8

1.6K 171 1
                                    

Sizhui terbangun seorang diri di kamar. Daddy nya yang tak bertanggung jawab, entah ada dimana.

Keluar kamar dan berjalan sendirian turun ke lobby hotel. Beruntung ini adalah Yiling Hotel. Hotel milik Papa Zhan.

Sizhui juga pernah tinggal di sini bersama Papa Zhan. Jadi bisa dibilang ini bukan tempat asing untuk Sizhui. Beberapa staf juga mengenalnya.

Setelah berkeliling, ia bosan dan duduk memanyunkan bibirnya.

Melihat pintu lift terbuka. Sizhui berdiri dari duduknya ketika seseorang keluar dari lift.

"Om Yubin..."

"Zhui?!" Yubin menangkap Sizhui yang berlari dan melompat ke arahnya. "Sedang apa kamu di sini?"

Yubin tidak merasa membawa leluhur kecil ini.

Sizhui hanya tertawa. "Bawa aku jalan-jalan Om... Aku bosan."

"Oke."

----

Sementara itu, Xiao Zhan yang di seret Wang Yibo ke tangga darurat. Sedang mencengkeram kemeja yang Wang Yibo pakai. Bibirnya sedang di lahap oleh bibir Wang Yibo.

Bibirnya sudah kebas. Tapi ciuman Wang Yibo masih bersemangat tidak ada niatan untuk menyudahi.

Xiao Zhan memukul dada Wang Yibo. Ia butuh nafas!

Begitu dilepas Xiao Zhan menghirup nafas rakus. Melihat Wang Yibo yang mendekatkan wajahnya berniat menciumnya lagi. Xiao Zhan menahannya.

"Aku bisa mati kehabisan nafas." ucap Xiao Zhan dengan nafas berat seakan ia baru saja berlari maraton.

Wang Yibo menatap sedih ke arah Xiao Zhan. Matanya mengatakan bahwa ia masih menginginkannya.

Xiao Zhan merinding ditatap seperti itu.

"Masih ada hari esok."

Wang Yibo mengerjap mendengar ucapan Xiao Zhan. Bibirnya tersenyum.

"Jangan pergi lagi." Wang Yibo merapikan rambut Xiao Zhan, sedikit berantakan karena ulahnya tadi.

Xiao Zhan mengangguk.

BOOOM!!!!

Suara dentuman keras terdengar.

Wang Yibo reflek menarik Xiao Zhan dalam perlindungannya. Lantai yang mereka pijak bergetar. Suara teriakan dari segala sisi mulai terdengar.

Xiao Zhan mencengkeram kemeja Wang Yibo. "Yibo.... Katakan.... Katakan kalau kamu tidak membawa Zhui..."

"Zhui?"

"Wang Sizhui." Xiao Zhan mengucapkan kata demi kata.

"Bagaimana kamu tahu Sizhui?"

"Wang Yibo jangan buat aku takut. Katakan kamu tidak membawanya."

"Dia ada di kamar. Di hotel ini."

Mata Xiao Zhan membulat. Nafasnya seakan berhenti.

Xiao Zhan langsung berlari meninggalkan Wang Yibo. Keluar dari pintu tangga darurat.

Hotel Yiling berantakan. Suara dentuman barusan adalah bom yang meledak. Untung skala ledakannya tidak sampai merobohkan gedung 10 lantai itu.

"Zhan...." Wang Yibo meraih pundak Xiao Zhan yang masih tertegun kelihat kekacauan di depan mata mereka.

"Zhan kamu menangis?"

"Wang Yibo.... Dimana kamarmu? Dimana Sizhui?!"

"Lantai 5, satu lantai di atas kita. Kamar nomor 504."

Xiao Zhan berlari ke lift, menangis sambil memencet tombol lift.

Lift sepertinya tidak berfungsi karena ledakan.

Berlari ke tangga darurat. Xiao Zhan berlari seolah itu hidupnya yang terakhir. Wang Yibo mengikuti di belakangnya. Sama khawatirnya.

Wang Yibo membuka pintu. Xiao Zhan menerobos masuk dan berteriak memanggil nama Sizhui.

Mereka tidak menemukan siapapun. Hanya selimut yang menumpuk di tengah ranjang. Gelas yang menyisakan sedikit susu coklat. Selain itu tidak ada apapun.

Xiao Zhan menangis berlutut. "Yibo dimana Sizhui..."

Wang Yibo memeluknya.

"Anakku, anak kita Yibo.... Bagaimana kalau dia terluka? Cari Zhui... Yibo." Xiao Zhan yang terus meracau dalam kekhawatiran tidak menyadari bahwa tubuh Wang Yibo kaku. Wajahnya pias.

Anak kita?

Apa maksud Xiao Zhan?!

"Kamu... Bagaimana Sizhui lahir? Xiao Zhan?"

Xiao Zhan mengangkat wajahnya. Matanya merah, hidungnya merah dan pipinya basah oleh air mata.

Menatap Wang Yibo tepat dimatanya.

"Aku membesarkannya di dalam perutku, dan melahirkannya."

"Bagaimana bisa?"

"Aku punya Rahim di dalam sini." Xiao Zhan menepuk perutnya.

"Lalu bagaimana kamu bisa hamil? Kita tidak pernah melakukannya." Wang Yibo menyipit menatap Xiao Zhan.

Xiao Zhan memalingkan Wajah.

Takut.

"Zhan...." Panggil Wang Yibo lembut. Dan itu justru bikin rasa bersalah Xiao Zhan makin besar. Makin gak betani natap mata Wang Yibo.

"Aku....Aku mencuri sperma kamu." lirih Xiao Zhan yang masih bisa di dengar Wang Yibo.

Wang Yibo menarik dagu Xiao Zhan untuk menghadap ke arahnya.

Diciumnya bibir yang selalu membuatnya gemas. Kali ini ciumannya sedikit kasar.

"Argh..." Xiao Zhan mengaduh kesakitan karena Wang Yibo menggigit bibirnya dengan gigi, sampai lecet berdarah.

"Aku akan menghukum kamu setelah ini Zhanzhan... Sekarang kita cari Sizhui." Wang Yibo tersenyum cerah.

Pikiran rumitnya tentang Mama Sizhui akhirnya terpecahkan.

Wang Yibo punya rencana nantinya bertemu dengan Mama Sizhui, ia akan menawarkan beberapa kondisi seperti ia akan ikut membiayai Sizhui, membantu merawat Sizhui jika sedang cuti. Tidak pernah ada niatan ingin menikahinya.

Tapi sekarang, setelah tahu siapa yang melahirkan Sizhui. Bahkan jika Xiao Zhan tidak mau menikah dengannya. Wang Yibo akan tetap memaksa.

Xiao Zhan, Wang Sizhui...kalian berdua milik Daddy Wang Yibo.

Kapten (Yizhan)Место, где живут истории. Откройте их для себя