"Ma-maafkan ibu cellyn" Pinta nya.

"APA YANG TERJADI DISINI?" Tanya kepala yayasan yang berada di depan pintu, ia mendengar aduan dari murid kelas cellyn dan itu melibatkan guru dan murid.

Cellyn yang melihat itu langsung pura-pura terjatuh "aw sakit banget kepala ku pak"

Kepala yayasan itu membulatkan mata karena si murid itu ternyata adalah cellyn, ia menatap marah guru yang menyakiti murid nya itu "Apa yang kau lakukan bu citra?!" Tanya nya marah.

"A-aku"

Belum sempat ia melanjutkan pembelaan nya, murid yang lain lebih dulu memotong nya dan melontarkan kata-kata yang menyudutkan bu citra.

"Guru itu menjambak cellyn"

"Iya benar guru itu sangat kasar sekali"

"Dia menarik rambut cellyn sehingga cellyn meringis kesakitan"

Bu citra menggeleng kuat, kepala yayasan pun menghela nafas menahan kesal "Kembali ke tempat masing-masing dan lanjut mengerjakan"

"Dan bu citra dan cellyn ikut saya ke ruang guru" Putus nya lalu keluar, diikuti kepala sekolah yang menatap tajam bu citra.

Bu citra hanya bisa menunduk lalu keluar sedangkan cellyn? gadis itu tersenyum remeh dan pergi juga ke ruang guru, tidak lupa dengan lembar jawaban yang guru itu kasih.

Ia akan memainkan suatu drama untuk membuat guru culas itu di keluarkan dari sekolah, ya kita lihat nanti.

🎗🎗🎗

Mereka sudah tiba di depan ruang guru, ia sengaja jalan terakhir dan melewati meja guru-guru termaksud meja bu citra. saat memastikan tidak ada yang melihat nya cellyn menyatukan kertas jawaban ke dalam tumpukan kertas yang ada di meja bu citra.

Cellyn duduk di kursi berhadapan langsung oleh kepala yayasan, ia memasang raut sedih tentu nya agar tua bangka itu percaya.

"Jelaskan apa yang terjadi" Pinta kepala yayasan kepada cellyn dan bu citra.

"Dia menghampiri saya ketika saya sedang mengerjakan soal, lalu ingin merebut jawaban saya pak karena tidak saya kasih beliau malah menjambak rambut saya" Ujar sedih yang di buat-buat.

Manipulatif sekali anak ini!

"Tidak! saya menghampiri cellyn karena dia menyebarkan jawaban yang sudah saya kasih pak" Bantah nya.

"Ibu tidak memberi saya apa-apa? dan lembar jawaban apa yang ibu maksud?!" Balas nya, terlihat dari wajah bu citra menahan kesal karenanya.

"Ibu memberi mu lembar jawaban dan kau masih mengelak nya?" Bu citra tidak menyangka kalau wanita yang ia kira bisu ini sangat jago dalam manipulatif.

"Mana ada! Kau cek saja di meja ku tidak ada lembaran apapun kecuali lembar jawaban kosong dan soal saja"

"CUKUP!" Bentak kepala yayasan membuat kedua nya sedikit kaget dan bungkam.

"Coba pak bram panggil salah satu teman sekelas cellyn dan periksa kertas jawaban nya"

Bram selaku kepala sekolah langsung mengangguk lalu pergi untuk memanggil dan men cek apa saja yang di minta oleh hamdan.

10 menit berlalu teman sekelas cellyn bernama ica murid yang suka membully itu di jadikan saksi, bram juga membawa beberapa lembar kertas jawaban milik cellyn.

"Kau teman sekelas nya kan? coba kalau ceritakan apa yang terjadi di kelas mu tadi" Pinta hamdan.

Ica memutar bola mata nya malas kenapa harus dia si yang di jadikan saksi? "Jadi gini pak, saat kita lagi ngerjain soal bu citra menghampiri meja cellyn dan mengambil kertas nya tapi sama cellyn ga kasih, terus ni guru malah kasar sama cellyn" Jawab nya bohong. cellyn terkekeh dalam hati, sedangkan bu citra menggeleng karena apa yang di ucapkan ica tidak benar.

R FOR REVENGE (TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang