TWO

883 88 0
                                    

Aislinn Rêveri⸙ᰰ۪۪☁️☆ˊˎ-

Aislinn sekarang terduduk di perpustakaan dengan setumpuk buku tebal di hadapannya. Setelah mimpi buruknya dia memutuskan untuk melakukan observasi sejarah serta mencari tahu apakah hal-hal yang terjadi di mimpinya pernah terjadi di masa lalu.

Seperti sejarah kelahiran Tom Riddle.

Entah mengapa mengingat hal-hal itu sedikit membuat nya menggigil fakta bahwa dia menciptakan Horcrux saat dia masih bersekolah di Hogwarts, tahun ke enam tepat nya.

Mimpinya meninggalkan kenangan mendalam baginya. Itu menjadi sebuah trauma, setiap mengingat nya dia seolah-olah akan meledak karena debaran jantung nya yang dua kali lipat lebih cepat. Meskipun yah, sisi terang yang menang tapi tetap saja, ada harga yang di korbankan.

Dan dia hanya seorang penyihir muda dari keluarga penyihir yang namanya sangatlah asing. Dia hidup di sudut ruang, terpisah dari keluarga-keluarga besar penyihir lainnya. Atau mungkin dipaksa terpisah, bagaimanapun keluarga mereka bukanlah penyihir Inggris asli.

Bagaimana gadis sepertinya bisa terlibat dalam sebuah tragedi sebesar ini?

"Nona Linn, nyonya Annalise memanggil Nona Linn untuk sarapan." Ucap Kiki, house elf pribadinya.

Aislinn mengangguk, apa yang dikatakan oleh Kiki benar. Dia baru saja akan sarapan. Bagaimana bisa dia melanjutkan tidurnya dengan rasa penasaran nya yang menggebu-gebu? Dia juga tidak bisa menyalahkan rasa penasaran itu, bagaimanapun itu adalah jati dirinya sebagai seorang Ravenclaw...

Dia berjalan menelusuri Rêveri mansion, yeah benar Mansion. Jika cukup berpengetahuan tentang bahasa, orang pasti langsung menyadari bahwa kata itu berasal dari Prancis.

Rumahnya kental akan suasana klasik Perancis, yang sedikit menyatu dengan budaya Inggris.

Darah dari negara mode itu mengalir dalam dirinya. Tetapi dia jelas tidak menunjukkan tanda-tanda bahwa dia berasal dari sana, fitur-fitur wajahnya kebanyakan diwariskan oleh ibunya. Dia hanya mewarisi warna mata unik ayahnya serta rambut bergelombang ayahnya.

Phillbert Réveri.

Rasa yang tidak asing kembali menghampirinya, rasa kerinduan dengan dibubuhi rasa perih masih terus terasa dengan nama itu terucap. Dia mencintai ayahnya, sangat. Tapi dunia sihir tidak selamanya menyenangkan dan bahagia.

Dengan apa yang terjadi dengan ayahnya dan bagaimana mimpi terakhir nya semalam membuatnya paranoid, takut dan cemas. Dia mulai kewalahan menghadapi relief perasaan nya sendiri yang tak menentu.

Perjalan ke arah ruang makan, bahkan menjadi lebih sulit dari biasanya.

"Hai mom..." sapa Aislinn dan duduk di samping ibunya.

Meja makan yang cukup besar hanya di gunakan oleh mereka berdua, membuat ruang kosong yang menyajikan rasa hampa. Rasa hampa itu bukan hal asing lagi di Mansion Revêri. Ditambah kali ini Cho dan teman-teman satu asramanya tidak bisa berkunjung ke mansionnya.

Setidaknya jika mereka datang, Aislinn akan bisa mengalihkan sedikit perhatiannya dengan bermain-main dengan lelucon dan sapu terbangnya yang kini hanya tergeletak begitu saja.

"Kita akan mengunjungi Weasley besok," Ucap Annalise di tengah-tengah makan siang.

Aislinn mendongakkan kepalanya untuk melihat ibunya. Bibirnya menyunggingkan senyum lebar, kepalanya bisa otomatis menerjemahkan kalimat itu sebagai aku akan mendapatkan kebenaran dan jawaban dari semua pertanyaanku.

"Mom serius?" Tanya Aislinn untuk memastikan.

"Tentu saja, ibu sudah memberitahu Arthur dan Molly bahwa besok kita akan berkunjung." Ucap Annalise. Dia merasa bahwa putrinya mungkin ingin sedikit bersenang-senang dengan anak-anak lain, dia akui bahwa diusianya sekarang Aislinn sudah sangat dewasa, hampir melewati batas normal.

✓𝐎𝐁𝐅𝐔𝐒𝐂𝐀𝐓𝐄ׂׂׂׂೃ‧₊›- 𝙋𝙀𝙍𝘾𝙔 𝙒𝙀𝘼𝙎𝙇𝙀𝙔 [HP]Where stories live. Discover now