🍂Chapter 6🍂

6K 977 135
                                    

Di sekolah

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.

Di sekolah. Detik-detik sebelum kelas dimulai.

Gue lagi duduk di atas meja sambil ikutan ngobrol sama temen sekelas yang didominasi sama anak cewe.

Seru ngobrol sama mereka. Segala hal mereka ceritain. Dengan begitu gue jadi banyak taunya.

"Ran, lo tau gak. Gue kemaren abis ketemu sama alumni," ujar seorang cewe yang berambut pendek. Orangnya cantik, pendek, imut, cerewet udah kek kerdil.

"Oh, yang mantan ketua osis itu yah?!," timbal salah sekarang teman yang lain.

"Bener banget! Gila, ganteng banget!," ujar si cewe berambut pendek.

Gue tau mereka pasti lagi ngomongin Bang Liam. Tapi bagi gue, Pak Hilmi sih yang paling ganteng.

"Apaan sih, gantengan Pak Hilmi deh," kata gue ikutan ngomong. Dan habis tuh, pala gue malah ditoyor sama si cewe berambut pendek.

"Sakit mata lu ya! Orang jahanam begitu dikata ganteng! Gue capek, salah ngomong dikit aja, jaminannya sikat wc! Ganteng sih... agak brutal tapi...," tuturnya agak sewot, dan gue gak setuju dengan pendapatnya itu.

"Pak Hilmi kan emang gak suka yang ceplas-ceplos! Itu kan salah lo sendiri yang suka ceplas-ceplos. Soalnya gue gak pernah tuh, dihukum suruh sikat wc. Dia baik..," ujar gue membuat pembelaan akan Pak Hilmi yang sebenernya.

Tapi dia yang memang punya sifat ceplas-ceplos, gak terima dikata kek gitu, dan malah ngatain gue,

"DASAR BOTIII!," ejeknya yang langsung dapet balesan dari gue.

"APAAN LUH!!!!," Pekik gue, setelah merubah posisi jadi berdiri, di depannya.

Jujur, temen sekelas yang paling gak gue sukai, ya dia ini. Orangnya suka nyari ribut. Alesan gue masih berteman sama dia, karena dia gak pernah cari masalah sama gue. Tapi untuk kali ini, dia cari masalah sama gue...

"BOTII!!," dia ngejek gue lagi dengan ekspresi yang dibuat ngeselin.

Gue yang gak tahan diejek kek gitu, gue tarik rambut dia.

"APAAN!! JANGAN SEMBARANGAN KALO NGOMONG!!," bentak gue sambil ngejambak rambutnya, dan gak lama kemudian, dia jambak rambut gue.

"Anj1ng botii sialan lu!!," pekik dia. Dan setelah itu, kita berdua saling jambak, dan saling balas membalas omongan.

"DASAR JANGGOL!!," bales gue ngatain dia janggol.

(**Di kalian janggol artinya apa? Kalo di gue artinya, jablay yg pengen dibobol)

"ANJ1NGGG!!"

Begitu gue sama dia jambak-jambakan, kelas mulai ricuh banyak yang liat kepengen tau dan ada juga yang pengen pisahin. Tapi maaf aja, dia gak akan gue lepasin gitu aja. Meski kulit kepala gue rasanya kek mau lepas gegara ditarik sama dia, tapi gue gak akan mundur gitu aja.

DUA DIMENSI |BL|TAMAT✔Où les histoires vivent. Découvrez maintenant