07. Pemaksa

Mulai dari awal
                                    

Jari-jari Dargael menyisir rambut Cella dengan lembut, dan segera di tepis perempuan itu. "Gausah sentuh-sentuh anak orang sembarangan!"

Dargael terkekeh pada dirinya sendiri, mengacak rambutnya gusar, lalu mundur beberapa langkah. "Nanti gue tunggu di parkiran."

"Gue bilang ga mau Dargael! Gue pulang bareng Lyly! Bahkan kalo ga bareng Lyly gue bisa pulang sendiri."

"Gue ga butuh alesan lo ataupun jawaban lo. Intinya, pulang bareng gue." Dargael tetap ngotot memaksa Cella pulang bersama nya.

"Gue bilang enggak ya enggak!" Cella lelah menahan teriak dan sudah terlampau kesal dengan sikap semena-mena Dargael.

Ekspresi Dargael menggelap sejenak, sepersekian detik ia tersenyum kecil. "Nurut. Sebelum gue berbuat lebih kasar." Cowok itu menepuk nepuk pelan kepala Cella lalu berjalan meninggalkan toilet dengan santai.

Dada Cella naik turun karena amarah. Tidak. Dia harus memikirkan rencana supaya tidak pulang dengan Dargael, bahkan harus menyiapkan rencana untuk tidak bertemu Dargael saat jam pulang sekolah.

Kini bel pulang sekolah sudah berbunyi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kini bel pulang sekolah sudah berbunyi. Cella berseru seneng dalam hati. Bahkan wajahnya berseri bahagi. Dia sudah menyiapkan segala rencana nya untuk berhasil tidak pulang bersama Dargael bahkan akan menjauhkan diri dari pria gila itu.

"Lo yakin Cell pulang bareng Gevara?" Cella menoleh kemudian mengangguk menanggapi pertanyaan Lyly.

Rencana dimana dirinya kepikiran untuk nebeng pulang bersama Gevara- ketua kelas mereka, gadis itu ingat bahwa cowok itu selalu memarkirkan motor vespanya di parkiran kecil samping sekolah. Dan otomatis dia tidak akan bertemu Dargael di dalam area sekolah walaupun harus melewati gerbang depan sekolah yang dekat dengan tempat dimana Dargael biasa memarkirkan motor ataupun mobilnya bersama teman temannya.

"Kenapa ga bareng gue aja sih, Cell?"

"Gapapa. Gue cuma mau bergaul sama ketua kelas kita aja."

Lyly memutar bola matanya malas. Sungguh alasan yang tidak jelas. "Yaudah deh. Gue duluan ya!" Gadis itu pamitan dan segera berlari keluar kelas untuk pulang.

Sedangkan Cella berjalan mendekati Gevara yang tengah fokus memasukkan buku bukunya ke ranselnya.

"Selesai! Pulang sekarang, Cell?" Cella mengangguk semangat.

"Motor lo di parkiran samping sekolah kan?"

"Iya. Lo tau?" Gevara menatap Cella sembari menaruh ranselnya ke punggungnya.

Cella tersenyum manis. "Tau dong!Gue sering liat lo markirin motor lo."

"Oh ya?" Gevara tertawa kecil diangguki Cella.

Keduanya berjalan menuju motor Gevara, namun bukannya merasa nyaman, Cella mulai merasa takut dan panik.

Kepalanya menoleh kesana kemari saat baru keluar kelas. Mencari apakah dia menemukan sosok Dargael?

He's DargaelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang