[35] | Menikah !?

3.1K 139 0
                                    

Happy Reading!

***

"Kalian bunda nikahin"

"HAH?"

"Boleh"

Berbeda dengan Sienna yang terkejut, Davin malah menjawab dengan tenang ucapan Bunda nya. Seakan akan memang itu yang dia inginkan.

"Woy Davin!"

"Kenapa sayang?"

Sienna melotot garang pada Davin, sedangkan Kamila hanya tersenyum geli melihat interaksi anak remaja di depannya. Terlihat olehnya siapa yang paling cinta di antara kedua remaja di depannya.

"Bunda pulang, ingat jangan aneh-aneh"

"Iya bunda"

"Iya tante"

***

Keesokan harinya mereka benar-benar datang ke rumah Davin, tentu saja Davin yang terus memaksa Sienna untuk ikut dengan sedikit ancaman bahwa ini perintah Bunda nya, jika Sienna tidak ikut Bunda nya akan marah. maka dari itu Siena menurut saja.

Saat memasuki rumah Davin, Sienna dikejutkan dengan kehadiran Mami dan Papi kandungnya yang berada di ruang keluarga bersama dengan Ayah dan Bunda Davin.

"Loh Mami? Papi? Ngapain disini? Papi bukannya kemarin masih di rawat?" Sienna memberondong pertanyaan pada kedua orangtuanya karena bingung.

Papinya tersenyum, "Papi udah pulang kemarin, papi udah baikan. Diperbolehkan rawat jalan"

"Terus Mami?"

"Apa!? Jangan tanya kenapa Mami disini ya"

Sienna nyengir lalu menggaruk tengkuknya yang tak gatal, "Aku bingung lah makanya nanya"

"Ngapain bingung, udah jelas pasti kalo Mami kesini mau nikahin kamu sama Davin"

"Hah!? Ih Mami"

"Udah Jeng jangan dijahilin terus anaknya, sayang sini" Kamila menghampirinya lalu menariknya lembut menuju sofa yang kosong, sedangkan Davin mengikuti Sienna.

"Nah Sienna duduk dulu ya, kita Ngobrol santai"

"Hehehe oke tante, maaf tadi ngga sopan. Soalnya aku kaget ada Nenek lampir disini"

"HEH! Anak durhaka"

"Tuh kan Tan, Nenek lampirnya marah" canda Sienna sembari berbisik namun masih terdengar oleh seluruh orang dalam ruangan itu.

Semua orang tertawa mendengar ucapan Sienna, Mona yang awalnya kesalpun jadi tersenyum melihat lelucon anaknya, tidak merasa tersinggung.

"Oke bisa kita mulai?" Intrupsi ayah Davin.

"Boleh silahkan" jawab Papi Davin.

"Saya berkeinginan anak saya Davin dan anak anda Sienna bertunangan"

"HAH?!" Sienna menyaut dengan rait terkejut.

"Sienna, suaranya" tegur Papi nya pelan.

"A-ah maaf maaf, tapi ini maksudnya apa?"

"Kita tunangan Sienna" ucap Davin dengan tangan mengelus tangan Sienna lembut.

Sienna menoleh pada Davin, "Kita?"

"Iya"

"Seriusan?"

"Serius, mau besok nikah juga aku mau. Tapi-"

"Heh tamatin dulu sekolah" tegur Kamila.

"Tuh Bunda bilang gitu, aku gabisa nolak. Padahalkan bentar lagi lulus" ucap Davin masih mengarah pada Sienna tapi suaranyterdengar orang kedua orangtunya dan orangtua Sienna.

"Kuliah dulu! Mapan dulu! Kamu mau ngasih makan anak orang apa kalo ngga punya kerjaan"

"Aku udah punya kerjaan kok, cafe ku itu?"

"Tapi tetep kebanyakan ayahmu kan yang urus"

"Tapi aku juga ngurus"

"Bunda gamau tau, kalian tunangan dulu. Kuliah yang bener! Jangan dulu nikah"

"Yaudah, kalo aku mau nikah sama Sienna sekarang, aku ajak kawin lari aja"

"HEH?!" Seru semua orangtua.

Sienna yang mendengar seruan itu hanya tertawa lucu, sedangkan Davin hanya diam tidak menghiraukan seruan para orangtua dan hanya fokus menatap Sienna dengan tatapan cinta.

"Tuh Jeng liat, udah pokoknya bulan depan anak kita harus tunangan. Khawatir saya sama anak saya" ucap Kamila.

Mereka lalu tertawa, "Iya ayo deh, mereka tunangan cepet juga gapapa. Sienna sering nginep di rumah cowok, bahaya kalo belum sedikit di resmikan"

"Ih Mami aku-" ucapan Sienna tidak berlanjut karena tangan Davin yang menggenggam tangan Sienna dengan erat membuat Sienna mengalihkan fokus pada Davin.

"Kenapa?"

"Jangan tolak aku, aku mau kita tunangan Sienna, ya?"

Melihat tatapan Davin yang terlihat berharap dan memohon padanya, Sienna menghela nafas. Bukan Sienna tidak mau bertunangan dengan Davin, hanya saja masih ada sedikit keraguan di hatinya untuk Davin. Tapi melihat Davin yang begitu berharap dan menginginkan nya, Sienna akan menerima itu, mungkin ini memang jalannya.

Sienna tersenyum menenangkan lalu mengangguk, melihat anggukan Sienna, Davin lalu memeluk Sienna tanpa malu di depan para orangtua.

"Aduh maafin anak saya Jeng, bikin malu!" Seru Kamila, lalu mereka tertawa bersama melihat kebahagiaan kedua putra-putri mereka.

To Be Continue

//11.12.23//

COME; SIENNARA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang