Setelah sampai di mansion Dirgantara kebetulan Argan dan para inti the stars sedang bermain PS 5 di ruang tamu yang sangat kebetulan pintu keluar masuk ada di sebelah ruang tamu.
Jadi saat Angga dan William masuk mereka langsung bisa melihat keberadaan mereka
"Darimana lo dek? " tanya Argan kepada Angga
"Habis dari rumah sakit bang"Jawab Angga datar
"Hah habis ngapain lo di rumah sakit Ang? "Tanya salah satu inti the stars bernama Abian Cakara Smith
"Jangan bilang lo rawat anak sialan itu" tebak Argan 100% benar
"Bang plis lah dia itu adek kita loh" ujar Angga perlahan mulai emosi
"Dia bukan adek gue. Gak sudi gue" ujar Argan menatap William datar. Sementara William sibuk menguap
"Dih gue juga gak mau kalik jadiin lo abang mending si gagam aja yang gue jadiin abang" gumam William yang terdengar oleh semua orang yang ada di sana, semua yang mendengar itu terkejut karna William yang mereka kenal selalu berusaha mendekati para abangnya terutama Argan
"Hah g-gue gak salah dengar kan si William udah gak mau jadiin Argan abang what!!" ujar inti the stars berbisik bernama Arkane Raffasyah Pratama
"Wah kalau William beneran udah ngak peduliin Argan berarti dia juga udah gak peduliin si Theo lagi dong" celetuk inti the stars yang lain bernama Bryant Samuel Johnshon
"Halah paling cuma sehari doang nanti juga balik lagi" ujar Argan ketus, sementara Theo hanya diam tak berkata apapun
"Bomat gue kagak peduli mau lo sudi kek nganggep gue adek lo atau lo gak sudi gue kagak peduli yang gue peduliin sekarang cuma pengen turu" ujar William sedikit malas karna harus menghadapi drama seperti di novel transmigrasi pada umumnya dia itu hanya ingin tidur di kasur yang empuk
"Bang kamar gue ada di mana? "Tanya William menggunakan bahasa gaulnya seperti tak ada gunanya ia tak terlihat berbeda kepada Angga, sedangkan Angga yang melamun memikirkan sesuatu yg tak pernah ia pikirkan, Angga terbangun dari lamunan nya karna pertanyaan dari William.
"Kamar kamu ada di lantai 2 paling pojok yang pintunya warna biru tua" Jawab Angga
"Makasih bang, gue mau ke kamar dulu "ujar William melambaikan tangannya kepada Angga
"Cih dasar ga sopan belajar dari siapa hah!! "Bentak Argan
"Ya ngak di ajarin lah orang sehari-hari kalian gak peduliin gue. Kenapa? Malu punya adek kek gue? Bomat gue gak peduli and fuck you" ujar William sambil menunjukkan jari tengah ke Argan ketika ia berada di tangga, Argan yang melihat itu hanya bisa mengeram marah kenapa sejak keluar rumah sakit adiknya jadi begini, eh adiknya? Cih gak sudi
Wiliam sudah sampai di depan pintu biru tua yang terlihat elegan ketika ia membuka pintu ia akui bahwa selera Calvin cukup bagus
Kamar dengan cat biru laut di padukan dengan warna abu-abu tua cukup bagus menurutnya ternyata Calvin hobi membaca novel dan komik seperti dirinya juga ada beberapa novel yang cukup menarik perhatiannya.
Didalam kamar sudah ada kamar mandi dan yang menarik perhatian William adalah computer gaming,ada beberapa game yang dulu pernah ia mainkan di markas juga ada PS 5 yang dimiliki Calvin sendiri cukup mengejutkan bagi William, William akui bahwa arsitektur kamar Calvin sangat jauh dari ekspetasi nya
"Hmmmm gue penasaran muka si Calvin gimana ya gue tadi belum sempet liat muka Calvin hmm gue ngaca ah" ujar Williams penasaran dengan muka barunya, ia pun mengambil cermin kecil yang ada di meja belajar yang tak jauh dari computer
أنت تقرأ
✵TRANSMIGRASI WILLIAM✵✓
العاطفيةSeorang pembunuh bayaran yang tidak di ketahui asal-usul nya terjebak di dunia novel yang semalam ia baca "Wehhh!!!!.. Anjing napa gue ada di sini. perasaan gue kemarin baca novel di gang sempit trus.........kagak sengaja ketemu polisi dan akhirnya...
