[14] | Big Boy! (?)

4K 246 3
                                    

Happy Reading!
Yorobun'˘'

***

"Lo kenapa suka banget narik gue sih Vin?"

"Kenapa ngga sekalian aja gitu nariknya sampe pelaminan?"

"Ini udah beberapa kali loh, pertama lo narik gue pas diparkiran waktu si Clara tiba-tiba mewek ngga jelas. Terus yang kedua di-hmpp-"

"Diem" Davin membekap mulut Sienna agar diam.

Mereka sedang berjalan di koridor, dengan Davin yang masih menggenggam tangan Sienna untuk menariknya pergi menjauh dari Abian dan siswa-siswi lainnya.

Davin lalu mengalihkan pegangannya pada Sienna melalui dirinya membekap mulut Sienna, karena sejak tadi Sienna terus saja mengoceh, yang membuatnya terpaksa membekap mulut Sienna. Dirinya dan Sienna masih tetap berjalan walau jalannya kini lebih pelan agar Sienna tidak kesusahan.

Sienna menatap Davin kesal, kakinya masih mengikuti langkah Davin, karena bagaimanapun dia sulit menghentikan langkahnya karena mulutnya masih dibekap Davin. Yang membuat dirinya tetap harus mengikuti langkah Davin.

Karena Sienna semakin kesulitan berjalan dengan badan sedikit membungkuk dan mulut tertutup. Sienna menggigit telapak tangan Davin yang membuat tangan Davin melepaskan bekapannya.

Sienna sedikit menjauh setelah terlepas dari Davin, lalu menatap Davin dengan kesal. Tidak memperdulikan raut wajah Davin yang sama-sama tidak enak dipandang, dia tetap melotot menatap Davin sebal.

Baru saja Sienna membuka mulut hendak mengajak Davin berdebat, tapi lagi-lagi ada yang menarik Sienna, membuat Sienna menoleh pada orang yang menariknya.

"Sienna, kita beneran harus bicara!"

"Lo ngejar gue?"

"Iya, gue ngejar lo"

"Ck lo gila!? Gue dah bilang gamau ngomong sama lo, soalnya mulut lo bau Abi"

"Iya, gue gila karena lo. Lo kenapa berubah Sienna, kenapa lo kaya bukan Sienna yang gue kenal." Ucap Abian dengan nada gusar, dia lebih memilih mengabaikan keberadaan Davin dan memilih berbicara hal yang ingin dia utarakan. Sikap Sienna yang berubah membuat Abian semakin hari semakin tidak karuan pada perasaannya karena Sienna semakin berubah.

"Seberapa kenal emangnya lo sama gue? Jangan so kenal paling deket deh"

"Tapi emang sebenarnya seperti itu kan? Dari dulu lo yang paling nempel sama gue, jadi kita memang kenal dekat"

"Dih" Sienna mengernyit jijik mendengar ucapan Abian.

"Sienna, lo kenapa?"

"Kenapa apa? Gue sehat, lo kali yang ngga sehat"

"Lo yang ngga sehat Sienna, lo-"

BUGH

Ucapan Abian tidak berlanjut karena sebuah tinjuan melayang mengenai pipi Abian, Sienna melotot terkejut melihat Abian sudah jatuh tersungkur di lantai koridor. Semakin terkejut lagi karena yang meninju Abian adalah Davin.

"Jangan bicara sembarang!" Ucap Davin dingin.

Davin menoleh pada Sienna, lalu menarik kembali Sienna ke sisinya dan memegang pundaknya mempersempit jarak diantara mereka.

"Dan jangan ganggu dia lagi,"

"Because She's mine."

Davin dengan mengejutkan mengucapkan hal itu didepan Abian yang hanya bisa diam terduduk di lantai dengan sebelah tangan memegang pipinya yang di tinju, terkejut dengan tingkah Davin dan semakin terkejut lagi mendengar ucapan Davin yang membuat dirinya membeku ditempat dan tidak sanggup untuk berdiri apalagi membalas pukulan Davin.

Sienna sendiri tentu saja terkejut dengan ucapan Davin, dia menatap Davin dengan mata bulatnya.

"Davin damang?"

Sienna bertanya dengan bahasa yang baru dia ketahui dari internet. Davin sendiri berbalik menatap Sienna dengan tatapan datarnya.

"You're mine."

Sienna membuka mulutnya terkejut, lalu menutupnya dengan tangan. Davin sendiri setelah mengucapkan hal itu, hanya menyeringai melihat reaksi lucu dari Sienna. Sienna menjulurkan tangan satunya lagi kearah pipi Davin lalu menepuk-nepuk pipi Davin.

"It's cuffing season and all the girls are leaving to get a bigboy"

"I need a bigboy"

"Give me a bigboy,"

Sienna tiba-tiba bernyanyi lagu yang dirinya dengar dari sosial media, dia bernyanyi pelan sembari menatap Davin dengan senyuman geli terpatri diwajah Sienna. Davin sendiri hanya mengerutkan kening bingung.

"And I HAVE A BIGBOY!" Seru Sienna, setelah itu memeluk Davin tanpa malu, padahal di depan mereka masih ada Abian yang menatap mereka dengan tatapan nelangsa.

Davin sendiri hanya membeku mendapat perlakuan yang tiba-tiba dari Sienna. Dia hanya diam tidak membalas pelukan Sienna, tapi tidak juga menolak. Dia mendongak menatap ke langit-langit koridor lalu tiba-tiba semburat merah muncul di pipinya.

To Be Continue

Chapter yang ini aneh ngga sii? Suka ngga percaya diri hamba ini wkwk

(SZA - Big Boy)

COME; SIENNARA [END]Kde žijí příběhy. Začni objevovat