live. Discover now