Spesial Chap (Apakah aku bisa?)

1.7K 237 75
                                    

Zhan memeluk butalan mungil nan masih merah itu, Bayi itu menggeliat dalam pelukan kasihnya, Zhan menitikan air mata. Dia seolah tak percaya bahwa ia akan memiliki buah hati dalam pernikahannya dengan Yibo.

Zhan memandang ke depan dimana keluarganya berada dapat ia lihat raut bahagia terpancar dari wajah kedua orang tuanya begitu pula dengan ayah dan ibu mertuanya.

Yibo juga ada disampingnya tersenyum dengan bahagia disertai dengan mata dan hidung sembab karena sempat menangis saat mendengar tangisan pertama dari Putra kecil mereka ketika lahir.

Yibo mencium kening Zhan seraya mengucapkan beribu terimakasih.

"Aku mencintai kalian."
.
.
.
.
.
Zhan terbangun dalam tidurnya ketika mendengar suara rengekan kecil yang berasal dari box bayi Suoer, Pemuda itu lekas membuat susu yang memang terletak persis di samping box bayi.

Zhan mulai memberi susu hangat pada bayi Suo. Yibo juga mulai terbangun karena suara kecil itu, ia segera melihat Zhan yang berada persis di depan box bayi putra mereka.

"Apakah Suoer menangis lagi?" Yibo bertanya.

"Seperti biasa dia cukup rewel sepanjang hari dokter berkata itu normal untuk anak bayi."

"Suo sayang apa yang membuatmu menangis hm, apa kau mimpi buruk." Yibo lekas menggendong putra kecilnya yang masih meminum susu. Wajah bulat bayi itu agak memerah karena sempat menangis tadi.

Yibo menimang ke kiri dan kanan disertai senandung kecil, "Tidurlah biar aku yang menjaganya aku tahu kau lelah," ucap Yibo pada pasangan tercintanya itu.

"Tapi besok kau ada jadwal pagi," Zhan mengingatkan.

"Tak apa aku akan menjaganya sampai ia tertidur, lalu aku akan tidur juga" ujar Yibo menenangkan.

"Baiklah, Aku akan tidur lebih dulu." Zhan bersyukur karena memiliki Yibo disisinya, Yibo selalu peka dan pengertian terhadap Zhan yang memang kadang kala kelelahan mengurus putra kecil mereka.

Zhan memang mengambil cuti setidaknya sampai Suoer sedikit lebih besar, Hanya Yibo yang masih bekerja sedangkan Zhan tetap di rumah mengurus bayi kecil mereka.
.
.
.
.
.
.
Zhan membawa bayinya berjalan-jalan di area taman papa manis itu ingin sekalian menjemur Suo kecil karena sinar matahari pagi baik untuk pertumbuhannya.

Banyak pejalan kaki yang berhenti hanya karena penasaran dengan rupa bayi Suo yang memang amat menggemaskan. Suoer memang terkesan bulat sedari bayi. Makanya banyak orang yang gemas dan tak segan-segan mengajaknya bercanda sampai bayi mungil itu tertawa riang.

Zhan berhenti ketika sampai ditaman papa cantik itu mencari Spot yang bagus untuk putra kecilnya.

Zhan kemudian menjemur putranya di dekat kursi taman yang kala itu memang terkena sinar matahari pagi. Menjemur bayi tidak lama paling hanya 5-10 menit.

Sembari menjemur Suoer, Zhan terdiam mengamati situasi sekitar. Banyak disana para ibu muda yang bermain dengan anaknya masing-masing, ada yang membawa balitanya bermain ayunan atau sekedar bermain pasir. Memang hari ini wekend jadi kondisi taman agak ramai walau masih pagi hari.

Mata rusanya kemudian menangkap seorang anak yang kira-kira berusia 2 tahun, sedang berlari-larian kecil mengejar bola karet yang memang dilemparkan sang ibu, hingga kemudian si anak kecil tadi terjatuh karena terlalu Bemangat mengejar bola.
Sang ibu lekas menghampiri anaknya yang menangis keras kemudian menggendongnya, lalu dengan hati-hati meniup lutut balita mungilnya sampai si anak itu tertawa mendengar lelucon dan kata-kata menenangkan yang memang dilontarkan oleh sang ibu

Semua itu tak luput dari penglihatan Zhan. Mendadak perasaan cemas menguasai hatinya melihat pemandangan itu.

Apakah ia bisa sebaik ibu itu? apakah Zhan bisa menenangkan putranya ketika menangis sebaik wanita itu?

The Story of Little Wang ( End S1✔)Where stories live. Discover now