🍃Pov Liam I🍃

5.1K 538 113
                                    

(Pov Liam)

Kala itu, siang yang berangin. Sosoknya yang tengah menyenderkan punggung ke tembok di plataran sebuah Villa —yang entah milik siapa. Dia menemukan tempat itu secara acak.

Angin mengeringkan darah yang keluar dari sela-sela kulit akibat menahan benda tajam. Itu adalah sebuah luka yang ia dapatkan setelah bertarung melawan seseorang demi sebuah tugas.

Ia bertugas untuk mengantarkan sebuah paket berupa barang terlarang kepada salah seorang yang posisinya telah terkonfirmasi.

Di tengah-tengah perkebunan tebu, ia menunggu orang itu sambil memainkan pemantik api. Namun, siapa sangka, orang itu ternyata berbuat curang —dengan menikamnya dari belakang, dan mengenai dada kiri atasnya. Beruntungnya, Tuhan tidak menempatkan ajalnya kepada orang itu. Ia berhasil selamat setelah melawan orang itu dengan kekuatan yang ia tersisa. Dan, Tuhan menempatkan ajal orang itu di tanganya. Orang itu mati setelah ia berbalik menusuk di bagian tubuhnya secara acak  —berulang kali hingga tercabik-cabik.

Kejadiannya benar-benar brutal, membuat tubuh orang itu berserakan secara acak. Hingga, bagian dalam tubuh orang itu ikut tercecer. Darah kental berbau amis tercium kuat. Tapi, tidak membuat ia gentar takut.

"Lemah," decaknya —mencicipi darah yang berada di jari tangannya yang berlumuran darah.

Sebenernya, ia tidak ingin membunuh orang itu. Akan tetapi, cara kerjanya tidak seperti itu. Melainkan, dirinya atau orang itu yang harus mati. Seperti itu lah cara kerja barang terlarang.

Membunuh orang itu bukan lah yang pertama. Ia pernah membunuh seseorang untuk pertama kalinya —hanya karna masalah hati.

Ia berpikir, ia tidak akan pernah menyukai seseorang dalam hidupnya. Mengingat, kisah tragis yang dialami oleh kedua orangtuanya, dan membuatnya memiliki sudut pandang lain tentang sebuah perasaan —ikatan cinta.

Siapa sangka, Tuhan membuatkan kisah cinta untuknya.

Kala itu, ia masih seolah pelajar SMA, dan mendapatkan sebuah gelar ketua OSIS tanpa sengaja. Itu adalah perbuatan teman-temannya yang memasukan namanya ke dalam daftar pencalonan ketua OSIS, dan siapa sangka, ia akan terpilih dengan visi-misi yang ia pikirkan secara acak.

Dengan jabatan yang ia miliki, ia diberikan tugas oleh salah seorang guru untuk mengawasi satu murid pindahan —karena latar belakang orang itu yang buruk.

Pada awalnya tidak ada yang aneh dengan orang itu —hanya pelajar seperti dirinya yang memiliki kebiasaan buruk di sekolah lamanya. Akan tetapi, setelah ia sering mengawasi orang itu. Ia menemukan sesuatu yang janggal.

Orang itu adalah seorang laki-laki yang mendapatkan perhatian khusus dari seorang laki-laki lagi. Lalu, ia berpikir —apa spesialnya orang itu hingga teman sekolahnya, kebetulan adalah seorang murid teladan, dan juga anak dari kepala sekolah di sekolahnya menyukai orang itu.

Ia penasaran setengah mati, dan yang membuat ia penasarannya adalah dengan mereka yang sama-sama laki-laki —apa bagusnya?

Setiap kali ia mengawasi orang itu, ia selalu menemukan orang itu tengah merokok di area belakang sekolah.

Tidak ada yang aneh tentang hal itu. Hanya kebiasaan yang sering ia lakukan sebenernya. Akan tetapi, setelah mengetahui orang itu mendapatkan perhatian khusus dari seseorang, pikirannya mulai memikirkan sesuatu yang aneh.

"Emang nya. Ciuman sama cowo apa enaknya?" —pikirnya, ketika tahu fakta bahwa; saat orang sedang merajut kasih, pasti berujung dengan merajut sutra.

Bahkan ia juga sampai memikirkan ke hal yang lebih gila.

DUA DIMENSI |BL|TAMAT✔Where stories live. Discover now