William tercengang, masak bayi yang ia selamatin gak ada yang punya, maksudnya gak ada yang bawa bayi itu lah ya
"Lah terus ini bayi punya saha!? " ujar William bertanya kepada para eksekutif dengan nada keras
"Saya gak tau, tapi 30 tahun yang lalu juga pernah ada kejadian seperti ini" ujar para eksekutif meminta persetujuan pemimpin para eksekutif untuk memberi tahu rahasia ini
Pemimpin eksekutif mengganguk setuju walaupun kelihatan banget mukanya kayak ragu
"Jadi 30 tahun yang lalu, saat stasiun ini masih normal dan semuanya berjalan lancar,"
"Sehingga suatu hari tiba-tiba ada bayi yang muncul tepat di bawah rel kereta api, bayi itu di selamatkan oleh seorang buronan yang ingin kabur dari tahanan tapi buronan itu gak selamat, akhirnya hantu buronan itu menghantui stasiun ini selama beberapa puluh tahun, ia gak Terima kematiannya malah gak di pedulikan atau dia itu kritis dan udah gak sempet ke tolong."
"Jadi buronan itu hantuin setiap orang yang masih bisa tetap hidup karna orang itu nolongin bayi yang ada di bawah rel kereta dan kejadian itu berulang kali terjadi di lintasan kereta api dengan nomor 276-3999-609" ujar pemimpin eksekutif menjelaskan
Wushh
Tiba-tiba ada pisau yang melewati William dan hampir mengenai pemimpin eksekutif itu, dengan cepat William menangkap pisau itu
Jika adegan sebelumnya di potong dari pengelihatan orang-orang mungkin terlihat bahwa William akan membunuh pemimpin eksekutif itu
"Maksudmu seperti ini kan? " ujar William tersenyum misterius dan melemparkan pisau itu ke tempat semula
"Hey pengecut, datangin gue lah bodoh. Lo pikir gue takut? Gak bakal, karna gue cuma bakalan takut sama pencipta gue doang" ujar William tersenyum misterius, William kembali memegang bayi itu, di dalam pelukan William bayi itu sungguh tenang dan tak rewel
Berbeda jika dengan di gendong orang lain, bayi itu menangis seperti ketakutan dengan aura orang lain, hanya aura William yang membuat bayi itu tenang
"Cup, cup, cup tenang ya" ujar William menggendong bayi itu dan memegang tangan bayi itu lembut, membuat bayi itu berhenti menangis
Tiba-tiba terdengar suara nyanyian seram dan kasar
I've battled demons that won't let me sleep
Called to the sea but she abandoned me
But I won't never give up, no, never give up, no, no
No, I won't never give up, no, never give up, no, no
And I won't let you get me down
I'll keep gettin' up when I hit the ground
Oh, never give up, no, never give up no, no, oh
I won't let you get me down
I'll keep gettin' up when I hit the ground
Oh, never give up, no, never give up no, no, oh
I'll find my way, find my way home, oh, oh, oh
I'll find my way, find my way home, oh, oh, oh
I'll find my way, find my way home, oh, oh, oh
I'll find my way, find my way home, oh, oh, oh
Oh yeah, I'm haunted by the distant past
Called to the skies but she was she overcast
But I won't never give up, no, never give up, no, no
No, I won't never give up, no, never give up, no, no
And I won't let you get me down
I'll keep gettin' up when I hit the ground
Oh, never give up, no, never give up no, no, oh
Bayi yang ada di gendongan William menangis lagi bahkan lebih kencang dari sebelumnya setelah mendengar nyanyian itu, William menutup telinga bayi itu lembut dan ia berteriak
"Woi Babi Lo Kira Gue Takut Hah!? Kagak Ya Njing, Jangan Ganggu Adik Baru Gue Bangsat!!" ujar William menutup telinga bayi itu lembut dan berteriak, Hening tak ada jawaban, semua orang tak bisa berkata-kata mendengar ucapan William
"Lo Kalau Mau Ngemis Perhatian Jangan Di Sini Ya Setan, Lo Mikir Dong Nying, Kalau Lo Minta Perhatian Gue Tuh, Ya Seenggaknya Tunjukin Diri Lo Tolol!! " ujar William marah
"Kalau Mau Ngemis Perhatian Di Jalanan Aja Sono, Banyak Yang Ngemis!! " ujar William lagi
"Kalau Lo Kagak Nunjukin Diri Lo, Gue Gak Bakal Peduli Sekalipun Lo Setan Yang Umurnya Berabad-abad" ujar William menggema di stasiun itu
Sementara hantu yang mendengar kena mental sama ucapan William
"Dah ya gue mau pulang, ini bayinya mau ku jadiin adek baru aja, soalnya gue bosen bye" ujar William kepada para eksekutif dan langsung ngacir pergi dari sana sambil bawa bayi itu
Untungnya hujan udah berhenti akhirnya William minta jemput Rafael deh, tapi William baru ingat kalau hpnya ketinggalan di tas dan tasnya ketinggalan di sekolah
"Aduh anying lah, kok gue lupa sih. Kan gue kagak bawa HP" ujar William langsung ngacir balik ke stasiun itu lagi
"Maaf mbak pinjam HP nya dong, gue mau nelfon temen biar jemput" ujar William kepada seorang eksekutif wanita yang sedang menahan seorang preman yang mau di eksekusi
Eksekutif itu ingat dengan jelas aksi William
"I-ini silahkan" ujar eksekutif itu gemetar
"Makasih" ujar William langsung menelfon nomer Rafael
"Raf, lo dimana? Bisa jemput gue gak,"
'Gue lagi di markas, gue bisa kok jemput lo'
"iya tapi pakai mobil ya soalnya gue bawa adek gue nih,"
'Bisain aja ya, eh tunggu lo punya adek sekarang!? '
"hah lo kagak tau, gue punya adek baru"
'Kagak blok, gue aja baru tau dari lo,tapi kalau boleh gue pengen adek baru lo, hehe.'
"Wah awas kalau gue ketemu lo" ujar William mengakhiri telfon itu
"Nih ya mbak makasih, " ujar William mengembalikan HP eksekutif itu.
Dan William langsung di jemput Rafael pakai jet tempur deh
"Si anying lo kok malah jemput gue pakai jet tempur punya bang Gibran sih" ujar William kepada Rafael
"Yaudah napa sih, yang penting kan di jemput" ujar Rafael
"Ye awas kalau adek baru gue kedinginan trus masuk angin, gue kagak kasih lo jatah makan" ujar William ngambek
"Yaelah will, jangan ngambekan dong, iya dah gue bawa selimut buat tuh adek baru lo" ujar Rafael memperlihatkan selimut yang ia bawa
Maaf kalau cuma segini doang,kurang memuaskan dan sedikit dan yang pastinya maaf telat upload
Btw tinggalkan jejak melalui komen dan happy reading selalu para readers tercinta
I love you para readers tercinta ♡◇
YOU ARE READING
✵TRANSMIGRASI WILLIAM✵✓
RomanceSeorang pembunuh bayaran yang tidak di ketahui asal-usul nya terjebak di dunia novel yang semalam ia baca "Wehhh!!!!.. Anjing napa gue ada di sini. perasaan gue kemarin baca novel di gang sempit trus.........kagak sengaja ketemu polisi dan akhirnya...