12

1.5K 156 1
                                    

Sizhui menatap tajam pada lelaki yang ia panggil Daddy. Lelaki yang sudah merebut Papa Zhan.

Wang Yibo tersenyum canggung di depan Sizhui yang masih melotot ke arahnya.

"Papa kamu masih tidur. Jangan diganggu." ucap Wang Yibo.

"Menyebalkan." Sizhui berjalan ke kamar. Ia membuka selimut Xiao Zhan dan menelusupkan dirinya ke pelukan hangat Papa Zhan.

Di luar, Wang Yibo hanya membatin 'Untung tadi sempat ia bersihkan kekacauan di kamar. Juga membersihkan tubuh Xiao Zhan dan memakaikannya baju'.

----

Xiao Zhan terbangun dengan badan terasa remuk. Pinggangnya sakit!

Sialan Yibo!

Menunduk dan Xiao Zhan melihat buntalan kecil sedang memeluknya. Wajah duplikat Wang Yibo ini sedang mendusel di ketiaknya.

"Sizhui...."

"Lima menit lagi Papa..."

Anak ini selalu saja punya alasan.

Cklek.

Wang Yibo masuk dengan seragam lengkapnya.

"Sudah bangun Zhanzhan." Wang Yibo menunduk mencium kening Xiao Zhan.

"Kamu mau kemana?" tanya Xiao Zhan. Oh ayolah nada pertanyaannya seolah Xiao Zhan adalah istri kecil yang tidak ingin ditinggal suaminya pergi.

"Aku akan pergi ke markas. Kamu di sini istirahat saja. Dan hubungi aku jika ada masalah. Pastikan ponsel kamu selalu aktif."

Xiao Zhan memunggungi Wang Yibo ia lebih memilih memeluk Sizhui dan memejamkan mata daripada mendengar ocehan tidak penting.

Wang Yibo gak peka!

Xiao Zhan 'kan pengen dimanja disayang setelah malam panas mereka. Ini malah langsung ditinggal kerja.

"Aku pergi."

Xiao Zhan membuka mata setelah mendengar pintu ditutup. Entah apa yang ia pikirkan saat ini.

----

Haikun berkacak pinggang melihat Wang Yibo yang baru saja masuk.

"Darimana saja kau?!"

"Maaf." Wang Yibo menarik kursi dan duduk. Dilihatnya Haikun yang menghela nafas karena menghadapi sikapnya.

"Ini data penyelidikan kemarin." Haikun memberikan berkas ke hadapan Wang Yibo.

Wang Yibo mengangguk dan mulai membaca isinya.

"Ada juga 'barang baru' kamu perlu memeriksanya sendiri. Barang baru ini khusus dirancang oleh tuan Sean." jelas Haikun.

Wang Yibo sontak menoleh. Sean.... Bukankan itu nama depan Xiao Zhan.

"Ayo kita lihat." Wang Yibo begitu bersemangat hinggal melupakan berkas yang baru ia baca beberapa kata. Dan meninggalkan Haikun sendiri di belakang.

----

Senjata api XZ-85 adalah senjata api rakitan yang memeiliki bobot ringan dengan jangkauan tembak yang cukup jauh. Kelebihannya adalah senjata itu hanya bisa digunakan oleh Wang Yibo. Karena itu memerlukan scan sidik jari.

Wang Yibo membelai setiap lekuk senjata barunya.

"Sangat seksi, seperti pembuatnya."

----

Setelah segala urusan melelahkan seharian. Wang Yibo kembali. Tidak ke rumahnya tapi ke apartemen Xiao Zhan.

Ia memencet bel apartemen. Si kecil Sizhui lah yang membukakan pintu untuknya.

"Papa masih memasak." Sizhui mengekori Wang Yibo yang melepas sepatunya dan memakai sendal rumah.

"Bagaimana harimu." Wang Yibo mengangkat Sizhui, menghujani dengan ciuman hingga anak itu tertawa senang.

"Hanya belajar. Ini cukup melelahkan." keluh Sizhui.

Wang Yibo berjalan ke arah dapur dengan Sizhui masih ia gendong.

"Zhanzhan." Wang Yibo mencuri ciuman di pipi Xiao Zhan.

"Wang Yibo.... Menyingkirlah jangan mengganggu, atau makan malam kita tidak jadi."

Wang Yibo tertawa melihat Xiao Zhan mengomel sambil memasak. Sizhui juga ikut tertawa.

Hidup yang ia impikan.

"Baiklah.... Aku harus mandi. Kamu tunggulah di sini, jika Papamu membutuhkanmu." pinta Wang Yibo pada Sizhui.

Sizhui mengangguk patuh.

Malam ini. Keluarga kecil Wang Yibo makan malam dengan hangat dan ia juga mendapatkan makan penutup dari Xiao Zhan. Bergulat di ranjang sampai pagi.

Kehidupan damai yang entah badai apa yang menanti mereka.

Kapten (Yizhan)Where stories live. Discover now