10. Insiden

929 62 2
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Dua hari tanpa suami berjalan dengan lancar, Jena bisa menghandle semua sendiri. Alhamdulilahnya twins sangat kooperatif, tidak ada drama pertengkaran yang terjadi. Benar-benar menjadi anak yang good sesuai janjinya sama sang Papa kemarin.

"Bu Jeana dari tadi? Beberapa hari ini tumben, biasanya menyusul."

"Eh Bu Dina, iya Bu dari tadi. Kebetulan suami saya sedang dinas makanya dari pagi. Kalau bolak balik boros bensin Bu." ucap Jena

Jena memang sedang menunggu twins sekolah, biasanya memang dia menyusul karena paginya Ardi yang mengantar. Berhubung Ardi itu sedang dalam perjalanan dinas makanya Jena sudah di sekolah sejak pagi. Hemat bensin dan waktu walau harus bangun lebih pagi karena memastikan rumah rapi saat ditinggal.

"Oalah begitu, pantesan gasiki sedari kemarin. Brownies Bu, ini saya yang bikin sendiri." ucap Dina mengeluarkan sekotak brownies yang dibawa. (Gasiki = lebih awal, lebih pagi).

"Ada acara to Bu Dina? Ini enak banget." ucap Jena setelah mencicipi brownies.

"Enggak, ini si Ara minta dibikinkan buat bekal. Agak aneh-aneh mintanya, untung bisa dibikin sendiri. Requestnya dituruti kadang Ara itu makannya enggak habis. Twins emang enggak aneh-aneh requestnya Bu?" tanya Dina

"Enggak aneh si Bu, cuma beda menu yang bikin pusing itu. Kadang Al ingin nasi goreng, Gammanya ingin ayam crispy. Snacknya juga beda satu pudding, satunya roti selai." ucap Jena

Kegiatan menunggu anak sekolah memang begini, mengobrol sesama Ibu-ibu sambik makan jajanan. Basecampnya berada di kantin kalau menunggu itu, lapar dekat yang jual. Btw sekolah twins itu satu yayasan dengan SD, SMP makanya ada kantin.

"Masak terus dong Bu, belum masak buat suami. Tentu beda menu, wes mumet-mumet."

"Jelas pusingnya hehe."

Masalah perbekalan memang bikin pusing, kadang bisa sama dan kadang tidak. Kalau tidak ya apesnya Jena masak banyak menu, seperti hari ini. Alpha ingin mie goreng jawa, Gamma ingin katsu kari. Tapi tidak masalah selagi Twins selalu menghabiskan bekal yang dibawa.

"Ibu Jeana."

"Ya Miss Fanny?." ucap Jena

.

.

.

Drrt drrt

"Halo, Gemma udah kamu jemput Nit?" tanya Jena

"Udah, keadaan Alpha gimana? Mama udah otw ke RS." ucap Nita

"Dapat 3 jahitan, mau di rontgen buat ngecek ada cidera kepala atau enggak." ucap Jena

"Ya udah, kalau misal menginap nanti kabarin aku. Biar aku bawakan perlengkapan." ucap Nita

"Iya, makasih ya Nit. Titip Gamma dulu ya. Kamu udah bilang sama keluarga kan tadi?"

"Iya bestie, semoga Al cepet sembuh. Udah kok, segera kabarin deh sana Mas Ardi."

"Oke, makasih ya Nit."

Pip

Kejadian yang tidak terduga memang terjadi hari ini, hari sial memang tidak tertulis di kalender. Terjadi sebuah insiden yang membuat pelipis anaknya itu mendapat tiga jahitan. Perebutan mainan yang berujung pendorongan kepada Alpha sehingga pelipisnya terkena pinggiran meja guru.

Lukanya cukup dalam, darahnya saja yang keluar banyak. Gemetar tentu Jena rasakan, melihat anaknya seperti itu menangis kesakitan lagi. Mau marah tapi tertahan karena harus membawa Alpha ke rumah sakit, keselamatan anaknya lebih penting.

Life With YouWhere stories live. Discover now